Halo, Sobat Ruang Mahasiswa!
Bagaimana kabarnya hari ini? Semoga selalu dalam keadaan sehat dan bahagia, ya!
Kali ini kita akan membahas terkait jurusan di perkuliahan nih, Sobat! Wah, kira-kira kita akan membahas jurusan apa ya? Siapa yang udah penasaran?
Oke langsung aja, ya, hari ini kita akan membahas terkait fakta unpopular jurusan Sastra Indonesia! Jurusan yang identik dengan mahasiswa introvert, kutu buku, cerpen, dan puisi.
Waduh, apa benar ya jurusan ini hanya seputar itu saja? Langsung aja, yuk, simak pembahasan mengenai fakta unpopular jurusan Sastra Indonesia berikut ini!
1. Terdapat 3 Pilihan Bidang Konsentrasi
Sama seperti beberapa jurusan, Sastra Indonesia juga memiliki bidang konsentrasi atau peminatan loh, Sobat. Wah, kira-kira apa saja ya bidang peminatan di Sastra Indonesia?
Umumnya, terdapat tiga peminatan yang ditawarkan di jurusan Sastra Indonesia. Peminatan tersebut adalah linguistik, ilmu sastra, dan filologi. Perbedaannya apa aja ya, Sobat?
Daripada penasaran, kita simak bareng yuk penjelasan berikut ini!
Pertama, bidang linguistik. Singkatnya nih, ya, Sobat, linguistik merupakan bidang yang mempelajari ilmu bahasa. Jadi, hal-hal yang dipelajari di peminatan ini, ya, seputar bahasa.
Misalnya, pembentukan suatu bahasa, asal usul bahasa, tata bahasa, perkamusan, dan lain-lain.
Eiitss…tapi jangan dibayangkan kita akan mempelajari S-P-O-K aja ya, Sobat! hal itu karena di linguistik kita juga akan belajar ilmu tentang makna dan ilmu tentang maksud ujaran. Wih, keren banget, kan?
Kedua, ada bidang ilmu sastra. Loh, ini kan emang jurusan sastra, tapi kok ada peminatan sastra? Nah, pasti banyak di antara Sobat Ruang Mahasiswa yang bertanya demikian.
Oleh karena jurusan Sastra Indonesia itu mempelajari bahasa, sastra, dan budaya, maka ada satu peminatan yang khusus memperdalam soal seluk beluk kesastraan, Sobat.
Nah, di peminatan ini Sobat Ruang Mahasiswa bisa mempelajari tentang sejarah sastra, kritik sastra, hingga sastra di dunia siber era Revolusi Industri 4.0 loh, Sobat!
Bahkan, peminatan sastra juga akan mempelajari penulisan kreatif di era digital, Sobat. Keren banget, ya!
Ketiga, ada bidang filologi. Hayo, siapa yang baru pertama kali denger bidang ini?
Bidang filologi merupakan peminatan yang mempelajari mengenai naskah, khususnya naskah-naskah Melayu Klasik.
Oleh karena itu, mahasiswa Sastra Indonesia biasanya dibekali dengan mata kuliah bahasa Arab, bahasa Belanda, dan bahasa Melayu Klasik.
Hal itu bertujuan untuk memberikan bekal mahasiswa untuk membaca huruf Jawi dan bahasa Belanda sumber loh, Sobat. Wah, keren banget, ya!
Akan tetapi, hanya beberapa perguruan tinggi saja yang masih mempertahankan peminatan filologi ini loh, Sobat. Hal itu diakibatkan oleh kurangnya sumber daya pengajar di bidang ini.
Gimana, nih, ternyata jurusan Sastra Indonesia tidak hanya belajar tentang ejaan, cerpen, atau puisi saja ya, Sobat?
Baca juga: Perbedaan Jurusan Bahasa Inggris: Linguistik, Pendidikan, dan Sastra
2. Terdapat Mata Kuliah Eksakta
Jurusan Sastra Indonesia kan termasuk rumpun sosial humaniora, kok ada mata kuliah eksakta? Siapa nih yang bertanya-tanya di antara Sobat Ruang Mahasiswa?
Jadi, jurusan Sastra Indonesia memang tidak secara langsung menamai mata kuliahnya dengan nama-nama eksakta, Sobat.
Akan tetapi, mata kuliah tersebut memiliki prinsip pembelajaran yang memasukkan unsur-unsur eksakta.
Waduh, gimana tuh? Oke deh, langsung kita kasih contohnya!
Misalnya, di semua jurusan Sastra Indonesia terdapat mata kuliah Fonetik, Sobat. Mata kuliah ini mempelajari bagaimana bunyi bahasa itu diproduksi oleh alat ucap manusia.
Uniknya, mata kuliah ini menggunakan istilah-istilah kedokteran dalam menyebut alat ucap tersebut, loh.
Contohnya, nih, langit-langit mulut disebut sebagai palatal, bibir disebut sebagai labial, dan lain-lain. Wah, udah kaya lagi belajar ilmu kedokteran ya, Sobat!
Selanjutnya, di beberapa universitas juga menyelenggarakan mata kuliah Fonetik Akustik. Mata kuliah ini mempelajari bunyi bahasa yang dihasilkan dari alat ucap kita, Sobat.
