Beasiswa merupakan salah satu program yang sering diincar oleh sebagian besar pelajar di Indonesia, karna sangat membantu biaya pendidikan mulai dari sekolah hingga kuliah.

Dengan berbagai benefit dan fasilitas yang ditawarka, tak heran jika persaingan dalam meraih sebuah beasiswa selalu tinggi.

Tak jarang dalam mengikuti seleksi beasiswa, banyak yang sudah gagal di tahap administrasi, bahkan lolos ke tahap interview sudah merupakan hasil yang bagus.

Terutama jika pelamar mencapai puluhan ribu, pastinya persaingan semakin ketat.

Ketika kita melihat banyak orang yang berhasil mendapatkan beasiswa, kita berpikiran “Kok mereka bisa sih gampang dapat beasiswa?”

Mungkin di mata orang lain terlihat mudah, tetapi sejatinya tidak semudah itu, perlu banyak persiapan, belajar banyak hal dan meningkatkan prestasi.

Nah, bagi kamu pelajar atau mahasiswa yang sudah mencoba melamar beberapa kali program beasiswa, tapi belum ada yang lolos.

Kita beritahu 7 hal yang penting kamu sudah persiapkan dan miliki sebelum mendaftar, agar kamu lebih yakin dan optimis bisa menjadi salah 1 kandidat yang lolos dari ratusan hingga puluhan ribu pelamar.

Berikut hal – hal penting yang perlu kamu simak, silahkan dibaca sampai habis ya:

1. Memiliki IPK / Nilai Raport yang Baik

Banyak orang yang berprinsi bahwa IPK (Indeks Prestasi Kumulatif) / nilai raport itu tidak terlalu penting.

Padahal dalam realitanya, hal tersebut sangat penting.

Percaya atau tidak, nilai IPK atau raport punya peran penting dalam kehidupan, salah satunya dalam seleksi beasiswa ini.

Perlu selalu diingat bahwa dalam seleksi beasiswa akan mempertimbangkan nilai akademik untuk sebagai syarat dasar apakah dirimu pantas diterima atau tidak.

Dengan memiliki nilai IPK atau rapor yang baik akan menjadi gerbang yang akan mengantar kita untuk lolos tahapan selanjutnya, karena pada umumnya nilai minimal IPK atau raport sudah ditentukan pada saat pendaftaran

Selagi masih duduk di bangku sekolah atau kuliah, alangkah baiknya selalu berusaha meningkatkan nilai akademik, karena itu merupakan tolok ukur kesuksesan kita dalam belajar.

Baca: 7 Beasiswa yang Cocok untuk Mahasiswa Baru

2. Aktif Berorganisasi / Volunteer

Sumber: pexels.com

Mengingat peminat beasiswa yang mempunyai nilai atau IPK yang tinggi itu sangat banyak, tentunya para penyeleksi beasiswa melihat aspek kelayakan dari segi yang lain.

Salah satunya melalui keaktifan dalam berorganisasi.

Mengapa harus aktif berorganisasi? Karena para penyeleksi beasiswa ingin melihat sejauh mana keaktifan dan berkontribusi di organisasi, UKM, lingkungan civitas akademika hingga masyarakat.

Karena umumnya beasiswa diberikan kepada pelajar dan mahasiswa yang unggul, berprestasi dan punya karakter leadership yang tinggi.

Kebanyakan pendaftar yang gagal apply beasiswa dikarenakan mereka hanya berfokus di IPK atau nilai raport tanpa mementingkan keaktifan pada kegiatan organisasi / volunteer / ekstrakurikuler.

Umumnya peraih beasiswa selain pintar dan berprestasi, pasti pernah terlibat aktif dalam organisasi. Oleh karena itu, berorganisasilah sejak dini.

Bisa dimulai dari SMP atau SMA dengan mengikuti OSIS, Pramuka atau ektrakurikuler yang dapat mengasah skills.

