Apa yang terlintas dalam pikiranmu ketika mendengar kata “mahasiswa”? Seorang pemuda/i yang sedang belajar di perguruan tinggi? Mungkin benar, tapi tak sepenuhnya benar. Mengapa?
Menjadi mahasiswa memanglah impian banyak orang, terutama bagi siswa yang tengah menduduki kelas XII . Berbagai tes ditempuh demi mendapatkan gelar mahasiswa di perguruan tinggi favoritnya.
Sayangnya, kebanyakan mereka tidak memahami apa yang akan dilakukan nanti sebagai seorang mahasiswa, bahkan dari kalangan mahasiswa sendiri pun tidak sadar tentang tugas dan kewajibannya menjadi seorang mahasiswa.
Tidak jarang pula dari mereka yang memilih perguruan tinggi dengan ranking tinggi atau perguruan tinggi favorit bahkan berada jauh dari tempat tinggalnya.
Hal ini bukan sesuatu yang salah, namun jangan melupakan tugas mendasar sebagai mahasiswa.
Silahkan menempuh pendidikan di manapun, tapi ingat mahasiswa adalah tangan masyarakat dan akan kembali kepada masyarakat.
Kesuksesan seorang mahasiswa tidak hanya diukur dari akademik semata. Seorang mahasiswa selain memiliki akademik yang baik, harus disertai dengan softskill yang mendukung, begitu pun sebaliknya.
Kedua komponen ini harus saling menyatu dan bersinergi dalam diri seorang mahasiswa.
Sebab, dunia yang sebenarnya yang nanti akan ditempati mahasiswa bukanlah di dunia industri pekerjaan saja, tetapi dunia lapangan masyarakat.
Mahasiswa adalah bagian dari masyakarat, penyampai aspirasi masyarakat, berpihak kepada masyarakat, dan akan kembali pada masyarakat. Banyak masyarakat yang berharap kepada mahasiswa karena mereka dianggap sebagai calon penerus bangsa ini dan juga sebagai tonggak perubahan di masa depan.
Baca: Mahasiswa Seharusnya Bukan Hanya untuk Kuliah
Selain itu, mahasiswa juga merupakan elemen penting atas sejarah panjang perjalanan bangsa ini.
Mahasiswa diharapkan dapat berperan nyata dalam kehidupan bermasyarakat. Namun akhir akhir ini mahasiswa rasanya justru kurang tanggap dan kurang kritis terhadap persoalan yang terjadi di masyarakat.
Memang benar, bahwa tugas seorang mahasiswa adalah belajar dengan sebaik baiknya dan mencari ilmu sedalam dalamnya agar nanti dapat digunakan untuk memajukan bangsa dan membuat perubahan yang lebih baik.
Namun tahukah kamu, bahwa sebagai seorang mahasiswa harus memiliki 5 peran penting dalam kehidupan yang akan dijadikan sebagai identitasnya?
Peran ini merupakan bentuk tanggungjawab kepada kita yang sudah berkesempatan memperoleh pembelajaran hingga perguruan tinggi.
Apa saja hal – hal yang menjadi tanggung jawab dari mahasiswa ?
Berikut penjelasannya:
1. Mahasiswa sebagai Iron Stock
Peran penting yang pertama sebagai seorang mahasiswa adalah sebagai iron stock. Mahasiswa diharapkan untuk memiliki kepribadian dan akhlak mulia, dimana mahasiswa nantinya akan menjadi pengganti generasi sebelumnya.
Seorang mahasiswa harus siap untuk membangun jiwanya sendiri dan membentuk kepribadian mulia dalam prilakunya sebelum nanti terjun ke masyarakat.
2. Mahasiswa sebagai Agent of Change
Peran yang kedua sebagai mahasiswa yaitu agent of change. Agent of change yang dimaksud adalah mahasiswa diharapkan sebagai agen perubahan untuk masyarakat dimana seorang mahasiswa harus mencari ilmu sedalam dalamnya dan seluas luasnya agar mampu membawa perubahan ke dalam masyarakat.
Mahasiswa harus menjadi ujung tombak untuk memajukan bangsa yang dimulai dengan melakukan perubahan terhadap masyarakat.
3. Mahasiswa sebagai Guardian of Value
Peran yang ketiga sebagai mahasiswa adalah guardian of value. Guardian of value yang dimaksud adalah mahasiswa menjadi penjaga atas nilai nilai yang berlaku dalam masyarakat.
Nilai yang harus dijaga adalah nilai mutlak yang tidak mengandung keraguan dan bukan hasil dari suatu pragmatisme. Nilai tersebut adalah nilai nilai positif yang berpengaruh pada kemajuan bangsa.
Baca: Mengenal Tridharma Perguruan Tinggi
4. Mahasiswa sebagai Moral Force
Peran mahasiswa selanjutnya adalah sebagai moral force. Moral force dapat diartikan dengan adanya kekuatan moral dalam kepribadian mahasiswa. Seorang mahasiswa harus menjadikan moral force sebagai acuan dalam berperilaku.
Dasar dasar moral yang terkandung adalah bagaimana cara bersikap, cara berpikir, cara berbicara, cara mengambil keputusan, dan sebagainya yang berhubungan dengan nilai – nilai baik. Pada peran ini, intelektualitas mahasiswa dituntut untuk memiliki kekuatan moral yang baik untuk mengarahkan kita agar berhubungan baik dengan masyarakat.
5. Mahasiswa sebagai social control.
Peran mahasiswa yang terakhir dan tak kalah pentingnya untuk melekat dalam identitas seorang mahasiswa adalah social control. Social control yang dimaksud adalah mahasiswa sebagai pengontrol kehidupan sosial di masyarakat.
Baca juga: Perbedaan Mahasiswa Akademis Vs Mahasiswa Aktivis
Dalam hal ini, mahasiswa harus mampu menjadi jembatan masyarakat dengan pemerintah. Seorang mahasiswa harus mampu menjadi aspirasi masyarakat saat kebijakan kebijakan yang dikeluarkan pemerintah berdampak pada menurunnya kesejahteraan masyarakat.
Sudahkah kamu melakukan peran di atas sebagai identitas seorang mahasiswa? Jika belum, maka tanyakan kembali dalam dirimu apakah status mahasiswa-mu hanya berupa di KTM semata? Mari sama sama menjadi mahasiswa yang sesungguhnya.
Penulis: Melida Andriani Nst
Pendidikan Matematika/ UINSU
Instagram : melidaandriani14