Sumber Gambar: Image by Tung Nguyen from Pixabay

Khawatir tentang masa depan adalah hal yang wajar. Terlebih bagi mahasiswa semester akhir yang mikirin tugas akhir yang belum kelar-kelar.

Setelah wisuda pun pikiran mumetnya belum tentu selesai. Setelah kuliah saya ingin menjadi apa, di manakah saya dapat bekerja, apakah ada perusahaan atau instansi yang bakalan nge-hire kita?

Kira-kira begitu kekhawatiran mahasiswa semester akhir.

Namun masa depan akan dimiliki oleh yang punya persiapan dan usaha.

Walaupun sudah lulus kuliah, teruslah belajar berbagai kemampuan baru.

Karena dengan memiliki banyak kompetensi, kamu akan lebih siap menghadapi dunia industri di era digital sekarang.

Bahkan banyak top skill yang kamu miliki, maka kamu akan menjadi SDM yang penting dan berharga untuk setiap perusahaan.

Nah, kira2 apa saja soft skill dan hard skill yang paling dibutuhkan di masa sekarang

Nah, kali ini penulis udah merangkum 5 Soft Skill dan Hard Skill yang paling dicari tahun 2021 hingga beberapa tahun mendatang.

Namun sebelum membahas 10 skill tersebut, penulis akan sedikit menguraikan perbedaan antara Soft Skill dan Hard Skill.

Berikut ulasannya:

Soft Skill vs Hard Skill

Kedua istilah di atas pasti sudah sangat familiar. Akan tetapi, apa sih perbedaan antara kedua kemampuan tersebut?

Mungkin, ketika ditanya mengenai skill atau kemampuan apa yang kita miliki, sobat akan cenderung menjawab kemampuan yang mengarah pada kategori Hard Skill.

“Kamu jago di bidang apa?”

Ada yang menjawab, “oh saya jago menggambar, saya jago main bola, saya jago menari” dan lain sebagainya.

Cukup jarang penulis temui seseorang yang mampu mengenali Soft Skillnya seperti hebat dalam memimpin, memiliki kemampuan persuasi luar biasa, dan lainnya.

Secara sederhana, kita dapat membedakan antar Soft Skill dan Hard Skill berdasarkan ketidak-kasat-mataannya. Soft Skill sendiri cenderung berkaitan dengan jiwa atau karakter kita.

Sedangkan Hard Skill itu sifatnya lebih teknis dan dapat dilihat, diuji, dan terukur.

Contoh dari Soft Skill itu seperti kemampuan kepemimpinan, kemampuan berpikir kritis, kemampuan untuk bekerjasama, dan berbagai kemampuan lainhya yang sifatnya melekat pada karakter.

Sedangkan Hard Skill dapat dilihat jelas seperti kemampuan menulis, menggambar, menggunakan komputer dan sebagainya.

Karena sifat Soft Skill yang kasat mata dan sulit untuk diukur, maka salah satu cara untuk mengetahui Soft Skill seseorang ialah dengan menghadapkan mereka pada sebuah problema, melihat cara mereka membangun relasi melalui komunikasi, dan bisa juga dilihat melalui wawancara kerja.

Sedangkan Hard Skill sendiri kiranya dapat dilihat dengan menggunakan tes-tes tertentu. 

TOP 5 Soft Skill yang Dibutuhkan

top soft skill yang paling di cari di era digital
Sumber gambar: pixabay.com

1. Keahlian Belajar Mandiri dan Adaptasi

Belajar mandiri dan adaptasi merupakan 2 kemampuan yang cukup dibutuhkan saat ini. Perubahan pada kegiatan-kegiatan manusia dari luring ke daring merupakan salah satu efek dari pandemi.

Oleh karena itu, agar kita tetap dapat bertahan di masa sulit seperti ini kita diminta untuk memiliki kemampuan beradaptasi alias dapat menyesuaikan diri dengan lingkungan.

Contoh penyesuaiannya mungkin dapat digambarkan dengan mempelajari lebih banyak skill komputer mengingat pekerjaan dilakukan secara remote. .

Berbicara soal belajar mandiri, terbagi atas 2 bagian yakni Reskilling dan Upskilling.

Reskilling sendiri merupakan dorongan untuk menambah kemampuan diri seperti menekuni skill baru. Contohnya penulis ingin belajar mengenai desain, padahal penulis memiliki keahlian di dunia kepenulisan.

Sedangkan Upskilling merupakan dorongan menyempurnakan skill yang sudah ada. Misalnya seorang penulis sudah mampu membuat artikel blog.

