Halo, sobat mahasiswa! Kali ini Ruang Mahasiswa akan membagikan mitos dan fakta seputar jurusan Hubungan Internasional. Hubungan Internasional (atau biasa disebut HI) adalah jurusan yang mempelajari interaksi antara aktor-aktor global dalam semua aspek, mulai dari ideologi, politik, ekonomi, sosial, budaya, pertahanan hingga keamanan.

Jurusan HI ini tren peminatnya sedang meningkat nih, sobat! Tetapi, seiring dengan meningkatnya tren jurusan ini, ada beberapa fakta & mitos yang beredar luas tentang jurusan kuliah HI, yang sering membuat calon mahasiswa berpikir dua kali untuk mengambill jurusan ini.

Berikut, Ruang Mahasiswa akan merangkumnya dalam “7 Mitos dan Fakta Seputar Jurusan Hubungan Internasional”

1. Harus lancar Bahasa Inggris ?

Banyak anggapan yang berkembang bahwa jika ingin masuk jurusan HI, maka harus bisa menguasai bahasa asing, terutama bahasa Inggris. Hal ini tidak sepenuhnya benar, meski memang 90% literatur dan sumber-sumber akademis HI hanya tersedia dalam bahasa Inggris karena masih minimnya kajian-kajian ilmiah HI di Indonesia.

Tapi, benarkah harus benar-benar mampu berkomunikasi menggunakan bahasa Inggris dengan lancar, mencetak skor TOEFL sebesar 550 atau mampu membaca satu buku teks kuliah berbahasa Inggris setebal 500 halaman dalam waktu satu minggu agar dapat kuliah di jurusan HI?

Ternyata tidak, sobat! Memang, kemampuan dalam berbahasa Inggris sangat penting dan anak HI wajib memahaminya (jika tidak bisa menguasainya).

Namun, bukan berarti kamu yang memiliki kelemahan dalam bahasa Inggris tidak bisa masuk di jurusan ini. Justru, apabila kamu memiliki komitmen yang kuat dan motivasi yang besar, berkuliah di HI bisa membantumu menguasai bahasa Inggris.

Hal ini dapat terjadi karena selama berstatus sebagai mahasiswa HI, kamu akan dibiasakan membaca berita, jurnal, artikel dan buku berbahasa Inggris.

Kamu juga akan dianjurkan untuk menonton film Hollywood dengan subtitle bahasa Inggris serta menonton berita-berita dan pidato-pidato kepresidenan negara asing yang juga berbahasa Inggris untuk mengasah kemampuan Bahasa Inggris-mu.

2. Sering kunjungan ke luar negeri ?

Tidak semua mahasiswa HI pernah melakukan kunjungan ke luar negeri. Banyak yang menganggap mahasiswa HI sering melakukan kunjungan ke luar negeri karena memang peserta Model United Nations (MUN) Internasional yang dilaksanakan di luar negeri pada umumnya merupakan mahasiswa HI.

Tapi, bukan berarti ketika masuk jurusan HI otomatis sering melakukan kunjungan ke luar negeri, loh!

Memang, pernah mengunjungi negara asing merupakan salah satu nilai plus sebagai mahasiswa HI. Karena, dengan berkunjung langsung ke sebuah negara, mahasiswa HI akan lebih mudah dalam memahami kondisi ekonomi, politik, sosial dan kebudayaan negara tersebut yang mana sangat berguna dalam perkuliahan.

Baca: Mau Belajar di Luar Negeri? Coba 5 Program Pertukaran Pelajar Ini

Namun, mempelajari hal-hal tentang negara tersebut juga tidak harus dilakukan melalui kunjungan langsung. Ada banyak kedutaan besar dan konsulat negara-negara asing yang tersebar di kota-kota besar di Indonesia, dimana disana tersedia staf perwakilan setiap negara yang siap menjelaskan hal-hal yang ingin kamu ketahui tentang negara tersebut. Selain itu, mbah Google juga siap membantu kok, sobat!

3. Banyak mempelajari pariwisata dan kebudayaan asing ?

Salah kaprah mengenai objek kajian di jurusan HI juga sering terjadi. Banyak calon mahasiswa yang menganggap bahwa ketika masuk jurusan HI, maka mereka akan banyak mempelajari tentang tempat-tempat pariwisata dunia, seperti modernitas kota Paris, keindahan sungai-sungai di Venice, eksotisnya Madagaskar atau keajaiban lautan di kepualan Pasifik.

Banyak juga yang menganggap ketika masuk jurusan HI, maka akan banyak belajar dengan budaya-budaya asing, mulai dari budaya Eropa, Timur Tengah, Asia hingga Afrika.

Namun, ternyata itu keliru, karena di HI kamu akan banyak belajar tentang politik.

Pariwisata dan kebudayaan asing memang juga akan dipelajari, akan tetapi itu tidak dibahas secara meluas dan mendalam.

Biasanya isu-isu pariwisata dan kebudayaan hanya akan dijadikan sebagai sebuah studi kasus yang akan dikupas, dibedah, dan dikaji menggunakan pendekatan-pendekatan dan teori-teori sosial, politik dan ekonomi.

4. Setelah lulus akan menjadi diplomat

menjadi diplomat muda

Sumber gambar: lifestyle.okezone.com

Menjadi diplomat merupakan cita-cita hampir seluruh mahasiswa HI yang masih duduk disemester awal. Tapi konon, ketika di semester akhir hanya sekitar 10% mahasiswa HI yang masih memegang teguh mimpinya untuk menjadi seorang diplomat.

