Tahukah sobat bahwa saat ini aktualisasi diri itu sangat penting bagi anak muda?
Menurut teori Hierarki Kebutuhan Maslow, aktualisasi diri adalah tingkat kebutuhan tertinggi yang mencerminkan motivasi manusia untuk mencari dan menemukan jati diri, serta potensi dirinya.
Agar kebutuhan aktualisasi diri dapat terpenuhi, kebanyakan anak muda berpartisipasi dalam berbagai program yang bisa meningkatkan skills mereka.
Nah, di antaranya berbagai program yang tersedia, ada satu program yang bisa sobat ikuti, yaitu Model United Nations (MUN).
Bagi sobat yang berkecimpung dalam dunia Hubungan Internasional, pastinya tidak asing dengan istilah ini.
Saat ini MUN telah mulai menjadi sorotan banyak orang. Bahkan, influencer pendidikan ternama sekelas Jerome Polin pernah mengikuti ajang prestisius ini, lho.
So, MUN patut masuk ke dalam salah satu list program yang wajib sobat ikuti.
Eitss, mengapa harus MUN? Memangnya MUN itu apa sih? Bagaimana cara berpartisipasinya?
Lalu, apa saja manfaat yang bakal didapat kalau mengikuti MUN?
Buat sobat yang masih bingung tentang MUN, tenang saja.
Tim Ruang Mahasiswa akan berbagi informasi-informasi dasar mengenai MUN, seperti apa itu MUN, cara berpartisipasi, beserta manfaatnya.
Simak baik-baik, ya!
1. Apa Itu MUN?

Model United Nations atau kerap disingkat MUN adalah simulasi sidang Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).
Biasanya MUN ini diidentikan dengan anak Hubungan Internasional. Namun, tahukah sobat ternyata siapapun bisa mengikuti MUN.
Dari pelajar SMP sampai mahasiswa dari semua jurusan bisa mengikuti MUN, lho.
Dalam sidang MUN, bahasa yang digunakan umumnya adalah bahasa Inggris.
Secara garis besarnya, kita akan berperan seperti diplomat sungguhan (perwakilan negara) dalam forum internasional dan terbagi ke dalam dewan-dewan tertentu yang disebut councils.
Nah, tiap forum councils ini nantinya akan mengusung tema yang berbeda-beda.
Untuk forum internasional sendiri beragam dan sesuai dengan code of conduct yang mirip dengan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).
Selain PBB itu sendiri, ada pula organisasi-organisasi internasional lainnya seperti ASEAN, OKI, dan lain sebagainya.
Satu hal lagi yang buat MUN ini outstanding, yakni dress code pakaian yang digunakan adalah pakaian formal layaknya diplomat sungguhan. Keren, kan?
Baca juga: 7 Kompetisi Mahasiswa Tingkat Nasional Paling Populer
Melansir dari Best Delegate, terdapat beberapa istilah penting yang perlu diketahui dalam MUN, yaitu:
- Chairs: Ketua duduk di depan dengan palu dan memfasilitasi debat.
- Decorum: ketertiban dalam kepanitiaan.
- Motion: tindakan khusus yang dilakukan oleh delegasi untuk mengarahkan debat ke arah tertentu.
- General Speaker’s List: daftar yang berisi urutan delegasi yang ingin menyampaikan mosi.
- Yield: saat delegasi yang sedang berbicara memutuskan untuk menyerahkan sisa waktu dalam pidatonya.
- Point of Inquiry: digunakan ketika seorang delegasi memiliki pertanyaan tentang sesuatu yang tidak dipahami dengan jelas di panitia.
- Point of Personal Privilege: digunakan ketika seorang delegasi mengalami ketidaknyamanan pribadi yang menghambat kemampuannya untuk berpartisipasi dalam komite.
- Point of Order : digunakan ketika seorang delegasi percaya bahwa ada kesalahan yang dibuat mengenai aturan prosedur.
- Moderated Caucus: forum debat yang dimoderasi oleh chairs, memungkinkan delegasi untuk memberikan komentar singkat tentang sub-isu tertentu.
- Unmoderated Caucus (juga disebut Kaukus Informal atau Sesi Lobi): format debat di mana delegasi dapat meninggalkan tempat duduk mereka untuk pergi dan berbicara dengan orang lain secara bebas dan informal.
- Blocs: kelompok berbeda yang memiliki ide dan pendapat yang sama tentang topik tersebut yang biasanya akan bekerja sama untuk membuat draf resolusi.
- Working Paper: hanyalah daftar ide yang dibentuk oleh blok.
- Draft Resolution: sebuah dokumen yang ditulis dalam format resolusi, disetujui oleh chairs dan diperkenalkan kepada panitia tetapi belum dipilih.
- Sponsors: delegasi yang menulis draf resolusi atau secara aktif menyumbangkan ide. Semua resolusi akan membutuhkan jumlah minimum sponsor.
- Signatories: beberapa resolusi akan membutuhkan jumlah minimum penandatangan.
- Pre-ambulatory Clauses: pernyataan di bagian pertama dari rancangan resolusi yang menjelaskan masalah yang ingin diselesaikan oleh komite serta tindakan sebelumnya yang diambil untuk mengatasi masalah tersebut.
- Operative Clauses: pernyataan di bagian kedua dari draf resolusi yang menguraikan solusi spesifik yang ingin diterapkan oleh sponsor.
- Amendment: perubahan yang dibuat pada klausul operatif dari rancangan resolusi. Amandemen dapat menambah, menghapus, atau mengubah klausa operatif dalam resolusi draf.
- Merging: menggabungkan dua atau lebih draf resolusi untuk membuat resolusi draf yang lebih besar atau baru.
- Voting Bloc: ketika delegasi memberikan suara pada rancangan resolusi dan amandemen.
2. Cara Berpartisipasi MUN