Namun karena merasa masih sangat kurang, ia kembali mengasah kemampuan menulisnya agar dapat memberikan kualitas tulisan yang lebih baik hingga tulisannya mampu menembus media besar. 

2. Kemampuan Komunikasi

Agar dapat saling bertukar pikiran, tentunya seseorang harus memiliki kemampuan berbicara dan mendengarkan.

Akan tetapi, nampaknya kemampuan berbicara lebih sering ditonjolkan atau terlalu dianggap penting dalam beberapa forum maupun artikel. Kita selalu diminta untuk menjadi pembicara yang hebat.

Padahal kemampuan mendengarkan juga dibutuhkan loh.

Orang-orang yang memiliki kemampuan mendengarkan cenderung mampu membangun relasi yang lebih baik dengan orang lain.

Dengan kemampuan ini, kalian bisa mengerti mengenai apa keinginan kostumer kalian inginkan jika semisalnya kalian membuka toko atau usaha.

Singkatnya, kemampuan baik itu berbicara maupun mendengarkan merupakan kemampuan sepaket untuk membangun hubungan komunikasi.

Baik itu hubungan dengan teman, keluarga, maupun klien atau kostumer kalian.

Baca juga: REKOMENDASI : 5 Kursus Meningkatkan Skill Komunikasi Terbaik di Skill Academy!

3. Kreatifitas

Selanjutnya ialah kemampuan kreatifitas. Di masa sekarang dengan kemampuan robot yang sangat canggih, terdapat sejumlah pekerjaan manusia yang kini digantikan oleh robot.

Misalnya saja pelayan kafe dan berbagai pekerjaan mudah lainnya telah ditempati oleh robot dengan kinerja yang lebih efisien dan tahan lama.

Akan tetapi, siapakah yang akan menyetel robot-robot tersebut dalam menyelesaikan permasalan yang ada?

Jawabannya yah manusia itu sendiri. Manusia memiliki kemampuan abstraksi serta kreatifitas yang kemungkinan besar tidak dimiliki oleh robot.

Manusia dapat berkahayal dan memprediksi berbagai kemungkinan. Meskipun demikian tak menutup fakta bahwa robot juga dapat melakukan prediksi namun tentunya dengan hasil kemampuan berpikir dan kreatifitas manusia.

Oleh karena itu, manusia tetap menjadi poros penyelesaian masalahnya, bukan robot. Dengan demikian dapat kita katakan bahwa secanggih-canggihnya robot tetap membutuhkan daya pikir manusia agar dapat berjalan dengan baik.

Dari penjebaran tersebut, maka daya kreatifitas seseorang tetaplah dibutuhkan dan baiknya terus dikembangkan.

4. Manajemen Waktu

Selanjutnya ialah kemampuan manajemen waktu. Kadang kala, seseorang secara gak sadar bekerja hingga overtime atau begitu sibuk sampai lupa istirahat dan berakhir di rumah sakit.

Bukannya memperoleh banyak manfaat dari berbagai pekerjaannya, dia malah harus merogoh kantong lebih dalam untuk biaya penyembuhan.

Pernah mengalami hal demikian? Benar sekali, kalian itu sebenarnya cuman sibuk dan kerja mirip Romusha atau istilah sekarang “Qerja bagai quda hihi…”. Kalian lupa mengatur waktu kerja, istirahat dan kegiatan lainnya yang mesti juga dikerjakan.

Biasanya kalian akan bingung sebab saking banyaknya pekerjaan yang harus dikerjakan dan memandang semua kegiatan itu sama pentingnya.

Produktif dan sibuk itu beda loh. Secara sederhana, orang produktif mampu membagi waktunya sehingga tidak mengalami overtime dan punya waktu istirahat. Sedangkan sibuk itu lebih condong mengerjakan hal secara bersamaan hingga lelah sendiri dan hasilnya tidak begitu baik.

Kadang kala malah multitasking, padahal multitasking membutuhkan banyak tenaga dan kerap kali tidak memberikan hasil optimal.

Baca juga: Sering Multitasking? Berikut 5 Tips agar Selalu Efektif

Oleh karena itu kalian sebaiknya memberikan pembagian waktu terhadap tugas dan pekerjaan kalian. Jadi sibuk belum tentu produktif yah.

5. Berpikir Kritis

Berpikir kritis bukan berarti berpikir pada saat bertemu malaikat maut sobat.

