7 Tes Bahasa Asing untuk Syarat Beasiswa Kuliah Luar Negeri

Sobat Ruang Mahasiswa!
Tahukah kamu? Salah satu syarat beasiswa kuliah luar negeri adalah melampirkan sertifikat tes bahasa asing sesuai dengan negara tujuan.

Sertifikat ini merupakan komponen seleksi administratif. Jika skormu memenuhi syarat, maka kamu dapat melaju ke tahap berikutnya.

Untuk membantu persiapanmu, Ruang Mahasiswa akan mengulas berbagai jenis tes bahasa asing, cakupan materi, dan skor minimumnya. Yuk simak!

TOEFL (Test of English as a Foreign Language)

Sumber: www.freepik.com

TOEFL adalah salah satu tes bahasa asing terpopuler karena menjadi syarat beasiswa bagi 8 ribu institusi di 130 negara, termasuk Inggris dan Amerika Serikat.

Mata uji dalam tes bahasa Inggris ini meliputi writing, listening comprehension, reading comprehension, grammar structure and written expression, dan speaking (pada TOEFL IBT).

Kini, di Indonesia terdapat beberapa jenis tes TOEFL, yakni sebagai berikut.

1. Paper Based Test (PBT)

Ujian TOEFL ini dilakukan secara tertulis dengan kertas dan pensil 2B. Materi yang diujikan meliputi listening, structure, reading comprehension, dan writing.

Rentang nilai yang dapat kamu raih dalam tes ini adalah 310 hingga 677. Sedangkan durasi tes adalah 2,5 – 3 jam.

2. Computer Based Test (CBT)

Meskipun materi ujiannya sama dengan PBT, namun jenis TOEFL ini dikerjakan melalui software komputer.

Adapun rentang nilai dalam CBT adalah 30 – 300. Sayangnya, tes ini tak banyak dipakai karena sudah digantikan oleh iBT.

3. Internet Based Test (iBT)

Jenis TOEFL yang satu ini akan menguji kemampuan writing, reading, listening, dan speaking-mu melalui jaringan internet. Adapun durasi iBT berkisar 4 – 5 jam dengan skor antara 0 – 120.

4. Institutional Testing Program (ITP)

Tes ini biasanya diselenggarakan oleh universitas atau lembaga pelatihan bahasa. Oleh karena itu, sertifikat ITP hanya berlaku di dalam negeri dan beberapa negara Asia.

Diantara beberapa jenis di atas, sertifikat TOEFL yang paling sering menjadi syarat beasiswa kuliah luar negeri adalah berikut ini.

  • TOEFL PBT, dengan skor minimal 500 – 550. Biaya ujian TOEFL jenis ini berkisar Rp600 ribu – Rp800 ribu
  • TOEFL IBT, yang minimal skornya adalah 80. Lalu, biaya yang perlu kamu keluarkan untuk tes berkisar Rp2.6 juta – Rp3.5 juta.

IELTS  (International English Language Testing System)

IELTS mirip dengan TOEFL karena sama-sama menguji kemahiran bahasa Inggris. Akan tetapi, aksen dalam IELTS adalah bahasa Inggris British.

Hal ini berbeda dengan TOEFL yang menggunakan aksen bahasa Inggris Amerika. Keduanya pun memiliki banyak perbedaan dari segi idiom dan ejaan.

Tes Bahasa Ingris yang satu ini adalah syarat wajib bagi kamu yang ingin berkuliah di Inggris, Australia, dan Selandia Baru. Mata uji IELTS meliputi reading, listening, writing, dan speaking.

Sebagai catatan, untuk mendaftar beasiswa kuliah luar negeri, skor IELTS minimal yang harus kamu raih adalah 6.

Biaya tes bahasa asing ini cukup tinggi, yakni Rp2.6 juta – Rp3.7 juta. Oleh karena itu, persiapkan dengan baik ya!

Baca juga: Perbedaan TOEFL, IELTS, TOEIC dan Kegunaannya

TOPIK (Test of Proficiency in Korean)

Sumber: www.korea.net

TOPIK adalah tes bahasa asing bagi kamu yang ingin kuliah di Korea. Biasanya, skor minimal yang disyaratkan untuk pengajuan beasiswa adalah 80.

TOPIK dibagi menjadi dua jenis, yakni TOPIK-I dan TOPIK-II. Mata uji untuk TOPIK-I meliputi reading dan listening.

Sedangkan pada TOPIK-II, kamu harus mengerjakan soal reading, listening, dan writing.

