Lebih suka berada di zona nyaman? Banyak orang yang tidak berani mengekspresikan dirinya karena takut dengan pandangan buruk dari orang lain. Namun, berbeda dengan apa yang diyakini oleh Crisman. Baginya, mengekspresikan diri adalah suatu hal yang menyenangkan.
Antara teori atau praktek di lingkungan sekitar adalah pilihan
Berani berekspresi untuk mewujudkan impian
Penasaran dengan kisahnya? Ini dia, Crisman Wise Patuan Silaban, tokoh inspiratif yang meraih banyak prestasi dan pengalaman berharga selama masa perkuliahannya.
Crisman adalah pria berjiwa optimis yang lahir di Sidikalang pada tanggal 5 November 1991. Ia menyelesaikan studi S1-nya di Universitas Indonesia (2010-2014) dan meraih gelar S2 di University of Birmingham (2015-2016).
Putra sulung ini lebih menikmati pembelajaran yang diperoleh dari kehidupan sosial dan lingkungan. Baginya, kuliah bukan hanya sekedar duduk dan mendengarkan dosen di kelas, melainkan juga mengikuti kuliah kehidupan.
Robotika, musik, dan traveling telah banyak membentuk mental dan hidupnya. Kehidupan sosial adalah versi kuliah kehidupan.
Aktif meraih prestasi selama kuliah S1
Selama kuliah di Universitas Indonesia, Crisman aktif di Tim Robotika Universitas Indonesia. Pada tahun 2011, Ia bersama seorang temannya berinisiatif untuk membuat Sigalegale yang bergerak dengan teknologi robotika. Mereka berhasil meraih penghargaan Technical Award pada ajang International Robotic Olympiad.
Bukan hanya itu, Crisman juga pernah berkompetisi di Indonesian ICT Award, Kontes Robot Cerdas Indonesia, dan juga Pekan Ilmiah Nasional (PIMNAS).
Karena ia juga mencintai dunia musik, ia aktif sebagai seorang pemusik di ibadah persekutuan di Universitas Indonesia.
Baca juga: Perjalanan Habibie Satrio Nugroho Menjadi Mahasiswa Berprestasi
Tantangan dan prestasi selama kuliah di Birmingham
Tidak mau hanya lulus S1, Crisman mulai merencanakan untuk mengambil S2 di University of Birmingham, Inggris pada semester 6. Selama mempersiapkan S2, ia mulai berhadapan dengan omongan orang-orang yang mempertanyakan status ketidakjelasannya setelah lulus dan apa pentingnya S2. Namun, dengan dukungan orang tua, ia memilih untuk tidak menggubris dan meneguhkan tekadnya.
Crisman mulai mempersiapkan diri dengan belajar bahasa Inggris dan mulai mencari informasi terkait beasiswa. Setelah lulus S1, pada tahun 2015, cita-citanya tercapai. Ia lulus dan menjadi awardee LPDP untuk kuliah di Birmingham.
Menjadi salah seorang mahasiswa yang membawa nama Indonesia di kampus Internasional memberikan tanggung jawab dan tantangan tersendiri untuk membanggakan negeri tercinta. Namun, bagi Crisman, menghadapi tantangan dalam lingkungan dan peradaban baru membuatnya memiliki wawasan yang luas dan pola pikir yang lebih baik.
Baru-baru ini, Crisman memperoleh penghargaan sebagai 1st Winner Entrepreneur Award LPDP dari Ibu Sri Mulyani, Menteri Keuangan RI. Bagi pria berhati rendah ini, pujian dan penghargaan tersebut bukanlah sesuatu yang sangat spesial. Baginya, yang paling berharga adalah belajar dari kekalahan.
Saat ini, Crisman terjun ke bidang pelayanan dengan merintis startup di bidang pengiriman uang internasional (remittance). Startup tersebut sudah melayani lebih dari 750 mahasiswa di UK dan Eropa.
Niat Crisman begitu mulia. Ia ingin memberi manfaat bagi banyak orang dengan ilmu yang dimilikinya.
Baca juga: Clara Haniyah, Beauty Youtuber yang Inspiratif
Prinsip dalam menggapai impian
Ada 3 prinsip Crisman yang dapat dijadikan sebagai inspirasi sekaligus pesan untuk para mahasiswa yang ingin mengikuti jejaknya.
- “I decided long ago never to walk in anyone’s shadow. If I failed, if I succeed, at least I live as I believe.” (Saya sudah lama memutuskan untuk tidak pernah berjalan dalam bayangan siapa pun. Jika saya gagal, jika saya berhasil, setidaknya saya hidup seperti yang saya percaya). Berani mengekspresikan diri dan merintis sebuah jalan sendiri membuat seseorang lebih mengenal dirinya.
- “Life is short, don’t waste it living someone else’s life.” (Hidup ini singkat, jangan menghabiskannya dengan hidup dalam kehidupan orang lain). Anak muda di zaman kita harus berani mengekspresikan mimpinya dan berani mengambil resiko.
- Lebih baik mengatakan ”At least I tried” (Setidaknya saya mencoba) daripada “I wish I tried” (Saya berharap saya mencobanya). Berani mencoba akan lebih baik daripada sekedar mengharapkan sesuatu.
Benar – benar menginspirasi, bukan? Kunci utamanya adalah berani untuk mengekspresikan diri, berani mencoba, dan mau mengambil resiko. Semoga prinsip Crisman dapat menjadi inspirasi buat para mahasiswa untuk mengekspresikan dirinya dalam dunia perkuliahan.
Baca juga: Reggy Nouvan, Antara Akademik dan Komik