Namun berpikir kritis kiranya dapat kita artikan sebagai sebuah proses mengolah informasi lebih mendalam dan berfokus pada penarikan kesimpulan yang masuk akal.

Artinya kalian mampu menemukan hubungan, sebab-akibat, dan mengambil sebuah intisari dari informasi yang kalian olah.

Lalu bagaimana cara agar kita dapat berpikir kritis?

Caranya ada 3, yaitu:

  • memperoleh informasi dari buku dan tulisan lainnya
  • bersosialisasi dan bergaul dengan orang lain
  • kemudian cobalah untuk mengajukan pertanyaan terhadap suatu informasi.

Ketiga hal tersebut memperkaya sudut pandang kalian mengenai sebuah permasalahan.

Kalian perlu tau kalau kemampuan berpikir kritis begitu dibutuhkan terlebih di masa pandemi ini. Kalian akan dihadapkan dengan berbagai permasalahan yang membutuhkan solusi dan inovasi dari pemikiran yang kritis.

Oh iya, berpikir kritis juga dalam pandangan penulis secara pribadi akan membuat kalian menjadi pribadi yang lebih sabar dan mampu memandang permasalahan secara lebih kompleks.

Alias gak langsung marah kalau dengerin informasi mencengangkan.  

TOP 5 Hard Skill yang Dibutuhkan

top hard skill paling dibutuhkan di era digital
Sumber Gambar: pixabay.com

3. SEO Specialist

Jika kalian adalah seorang SEO Specialist, maka kalian bertanggung jawab dan bertugas agar halaman website milik atau tempat kalian bekerja berada pada halaman pertama pencarian.

Namun, bagaimana agar seorang SEO Specialist mampu menempatkan webistenya ke laman pertama mesin pencari?

Salah satu caranya ialah SEO Specialist bekerja sama dengan konten kreator untuk membuat konten dengan keyword atau tema yang sedang populer.

Caranya ialah si SEO Specialist dapat melakukan riset terlebih dahulu mengenai sejumlah tema yang tengah diincar oleh orang banyak.

Misalnya SEO Specialist menemukan bahwa  orang-orang sedang mencari informasi seputar beasiswa.

Maka SEO Specialist dapat memberikan usulan kepada konten kreator untuk membuat tulisan serupa.

Baca juga: 9 Pekerjaan Bergengsi yang Dapat Kamu Tekuni Sewaktu Mahasiswa

2. Cloud Computing

Peralihan penyimpanan data, server, dan berbagai proses pengelolaan informasi mulai bergerak ke arah teknologi cloud di tahun 2021.

Secara sederhana, Cloud Computing merupakan suatu teknik penyebaran informasi dengan memanfaatkan internet.

Keuntungan dari Cloud Computing ialah hemat dana, optimal, aman, dan dapat diakses di mana saja selama kalian memiliki akses internet. Singkatnya Cloud Computing memberikan kemudahan dalam akses data.

Misalnya nih, kalian punya file anime untuk ditonton. Lalu teman kalian juga mau nonton tapi rumah kalian saling berjauhan dan membutuhkan waktu yang lama untuk mengkopi data tersebut dari komputer ke komputer lainnya.

Maka, kalian bisa mengupload anime tersebut ke dalam google drive. Nanti link GDrivenya bisa diberikan ke teman kalian agar bisa didownload dari sana. Nah, begitulah contoh sederhana dari Cloud Computing.

Data kalian bisa disimpan ke dalam sebuah ruangan virtual yang dapat diakses baik diri sendiri maupun orang lain.

Jadi dapat kita artikan bahwa kemampuan Cloud Computing adalah kemampuan dalam menyimpan dan mengelola data secara virtual. CMIIW

Lebih jelasnya soal Cloud Computing bisa kalian lihat di sini: indonesiancloud.com/mengenal-cloud-computing

3. Artificial Intelligence

Kalau bicara mengenai Artificial Intelligence atau biasa disebut Kecerdasan Buatan, mungkin kita akan berpikir bentukannya bakalan seperti robot yang bisa melakukan berbagai macam pekerjaan.

Misalnya ada robot pelayan kafe, robot penyortir buah, dan robot lainnya yang menggantikan manusia.

Dengan menggunakan teknologi kecerdasan buatan, sebuah perusahaan akan memperoleh sejumlah manfaat yakni salah satunya berupa efisiensi dan optimalisasi terhadap akurasi data dan pengolahannya.