Untuk mengikuti TOPIK-I, biayanya adalah Rp250 ribu. Adapun untuk TOPIK-II, peserta harus membayar Rp400 ribu.

Sebagai catatan, kamu perlu menguasai hangul (alfabet Korea) agar dapat mengerjakan soal tes dengan baik.

TestDaF (Test Deutsch als Fremdsprache)

Tes bahasa asing yang satu ini tak hanya menunjukkan kecakapanmu dalam berbahasa Jerman, namun juga syarat pengajuan beasiswa kuliah.

Kompetensi yang akan dinilai selama tes berlangsung adalah kemampuan membaca, menulis, mendengar, dan berbicara.

Selain itu, agar lolos seleksi administrasi beasiswa universitas Jerman, kamu harus lulus level B2. Oleh karena itu, perbanyak latihan, ya!

Baca juga: 10 Top Beasiswa Paling Populer Kuliah Keluar Negeri

DELF dan DALF

Sumber: www.expatica.com

DELF adalah tes bahasa Perancis untuk pemula (level A1, A2, B1, dan B2). Selain itu, ada juga DALF yang diperuntukkan bagi level lanjut (C1 dan C2).

Meskipun sama seperti tes bahasa asing lainnya, akan tetapi tes ini memiliki satu keunikan, yakni dapat berlaku seumur hidup.

Materi yang diujikan meliputi writing, reading, listening, dan speaking. Selanjutnya, untuk mendaftar beasiswa kuliah ke Perancis, sobat perlu mencapai level B-2 terlebih dahulu.

Sebagai tambahan, biaya untuk mendapatkan sertifikat berkisar antara Rp400 ribu – Rp800 ribu, tergantung level yang ditempuh.

TOAFL (Test of Arabic as Foreign Language)

Jenis tes bahasa asing yang satu ini merupakan syarat untuk mendaftar beasiswa di negara-negara Timur Tengah, seperti Mesir, Arab Saudi, dan Qatar.

Saat mengikuti TOAFL, kemampuan bahasa Arabmu akan diuji dalam beberapa bidang berikut ini.

  • Kemampuan membaca secara komprehensif
  • Kemampuan mendengar percakapan bahasa Arab
  • Menyusun dan menulis kata atau kalimat
  • Pengetahuan umum
  • Materi keislaman

Agar lolos seleksi administrasi, kamu harus meraih skor minimal 450 untuk jenjang S1 dan 475 untuk jenjang Pascasarjana.

Adapun biaya ujiannya lebih terjangkau dibanding tes bahasa asing lainnya, yakni antara Rp300 ribu – Rp450 ribu.

JLPT (Japanese Language Proficiency Test)

JLPT adalah tes kemahiran bahasa Jepang yang terdiri dari 5 level, yakni N1, N2, N3, N4, dan N5. Tahapan ujian JLPT dibagi menjadi sebagai berikut.

  • Pertama, kamu harus mengerjakan mojigoi, yakni tes pemahaman kosakata dan kanji.
  • Kedua, tes choukai, yakni mendengarkan dan memahami dialog bahasa Jepang.
  • Lalu disusul dengan dokkai, yaitu uji pemahaman terhadap artikel berbahasa Jepang.
  • Terakhir adalah bunpou, tes pemahaman terhadap grammar bahasa Jepang.

Level minimal untuk mengajukan beasiswa kuliah di Jepang adalah N2. Adapun biaya untuk sekali tes adalah Rp150 ribu – Rp250 ribu, tergantung level yang kamu ambil.

Nah itu tadi pembahasan Ruang Mahasiswa mengenai beberapa tes bahasa yang dijadikan syarat dalam mengajukan beasiswa kuliah di luar negeri. Bagi kamu yang akan mengikuti tes, semangat terus dan rajin berdoa, ya!

Untuk mengetahui serba-serbi beasiswa dan dunia perkuliahan, pantau terus instagram @ruangmahasiswa dan website kami. Dijamin deh, bersama Ruang Mahasiswa, kuliahmu bakal jadi lebih mudah!

Ardalena Romantika: Halo Sobat Ruang Mahasiswa! Perkenalkan, namaku Arda. Aku mahasiswi Fakultas Hukum Universitas Gadjah Mada angkatan 2019. Melalui tulisanku, aku senang sekali bisa berbagi informasi kepada Sobat semua. Aku juga sangat terbuka untuk bertukar pengalaman dan tips-tips perkuliahan lainnya. Yuk saling connect di Linkedin!