Sebagai mahasiswa pasti tak lepas dari rutinitas mengerjakan tugas-tugas kuliah, menulis makalah, jurnal, dan karya tulis lainnya.

Walaupun tugas-tugas kuliah sedang menumpuk, tetap semangat ya!

Apalagi tugas-tugas yang diberikan oleh dosen biasanya harus lolos dari plagiarisme. 

Tak jarang jika tidak lolos plagiarisme dapat mengancam nilai mahasiswa. Wah, seram ya!

Namun, sobat jangan khawatir, tentu ada solusinya!

Selain itu jika kita berkarya dan berprofesi dalam dunia penulisan, salah satu hal yang paling dihindari adalah tindakan plagiat dari tulisan karya orang lain.

Yuk, baca dan ketahui dulu 5 tips jitu menghindari plagiarisme dari Ruang Mahasiswa berikut ini!

1. Kenali dan Pahami Apa itu Plagiarisme

Berdasarkan pada Peraturan Menteri Pendidikan RI Nomor 17 Tahun 2010 disebutkan bahwa:

“Plagiat adalah perbuatan sengaja atau tidak sengaja dalam memperoleh atau mencoba memperoleh kredit atau nilai untuk suatu karya ilmiah, dengan mengutip sebagian atau seluruh karya dan atau karya ilmiah pihak lain yang diakui sebagai karya ilmiahnya, tanpa menyatakan sumber secara tepat dan memadai.”

Menurut Cambridge Dictionary, plagiarisme adalah:

the process or practice of using another person’s ideas or work and pretending that it is your own.” 

Artinya, plagiarisme adalah proses atau praktik yang menggunakan ide atau karya orang lain dan berpura-pura bahwa itu miliknya.

Dengan melihat definisi di atas, maka dapat kita jadikan sebagai pegangan dalam menulis ya.

Baca juga: 5 Manfaat Publikasi Karya Tulis Ilmiah di Jurnal

2. Pahami Konteks Tulisan

tips menghindari plagiarisme
Sumber gambar: pexels.com

Sebelum menulis tentunya kita harus memahami konteks sebuah tulisan terlebih dahulu.

Hal ini dilakukan agar pada saat menggunakan suatu sumber sebagai referensi, kita tidak salah dalam menerjemahkan kata per kata maupun menuliskannya ulang.

3. Buat Kutipan (Sitasi)

Kutipan atau sitasi merupakan suatu keharusan bagi penulis ketika ingin menggunakan ide, informasi, atau opini yang bukan berasal dari pemikirannya sendiri. 

Hal ini bertujuan agar penulis terhindar dari tindakan plagiarisme.

Walaupun kata-kata yang digunakan itu tidak sama persis, penulis tetap wajib mengutip. 

Pencantuman kutipan di sini berarti bahwa penulis harus memberikan informasi dari mana informasi tersebut diperoleh.

Adapun sumber yang biasanya dapat dikutip berasal dari:

  • Buku
  • Jurnal
  • Skripsi
  • Laporan ilmiah
  • Berita offline dan online
  • Website kredibel
  • Rekaman audio/visual
  • Wawancara
  • Dll.

Selain agar terhindar dari plagiarisme, penulisan kutipan dilakukan untuk memperkuat argumen penulis. 

Dalam melakukan pengutipan, sobat bisa memilih teknik pengutipan menurut sumbernya, yaitu bodynote, footnote, dan endnote. Adapun jenis kutipan yang dapat digunakan adalah kutipan langsung dan kutipan tidak langsung.

Baca juga: 4 Hal yang Harus Dilakukan Agar Menulis Skripsi Tidak Menjadi Beban

4. Lakukan Parafrase Kalimat

Sumber: pexels.com

Perlu sobat ketahui, meskipun sudah mengutip bukan berarti sudah aman dari plagiarisme. Hal ini karena kalimat yang digunakan hanya mencaplok mentah-mentah kalimat aslinya saja. 

Untuk mengatasinya, maka diperlukan parafrasa.

Parafrasa adalah cara menyatakan ide/gagasan orang lain dengan menggunakan kata‐kata sendiri, tanpa mengubah maksud atau makna ide/gagasan dengan tetap menyebutkan sumbernya.

Parafrasa berkaitan dengan cara mengutip. Dalam melakukan pengutipan tidak langsung, penulis harus melakukan parafrasa dan mencantumkan sumbernya di akhir kalimat yang diparafrasa.

5. Membuat Daftar Pustaka

Sumber: pexels.com

Tips menghindari plagiarisme yang terakhir adalah dengan membuat daftar pustaka.

Saat menulis buku, makalah, paper, skripsi atau artikel ilmiah lainnya, kita diwajibkan untuk mengutip sumber sebagai referensi atau pendukung tulisan. Namun, agar tidak dikatakan plagiarisme, kita perlu mencantumkan daftar pustaka atau bibliografi.

Daftar pustaka adalah daftar yang memuat judul buku, artikel, dan bahan terbitan lainnya yang digunakan sebagai bahan acuan penulisan karya ilmiah (seperti esai, paper, skripsi, tugas akhir, laporan, dan penelitian lainnya).

Daftar pustaka harus mengandung beberapa komponen, antara lain:

  • Nama penulis
  • Tanggal penerbitan
  • Judul buku, artikel atau jurnal
  • Lokasi / kota emiten tempat emiten berada
  • Penerbit

Ke – 5 komponen yang tertera di atas harus ditulis sesuai urutan penomorannya.

Baca juga: 10 Situs Jurnal Internasional untuk Kamu Mahasiswa Akhir

Semoga kelima tips menghindari plagiarisme di atas dapat membantu sobat mahasiswa dalam menulis karya ilmiah agar terbebas plagiarisme. 

Sobat mahasiswa jangan lupa sering latihan menulis ya!

Dengan semakin banyak latihan, maka semakin baik pula kualitas tulisan yang kita hasilkan.

Untuk mengetahui info terkait tips dan trik seputar dunia perkuliahan bisa di cek pada tulisan Ruang Mahasiswa lainnya! Salam kreativitas!


*Artikel ini ditulis berdasarkan referensi valid seperti dictionary.cambridge.org, fbs.unp.ac.id, risbang.ristekbrin.go.id, sipma.ui.ac.id, lib.ugm.ac.id dan lainnya

Penulis Venita Yunita Sari
Mahasiswi Universitas Tanjungpura