Hal ini bukan karena mahasiswa HI tidak cocok untuk menjadi seorang diplomat. Justru, ketika menjalani masa perkuliahan kamu akan benar-benar dipersiapkan untuk menjadi seorang diplomat, karena memang diplomasi merupakan instrumen terpenting dalam hubungan internasional. 

Ketika berada di semester menengah (antara semester 3, 4 atau 5), kamu juga akan merasakan mata kuliah diplomasi, dimana kamu akan mempelajari banyak teori-teori diplomasi dan melakukan praktek diplomasi yang biasanya dilakukan dalam bentuk Short Diplomatic Course (SDC) atau Model United Nations (SDC).

Pada saat melakukan praktek SDC atau MUN, kamu akan benar-benar tampil layaknya seorang diplomat yang diutus untuk mewakili sebuah negara dalam forum internasional. Kamu akan mengenakan jas dengan rapih, berbicara dalam bahasa Inggris, didampingi oleh seorang asisten dan bahkan mengikuti sesi makan malam ala diplomat (Table Manner).

Baca: Persiapkan 8 Hal Ini Sebelum Ke Luar Negeri

Namun, peluang kerja jurusan HI tidak hanya terbuka untuk menjadi seorang diplomat, sobat! Kamu juga bisa bekerja sebagai jurnalis, peneliti, aktivis di LSM internasional, bekerja di organisasi internasional (ASEAN, UNICEF, UNESCO, dll) maupun perusahaan multinasional, yang tentu saja tidak kalah seru dibandingkan dengan menjadi seorang diplomat!

5. Belajar sedikit tentang banyak hal !

Di jurusan HI kamu akan mempelajari sedikit tentang banyak hal. Artinya, kamu akan mempelajari hampir seluruh aspek kajian ilmu sosial karena memang objek kajian HI sangat luas. Kamu akan mempelajari tentang ideologi, politik, ekonomi, sosial, budaya, pertahanan dan keamanan.

Tapi jangan khawatir, sobat! Meskipun objek kajiannya luas, kamu tidak akan mempelajari secara sangat mendalam. Kamu hanya akan mempelajari kulit-kulit berbagai ilmu tersebut yang nantinya berguna untuk menganalisis dan memahami berbagai fenomena HI.

Misalnya, dalam meneliti hubungan internasional pada era perang dingin kamu akan mengenali dan mempelajari berbagai persenjataan yang dikembangkan oleh kedua negara adidaya, tanpa harus mengkaji secara mendalam hal-hal yang bersifat teknis-nya.

Atau dalam kasus Perang Dagang antara AS dan Tiongkok, kamu juga akan banyak menganalisa tentang perdagangan internasional secara makro tanpa harus meneliti secara mendalam aspek-aspek ekonomi mikro kedua negara.

6. Bersahabat dengan berita, buku dan jurnal !

Buku, jurnal dan berita merupakan tiga hal yang akan menjadi sahabatmu selama berkuliah di HI. Membaca berita setiap hari merupakan hal yang sangat penting, karena ilmu HI sangat dinamis. 

Dalam perkuliahan, biasanya dosen-dosen akan membuka forum diskusi mengenai isu-isu kontemporer yang sedang terjadi pada saat itu juga. Dengan membaca berita, maka kamu akan lebih mudah mencerna isu yang sedang dibahas dan tentu saja dapat lebih menguasai forum diskusi.

Selain itu, kamu juga harus sering membaca buku dan jurnal yang berkaitan dengan HI. Hal ini dikarenakan, hampir semua tugas di HI berkaitan dengan dunia tulis dan baca. Hampir setiap hari kamu akan memiliki tugas membuat karya ilmiah, baik dalam bentuk essay maupun paper. Oleh karena itu, buku dan jurnal sangat penting untuk menjadi sumber referensi karya ilmiahmu.A

7. Analisis dari banyak perspektif

Ketika mengambil jurusan HI, kamu akan berkenalan dengan banyak teori dan konsep. Teori dan konsep yang dipelajari mulai dari yang klasik seperti liberalisme dan sosialisme hingga kontemporer seperti feminisme dan neoliberalisme.

Didukung dengan kebiasaanmu yang rajin membaca dan tuntutan untuk terus membaca, kamu akan memiliki wawasan yang luas dan dapat memandang sebuah masalah dari banyak perspektif. Apalagi, hampir semua tugas dalam jurusan HI berbentuk analisis.

Baca juga: 8 Beasiswa Bergengsi Luar Negeri Paling Diburu Pelajar Indonesia

Hal-hal yang dianalisis beragam, mulai dari latar belakang seorang pembuat kebijakan hingga sistem internasional itu sendiri. Hasil-hasil analisis tersebut wajib dituangkan dalam berbagai bentuk tulisan, mulai dari review film, critical review, opini, makalah, esai, paper hingga artikel ilmiah untuk diterbitkan di jurnal.

Sobat mahasiswa, itulah 7 Fakta dan Mitos Seputar Jurusan Hubungan Internasional yang telah kami rangkum. Semoga bermanfaat buat kamu yang sedang bingung mencari jurusan dan juga dapat memberikan gambaran mengenai dunia perkuliahan untuk kamu yang sudah bulat memutuskan untuk memilih jurusan HI!