Untuk dapat mengikuti MUN ini terbilang sangat mudah. Cukup mencari info institusi yang mengadakan MUN, lalu melakukan pendaftaran dan pembayaran.
Beberapa hari kemudian akan diinformasikan tentang alokasi negara dan councils, serta guidelines.
Secara umum, proses tahapan dalam mengikuti MUN dimulai dari pengumpulan position paper sebelum hari H konferensi.
Ada konferensi yang juga tidak mewajibkan untuk mengumpulkan position paper. Namun, tetap saja kita perlu melakukan riset, ya.
Dalam penulisan position paper, kita harus mampu menjawab beragam persoalan sesuai dengan topik yang ada di dalam guideline.
Tentunya tidak hanya mewakili kepentingan negara sendiri saja.
Anything more than that, position paper dibuat untuk menunjukkan pemahaman kita terhadap isu serta negara yang diwakilkan.
Setelah itu, kita akan menyiapkan opening statement yang akan disampaikan pada awal konferensi. Selanjutnya, dilanjutkan dengan aneka ragam debat selama beberapa hari.
Karena sistematika councils yang dinamis menuntut kita juga untuk selalu update dengan berita-berita terbaru yang berhubungan dengan councils.
Baca juga: 7 Fakta dan Mitos Seputar Jurusan Hubungan Internasional, sudah tahu?
Secara teknis, umumnya terdapat dua model, yaitu:
- Moderated Caucus
- Unmoderated Caucus
Dalam dua model ini, setiap delegasi dapat mengajukan tipe debat, durasi, serta topik yang kemudian akan di-voting oleh seisi councils mengenai topik mana yang akan dibicarakan.
Urutannya dimulai dari moderated causes, di mana para delegasi akan menyampaikan pernyataannya melalui General Speaker’s List (GSL). Kemudian dilanjutkan dengan unmoderated caucus.
Pada unmoderated caucus, para delegasi akan mulai berpencar untuk mencari sekutu alias membuat blok. Nantinya blok-blok yang terbentuk ini akan bekerja sama dalam membuat working paper (WP).
Setelah itu, masing-masing blok akan menyerahkan WP-nya kepada chairman. Apabila WR-nya sudah di-approve, maka barulah membuat draft resolution (DR).
Pada akhir konferensi, sebuah draft resolution akan dipresentasikan dan akan di-voting oleh semua delegasi untuk memilih resolusi mana yang akan disahkan.
Hal ini tidak berlaku apabila crisis, di mana akan ada committee directives sebagai produk akhir yang bisa disahkan beberapa kali sepanjang konferensi berjalan.
Pada akhirnya, saat closing ceremony akan ada pengumuman delegasi-delegasi terbaik di setiap councils untuk mendapatkan awards.
3. Manfaat Mengikuti MUN

Berbicara mengenai manfaat dari mengikuti MUN, sebenarnya lumayan banyak.
Melansir dari artikel “Mulai Upgrade Diri Lewat Model United Nations 2021”, terdapat 3 manfaat utama yang didapatkan dari MUN:
1. Substansi
Melalui MUN, wawasan kita akan bertambah mengenai beragam isu internasional dan memahami aneka ragam cara pandang orang.
Kita dituntut untuk tidak hanya memahami kebijakan luar negeri beserta kepentingan dari negara tersebut, melainkan juga kepentingan banyak pihak.
2. Kemampuan Bahasa Asing
Bahasa asing (terutama bahasa Inggris) merupakan hal penting yang wajib dipelajari bahkan dikuasai.
Dalam MUN, mayoritas menggunakan bahasa Inggris sehingga secara tak langsung membuat kita meng-upgrade bahasa Inggris kita, di antaranya:
- Speaking untuk public speaking dan berbicara dengan delegasi lain
- Listening untuk memahami delegasi lain
- Reading untuk memahami berbagai isu internasional
- Writing untuk membuat drafting (dalam position paper, working paper, dan draft resolution)
Baca juga: 5 Softskill Dasar yang Dibutuhkan di Dunia Kerja
3. Kepribadian
Secara kepribadian terbagi menjadi dua, yakni interpersonal dan intrapersonal.
- Secara interpersonal
Kita dapat membuka diri kita mengenai perspektif baru, culture baru mengenai masyarakat internasional.
Selain itu, kita dapat mengembangkan skills negosiasi dan kerja sama, lho.
Setelah mengikuti MUN dapat memperluas relasi dan diharapkan dapat menjalin tali persahabatan dengan mereka.
- Secara intrapersonal
Melalui MUN, kita bisa meng-upgrade diri kita untuk berani speak up dalam sebuah platform dan mengembangkan rasa kepercayaan diri, serta jiwa leadership.
Tak hanya itu, kita juga akan mendapatkan sertifikat resmi MUN yang bisa digunakan untuk mempercantik CV, lho.
Itulah informasi seputar apa itu MUN, cara berpartisipasinya, dan manfaatnya. Semoga dapat menjadi inspirasi bagi sobat semua!
Nah, setelah mengetahui apa itu MUN dan berbagai informasi terkait MUN, apakah sobat tertarik untuk mengikutinya?
Jangan lupa terus ikuti media Ruang Mahasiswa biar kamu nggak ketinggalan info-info menarik lainnya!
*Artikel ini telah ditulis berdasarkan pada referensi terpercaya dari kumpulan media online seperti Kompasiana.com, Mediaindonesia.com, dan Bestdelegate.com.