Akan tetapi, sebenarnya AI tidak selalu menggeser posisi seseorang dalam sebuah pekerjaan. Namun kecerdasan dapat berperan sebagai support yakni elemen pendukung agar kinerja manusia semakin mantap.

Salah satu contohnya yakni, kurang lebih seperti Costumer Service Veronica pada layanan Telkomsel.

Ketika pelanggan mereka mengalami kendala terhadap jaringan, maka pelanggan dapat mengajukan keluhan melalui layanan CS Veronica tadi.

Veronica akan memberikan respon yakni meminta pelanggan untuk memilih sejumlah opsi atau mengisi keterangan yang diminta agar kendala jaringannya dapat teratasi. Setelah itu kalian akan tetap dihubungkan dengan COstumer Service manusia, non-AI.

4. UI/UX Design

Pekerjaan sebagai UI/UX desainer belakangan ini nampaknya cukup dicari ya sobat. Namun, sebenarnya apasih UI/UX itu?

UI atau User Interface secara sederhana merupakan tampilan visual dari suatu rancangan baik itu website ataupun aplikasi.

Sedangkan User Experience adalah sebuah kegiatan dimana pembuatan desain berporos atau berdasarkan pengguna.

Singkatnya UX itu ngebahas bagaimana cara memberikan pengalaman yang apik bagi pengguna aplikasi/website kalian nantinya

Agak membingungkan yah? Haha

Contohnya kayak gini. Misalnya kita ambil contoh aplikasi Shopee. Alur kerja dari awal membuat akun sampai membeli itu masuk dalam desain UX.

Sedangkan tampilan seperti tema, ikon, dan typografinya itu ada UI. Jadi UX lebih mengerah ke cara kerja sedangkan UI lebih ke aspek kenyamanan mata. CMIIW

Untuk membuat alur aplikasi dan tampilan yang baik, maka seorang UI/UX desainer juga diminta untuk meneliti atau meriset, melakukan pengolahan data, serta melakukan perancangan sehingga hasil yang diberikan dapat lebih optimal. Intinya kalau mau ngedesain belajar dan liat-liat dulu.

Baca juga: Ragam Jurusan DESAIN dengan Prospek Kerja Menjanjikan. Berikut 6 Pilihannya

5. Content Creator

Nah, terakhir adalah kemampuan membuat konten atau akrab dengan istilah Content Creator. Content Creator itu nggak terbatas pada karya berupa video yah sobat.  

Konten juga termasuk berbentuk tulisan maupun gambar. Kalau kalian ngupload foto atau hasil desain kalian ke instagram atau media sosial lainnya, kalian juga bisa disebut sebagai konten kreator.

Sebagai seorang kreator konten kalian dituntut untuk memiliki kreatifitas pembuatan konten sehingga karya yang kalian buat dapat menarik minat audiens baik untuk dibaca maupun ditonton.

Nah, ternyata peran konten kreator katanya cukup besar loh dalam dunia bisnis.

Kalau dilihat dari kegiatan sehari-hari, seorang konten kreator dapat membuat karya video dengan tema tertentu dan ternyata secara tak terduga video tersebut merupakan salah satu strategi pemasaran. Singkatnya mungkin bisa kita katakan sebagai “iklan menarik yang terselubung.”

Dengan perkembangan sosial media sebagai media pemasaran yang baik, maka pekerjaan sebagai konten kreator akan terbuka semakin lebar.

Oleh karena itu kalian boleh kok coba-coba terjun di dunia pembuatan konten.

Namun apa saja yang kalian perlu lakukan agar dapat menjadi konten kreator yang baik? Jawabannya ialah dengan membaca buku, menjalin hubungan dengan sesama konten kreator, mengamati audiens, dan tuangkanlah idemu ke dalam bentuk karya.

Nah, itulah tadi top 5 hard skill dan soft skill atau kemampuan yang kamu akan butuhkan di tahun 2021 hingga beberapa tahun mendatang.

Kalian bisa fokus ke salah satu, dua, tiga bahkan empat skill. Makin banyak mungkin bisa kita bilang makin bagus.

Sekarang udah kepikiran mau belajar skill mana dulu? Pilih mana aja yang penting kalian senang nge-jalaninnya, ya.

Semoga artikel di atas bermanfaat.

Ganbatte Minna!

Penulis Syahrul Anami
Mahasiswa Universitas Hasannudin

*Artikel ini telah ditulis berdasarkan referensi dan situs online terpercaya seperti onlinelearning.binus.ac.id, joinan.co.id, glints.com, exabytes.co.id, linovhr.com, skillacademy.com dan lain sebagainya