Jangan Tertipu! Kenali 10 Ciri Lowongan Kerja Palsu

Sumber: Getty Images Pro

Apakah Anda sedang mencari lowongan kerja? Atau Fresh Graduate yang baru saja menyelesaikan perkuliahan?

Atau pernahkah Anda menerima tawaran pekerjaan secara tiba-tiba? Jika pernah, apa reaksi Anda? Pastinya bahagia banget, dan langsung terima dong!

Tapi, tunggu dulu! Pernahkah Anda berpikir kalau lowongan kerjanya beneran asli? 

Di zaman sekarang, Anda harus waspada karena bisa jadi itu adalah scam atau penipuan. 

Mengingat banyak sekali kasus penipuan yang berkedok lowongan pekerjaan.

Saat ini, kasus penipuan online telah menjadi permasalahan baru di era kemajuan teknologi dan arus informasi.

Dengan banyak informasi di luar sana, membuat para jobseeker kesulitan dalam membedakan mana pekerjaan yang asli dan mana yang palsu. 

Si scammers atau penipu akan terus mencari sasaran empuk dan pencari kerja yang rentan terhadap tipu muslihat mereka dengan banyak cara dan strategi.

Jadi melihat lowongan kerja sekarang harus benar hati – hati dan cerdas membedakan mana yang asli dan mana yang palsu.

Bagaimana cara membedakan lowongan kerja yang asli dan palsu, ya? 

Berikut ini kami telah merangkum 10 tips yang dapat membantu Anda menghindari jebakan lowongan kerja palsu.

Check this out!

1. Konten lowongan yang ambigu

Ciri yang pertama Anda harus berhati-hati terhadap informasi seputar lowongan kerja dari berbagai media, terutama media sosial.

Media sosial merupakan ladang tempat berkumpulnya segala informasi dari berbagai sumber yang terkadang mengandung informasi palsu.

Apabila Anda menemukan info lowongan kerja di postingan media sosial, maka sebaiknya cermat dalam menilai isi konten.

Namun, ada juga beberapa akun yang memberikan informasi lowongan kerja yang tepercaya. Jadi, Anda harus teliti dalam menyaring konten.

Sebaiknya Anda mengecek kembali informasi lebih lengkap melalui situs resmi perusahaan, seperti website.

Dalam situs yang resmi, konten lowongan kerja sudah ditentukan dengan sangat jelas dan mudah untuk dimengerti. 

Konten lowongan kerja yang baik, biasanya disertai pencantuman logo perusahaan dan gambar pendukung yang jelas.

2. Persyaratan dan deskripsi pekerjaan tidak jelas

Sumber: Immagini

Pekerjaan yang asli memiliki detail dan persyaratan pekerjaan yang cukup spesifik yang akan selalu Anda lihat dalam deskripsi. 

Namun, dalam tawaran pekerjaan palsu, Anda mungkin memperhatikan bahwa detail dan persyaratannya cukup kabur. 

Misalnya, lowongan pekerjaan yang mengharuskan kandidat mampu memenuhi atau mengerjakan kriteria sederhana yang hampir semua orang dapat penuhi, seperti:

  • Kandidat berusia legal
  • Melek huruf
  • Dapat mengetik
  • Berpenampilan menarik, dan lainnya.

Baca juga: Hati – Hati Beasiswa Palsu! Kenali 10 Ciri – Cirinya

3. Dihubungi padahal tidak melamar pekerjaan

Sumber gambar: gettyimages.com

Ciri yang pertama bahwa lowongan kerja mungkin palsu adalah pihak rekruter yang secara tiba-tiba menyatakan Anda lolos seleksi.

Padahal Anda sama sekali tidak sedang melamar pekerjaan di perusahaan tersebut.

Jika Anda menemukan proses rekrutmen di mana tawaran pekerjaan masuk ke inbox Anda, kemungkinan besar itu adalah palsu. 

Biasanya, mereka akan menggunakan alibi kalau mereka menemukan curriculum vitae (CV) Anda secara online atau melalui email.

Kemudian, mereka menyatakan hanya perlu wawancara telepon singkat saja.

Ini jelas merupakan kedok penipuan yang marak terjadi saat ini.

4. Komunikasi tampak tidak profesional

Tanda peringatan besar lainnya bahwa suatu pekerjaan palsu adalah komunikasi yang tidak profesional. 

Misalnya, dalam email tawaran pekerjaan.

Anda dapat mencari inkonsistensi dalam tata bahasa, dan cara pemberi kerja atau perekrut berkomunikasi dengan Anda secara tertulis. 

Jika terasa tidak profesional, pertimbangkan kembali untuk mengisi posisi dan mencari tahu lebih banyak tentang perusahaan tersebut.

Baca Juga: Ampuh! 7 Trik Memaksimalkan Akun Linkedin agar Mendapat Pekerjaan

5. Tidak ada detail kontak

Selain komunikasi yang tidak profesional, banyak lowongan kerja palsu cenderung tidak memiliki detail kontak yang jelas. 

Jika Anda melihat informasi perusahaan tidak lengkap, coba cari di internet untuk menemukan situs web atau alamat email perusahaan.