Kemudian, bunyi tersebut dihitung frekuensi, periode, panjang gelombang, dan lain-lain.
Selain itu, bunyi tersebut dihitung dengan menggunakan software pengolah data statistik juga loh, Sobat.
Menarik bukan?
3. Terdapat Praktikum

Setelah tadi disebutkan ada mata kuliah eksakta, jurusan Sastra Indonesia juga memiliki praktikum loh, Sobat. Nah loh, bagaimana ya praktikum yang ada di jurusan Sastra Indonesia?
Jadi, ada beberapa praktikum yang berkaitan dengan jurusan Sastra Indonesia, Sobat. Praktikum tersebut berkaitan dengan lapangan, alat, dan pengolahan data menggunakan software.
Pertama, praktikum lapangan dilakukan pada mata kuliah yang membutuhkan data atau aktivitas di lapangan, Sobat.
Misalnya, pada mata kuliah Jurnalitik dan Kepenyiaran. Mahasiswa dituntut untuk mengambil berita dan praktik siaran di lapangan.
Selanjutnya, praktikum alat berhubungan dengan penggunaan alat fisik, loh.
Misalnya, mata kuliah Digitalisasi Naskah yang diselenggarakan oleh beberapa universitas.
Mata kuliah tersebut memiliki praktikum dengan menggunakan kamera khusus sebagai wahana untuk melakukan digitalisasi naskah kuno, Sobat.
Kamera tersebut didesain khusus dan berbeda dengan kamera pada umumnya sehingga memerlukan praktik untuk menambah pemahaman mahasiswa, Sobat. Asik banget ya ternyata!
Baca juga: 12 Jurusan Kuliah Langka di Indonesia, Penasaran?
4. Terdapat Mata Kuliah Interdisipliner
Selain ada mata kuliah eksakta dan praktikum, jurusan Sastra Indonesia juga memiliki mata kuliah lintas disiplin ilmu loh, Sobat Ruang Mahasiswa!
Kira-kira disiplin ilmu apa saja yang juga dipelajari di Sastra Indonesia, ya?
Oke, langsung saja kita bahas!
Pertama, ada disiplin ilmu psikologi, Sobat. Disiplin ini biasanya terdapat di dalam mata kuliah Psikolinguistik yang menggabungkan linguistik dan psikologi.
Selain itu ada Psikologi Sastra, yakni gabungan ilmu sastra dan psikologi, Sobat.
Mata kuliah di atas juga membahas mengenai kondisi kejiwaan seseorang loh, Sobat. Akan tetapi, fokus pada kejiwaan seseorang dalam bidang bahasa atau sastra.
Kedua, terdapat disiplin ilmu sosiologi. Mata kuliah interdisipliner tersebut dinamai Sosiolinguistik, Sobat. Mata kuliah tersebut mempelajari tentang penggunaan dan penerimaan bahasa di dalam sosial masyarakat.
Selain itu, ada juga mata kuliah Sosiologi Sastra yang mempelajari bagaimana sebuah karya sastra itu mewakili kondisi masyarakat pada zamannya. Wah, menarik sekali, kan?
Untuk Sobat Ruang Mahasiswa yang suka dengan detektif, kriminologi, atau ilmu hukum, kalian bisa menemukan mata kuliah interdisipliner di Sastra Indonesia juga, loh. Mata kuliah tersebut adalah Linguistik Forensik.
Ada juga mata kuliah Cyber Sastra yang menggabungkan keilmuan di bidang sistem siber pada informatika dan ilmu sastra loh, Sobat! Ternyata sangat luas dan menarik, ya, belajar di Sastra Indonesia.
5. Prospek Karir yang Luwes dan Luas

Siapa bilang mahasiswa Sastra Indonesia hanya bisa menjadi sastrawan saja? Anggapan itu tentunya keliru ya, Sobat!
Ternyata, berbekal dengan keilmuan yang didapat selama kuliah, mahasiswa Sastra Indonesia bisa berkarir di bidang apa saja loh, Sobat!
Mahasiswa Sastra Indonesia bisa menjadi seorang jurnalis, penyiar, humas, atau sinematografer, loh!
Hal itu disebabkan oleh mata kuliah yang didapat juga mengakomodasi karir-karir tersebut, Sobat. Mahasiswa Sastra Indonesia juga bisa bergelut di bidang penelitian kebudayaan dan masyarakat, loh.
Baca juga: 10 Jurusan Kuliah dengan Prospek Kerja Menjanjikan di Masa Depan
Bagaimana? Asik kan menimba ilmu di Sastra Indonesia?
Nah, itu tadi 5 fakta unpopular dari jurusan Sastra Indonesia, Sobat. Bagaimana? Sudah menambah informasi terkait jurusan ini, kan?
Semoga artikel ini bisa menjadi salah satu referensi Sobat Ruang Mahasiswa dalam memilih jurusan di perguruan tinggi, ya!
Jangan lupa terus pantengin ruangmahasiswa.com untuk mendapatkan informasi edukasi lainnya!
Penulis Pradana Ricardo
Mahasiswa Universitas Sebelas Maret
*) Artikel ditulis dengan berbagai referensi
Apa saja bidang konsentrasi atau peminatan yang tersedia dalam jurusan Sastra Indonesia?
telkom university