Jika sudah mahasiswa, bisa mengikuti himpunan, komunitas, Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM), UKM (Unit Kegiatan Mahasiswa) dan masih banyak lagi.

Baca juga: 4 Tips dan Tahapan Umum Mendapat Beasiswa

3. Mempunyai Visi dan Misi yang Jelas

Jika ingin mendaftarkan diri mengikuti beasiswa, kita harus mempunyai visi dan misi yang jelas.

Hal ini diperlukan saat kita lolos ke seleksi wawancara. Pada saat sesi wawancara, kita menawarkan diri dan berusaha meyakinkan bahwa kita salah satu yang layak dihadapan interviewer.

Kita akan dihadapkan oleh berbagai pertanyaan yang mana salah satunya harus bisa menggambarkan seperti apa diri kita misalnya dalam 5, 10, 20, atau 30 tahun ke depan secara lugas.

Ingat, di antara ratusan bahkan ribuan ribu pelamar, penyelenggara beasiswa akan mencari sosok yang sesuai dengan visi mereka.

Hal ini dapat dilihat dari bidang prioritas yang telah mereka tetapkan. Kita juga harus tahu dan sampaikan apa yang akan kita lakukan ketika mendapat beasiswa itu

Kita harus paham betul akan visi diri sendiri. Kalau diri sendiri tidak paham, bagaimana bisa membuat pihak rekruter yakin?

Visi ini harus fokus dan konkret, tidak perlu bertele-tele dan harus diimbangi dengan misi yang jelas, ya.

4. Suka Membaca atau Menulis

Sumber: pixabay.com

Minat membaca di Indonesia masih sangat rendah, yakni berada di peringkat ke-60 dari 61 negara. Hal tersebut disampaikan oleh Kepala Perpustakaan Nasional Muh Syarif Bando dan sebuah survei dari lembaga penelitian luar negeri.

Mungkin salah satu penyebab gagalnya lolos beasiswa adalah kurang membaca informasi terbaru.

Kita harus selalu update agar tidak melewatkan informasi terbaru.

Syarat dan mekanisme seleksi beasiswa juga dapat berubah di setiap periode. Oleh karenanya, rajin-rajinlah membuka website.

Selain itu, baca berita untuk mengetahui informasi terbaru yang terkait dengan beasiswa.

Jangan sampai kita mengirimkan berkas sesuai persyaratan tahun lalu yang sebenarnya sudah tidak diminta atau tidak relevan di tahun ini.

Jika kita tidak teliti membaca persyaratannya, maka bisa menjadi poin minus kita di mata pihak rekruter.

Hal penting lainnya adalah menulis. Mungkin sebagian besar orang tidak menyukai kegiatan tulis – menulis.

Padahal dengan sering menulis dapat melatih kita dalam menulis essay, motivation letter, bahkan mendapatkan Letter of Acceptance (LoA) dari kampus dan profesor yang akan dituju, lho.

Melalui tulisan kita, semua orang akan tahu kualitas yang kita miliki dan bisa menjadi portofolio.

Baca Juga: 5 Tips Menulis Motivation Letter untuk Daftar Beasiswa. Dijamin Ampuh!

5. Persiapan yang Matang dan Maksimal

Sumber: unsplash.com

Dalam mendaftarkan beasiswa baik online maupun offline, diperlukan persiapan yang matang.

Pada pendaftaran online, pastikan sudah mendaftar jauh-jauh hari setidaknya 2 minggu dari batas kirim.

Karena biasanya dalam satu minggu sebelum pendaftaran berakhir, banyak orang melakukannya juga

Saking banyaknya yang mendaftar, tak jarang situs web menjadi error sehingga sulit untuk diakses sehingga kamu bisa gagal mendaftar

Pastikan kita jeli dalam mengumpulkan berkas. periksa file lagi, pastikan file yang di-upload sudah benar dan tidak melebih limit kapasitas yang ditentukan.

Sebab, setelah mengklik tombol kirim (submit), maka formulir tidak akan bisa diedit lagi.

Begitupula dengan seleksi beasiswa offline, persiapkan segala berkas sebelum batas akhir pengumpulan.

Urutkan berkas sesuai dengan persyaratan yang diminta. Misalnya, di poster beasiswa tertulis:

  • Fotokopi Kartu Tanda Mahasiswa (KTM);
  • Fotokopi Kartu Tanda Penduduk (KTP);
  • LIHS/LIRS yang telah dilegalisir;
  • Transkrip Nilai;
  • Surat Keterangan Tidak Mampu (SKTM); dan
  • Seterusnya.

Kita harus mengurutkan berkasnya dari KTM, KTP, LIHS/LIRS, transkrip, dan seterusnya. Jangan sampai terbalik-balik.

6. Mental dan Tekad yang Kuat

Misalnya pada detik – detik pelaksanaan hari-H interview, menjadi hal yang paling mendebarkan, karena di sinilah mental kita akan diuji.

Mental dapat memengaruhi pola pikir. Akibatnya, kita jadi mudah cemas berlebihan dan kurangnya rasa percaya diri.

Jika kita pesimis dan sering berpikir “Sulit banget, aku pasti akan gagal”, atau “Ah aku tidak punya privilage, pasti kalah dengan mereka yang sudah ada privilege,” maka bisa jadi kegagalanlah yang datang.

Kita harus punya mental dan tekad yang kuat. Harus yakin dengan diri sendiri bahwa kita merupakan salah satu yang layak.

Yang penting balik lagi persiapan harus matang dan lebih banyak latihan sebelum hari-H.

7. Semangat Pantang Menyerah

Tips lolos beasiswa yang terakhir adalah tetap semangat dan pantang menyerah.

Kamu bisa saja tidak lolos dalam melamar 1 – 2 beasiswa, atau lebih. Tidak boleh langsung menyerah begitu saja, umumnya pelamar yang lain juga begitu.

Banyak sekali dari mereka yang pernah berkali-kali tidak lolos beasiswa meskipun sudah kursus atau tes berkali-kali.

Bahkan kalian pernah mendengar bahwa banyak pelamar beasiswa S2 yang gagal hingga puluhan kali.

Situasi dan kondisi bisa saja tidak berpihak bagi kita. Banyak pelajaran yang bisa kita petik dari kisah para penerima beasiswa.

Jika kita gagal, belum pasti kita buruk, bisa jadi memang pesaing – pesaing kita lebih kompeten dan layak, atau peminat lebih tinggi, atau daya tampung yang sangat kecil.

Jadi banyak faktor kalo kamu masih gagal, jadi tidak perlu berkecil hati, jangan putus asa, tetap semangat untuk program beasiswa lainnya


Nah, itulah 7 hal yang perlu kamu persiapkan dan miliki untuk bisa mendapat beasiswa pendidikan.

Kamu juga jangan pernah lupa untuk berdoa agar segalanya dimudahkan oleh Tuhan.

Ingat, rezeki tidak akan tertukar. Banyak sekali beasiswa jika kita giat dalam mencari dan mempersiapkan diri, seperti berikut:

Baca Juga: 14 Beasiswa Populer untuk Kuliah S1

Semoga informasi mengenai tips lolos beasiswa di atas dapat bermanfaat bagi teman-teman yang ingin atau belum mengikuti seleksi beasiswa.

Jangan lupa terus ikuti media Ruang Mahasiswa biar kamu nggak ketinggalan info-info menarik lainnya!


*Artikel ini telah ditulis berdasarkan pada referensi terpercaya dari kumpulan media online seperti schoters, rencanamu.id, kompas.com, dan pengalaman pribadi dalam meraih beasiswa.

Penulis: Venisa Yunita Sari
Peraih Beasiswa Bank Indonesia
Mahasiswi HI Univ. Tanjungpura