Biasanya juga menggunakan email dan situs yang tidak profesional atau tidak menunjukkan identitas perusahaan sebenarnya 

Apabila Anda masih tidak dapat menemukan informasi dasar tentang lokasi perusahaan, anggota staf, atau detail lainnya.

Sebaiknya segera hentikan niat Anda untuk mendaftar lowongan tersebut.

Ketika sebuah perusahaan mempekerjakan karyawan baru, biasanya mereka akan meminta data pribadi untuk mengisi dokumen pajak, setoran bank, dan proses lainnya. 

Namun, ini hanya diperlukan setelah Anda menandatangani kontrak kerja dan memulai pekerjaan baru Anda.

Jika perekrut meminta informasi pribadi seperti rekening bank, maka Anda harus waspada. Jangan berikan informasi pribadi apapun.

6. Terkesan mendesak untuk dipekerjakan

Anda patut waspada jika melihat iklan perusahaan yang sedang merekrut segera atau memiliki proses perekrutan pada hari yang sama.

Selain itu, jika perwakilan menghubungi Anda segera setelah Anda melamar.

Kemudian, mengatakan bahwa perusahaan ingin Anda mengisi posisi pada hari atau minggu itu juga, maka Anda bisa tanyakan alasannya dengan sopan.

Menurut survei yang dilansir dari gobankingrates.com, hanya 4% pelamar kerja yang mendapat kabar dari perusahaan pada hari yang sama saat mereka melamar.

Terlepas dari itu semua, tidak peduli seberapa cepat perusahaan ingin mempekerjakan Anda.

Bagian terpenting adalah proses perekrutan yang resmi masih membutuhkan waktu.

Baca Juga: 8 Tahapan Rekrutmen Kerja dan Tips Menghadapinya

7. Jadwalnya yang terlalu fleksibel

Biasanya banyak peluang karier yang memberikan jam kerja tetap dan fleksibel sesuai dengan jenis pekerjaannya.

Akan tetapi, Anda harus waspada apabila jadwal yang diberikan sangat fleksibel tanpa aturan yang jelas.

Hal ini semakin mencurigakan, terutama dikombinasikan dengan gaji yang luar biasa tinggi disertai dengan berbagai fasilitas.

Misalnya, perusahaan menjanjikan Anda hanya perlu bekerja 1 atau 2 hari / minggu dengan mendapatkan penghasilan yang luar biasa tinggi.

8. Ketidakseimbangan antara gaji dan pekerjaan

Sumber: Einur

Ibarat pepatah “Tidak ada makan siang gratis di dunia ini,” dan hal yang sama juga berlaku dalam pekerjaan apapun. 

Anda jangan mudah menerima tawaran pekerjaan yang tidak menguras banyak energi, tetapi digaji dengan nominal yang fantastis.

Misalnya, deskripsi pekerjaan yang tertera kisaran gaji tahunan sebesar 100 juta hanya untuk 15 hingga 20 jam per minggu untuk tingkat pemula.

Maka, Anda harus waspada karena bisa jadi itu lowongan kerja palsu. 

Jadi, Anda harus meneliti semua aspek pekerjaan sebelum melangkah lebih jauh.

9. Meminta bayaran

Sumber: Wuztkoh

Berhati-hatilah terhadap perusahaan, perekrut, atau tawaran pekerjaan apa pun yang memerlukan meminta Anda untuk membayar dalam bentuk apapun. 

Jika ada seperti ini, bisa hampir dipastikan sebagai tindak penipuan, karena inilah tujuan akhir para scammers

Tidak ada pekerjaan asli yang mengharuskan Anda membayar untuk bekerja di perusahaan. 

Kecuali Anda harus mengeluarkan biaya yang terkait dengan pencarian pekerjaan seperti biaya bensin untuk perjalanan atau pakaian profesional.

Namun, Anda tidak perlu membayar untuk kesempatan wawancara atau menerima pekerjaan.

10. Menjanjikan Anda cepat kaya raya

Sumber: Getty Images Pro

Jika Anda melihat bahwa lowongan kerja yang menjanjikan bisa menjadi sangat kaya dalam waktu singkat, kemungkinan itu adalah pekerjaan palsu. 

Untuk mengetahui lebih jelasnya, Anda bisa melihat lebih jauh ke dalam sistem kompensasi perusahaan.

Apabila Anda tidak dapat menemukan informasi tambahan tentang rincian jadwal pembayaran, sebaiknya Anda mencari lowongan yang lain.


Memang saat ini banyak orang memerlukan lowongan kerja baik dengan berbagai alasan yang melatarbelakanginya.

Makanya, tak heran para job seeker rajin mencari informasi dari berbagai sumber.

Namun, hal itu tak menutup kemungkinan adanya pihak yang terkena modus penipuan.

Oleh karena itu, Anda harus selalu waspada dan kritis dalam menerima informasi.

Semoga 10 tips di atas bisa membantu Anda untuk lebih waspada dalam mengenali penipuan berkedok lowongan kerja.

*Artikel ini telah ditulis berdasarkan pada referensi tepercaya dari kumpulan media online seperti Go Bankings Rates dan Indeed.

Venisa Yunita Sari: