Tidak dapat dipungkiri bahwa sebagian besar para pelajar, terutama mahasiswa membutuhkan beasiswa untuk membantu biaya perkuliahannya.
Oleh karenanya, tak heran berburu beasiswa merupakan salah satu solusinya.
Saat ini sudah banyak universitas, instansi, perusahaan bahkan organisasi yang memberikan beasiswa, serta bantuan biaya bagi para pelajar dan mahasiswa berprestasi.
Beasiswa yang diberikan juga beragam mulai dari beasiswa dalam negeri sampai ke luar negeri.
Untuk saat ini, proses pendaftaran pun sering kali secara online.
Sekilas metode ini kelihatan praktis, tetapi tahukah Anda ternyata banyak oknum tidak bertanggung jawab yang memanfaatkannya untuk melakukan penipuan (scam), lho.
Di Indonesia sendiri, setiap tahunnya terdapat laporan mengenai kasus penipuan berkedok beasiswa.
Mulai dari jenjang SD sampai kuliah, bahkan ada yang diiming-imingi kuliah gratis ke luar negeri.
Wah, bagaimana ini?
Pastinya kamu was-was ingin mengikuti beasiswa, tetapi takut kena penipuan.
Tenang saja, karena itu Ruangmahasiswa ingin berbagi cara bagi para scholarships hunter agar selalu waspada dari penipuan beasiswa yang kian marak terjadi.
Simak baik-baik, ya!
1. Sumbernya Tidak Jelas
Sebagian besar dari kita pastinya berburu informasi beasiswa melalui internet.
Cukup dengan mengetikkan kata “beasiswa” lalu meng-klik situs (website), kemudian akan bermunculan berbagai macam informasi yang diinginkan.
Saking banyaknya informasi beasiswa yang tersedia lengkap dengan persyaratannya, membuat kita lupa apakah beasiswa tersebut valid atau penipuan.
Oleh sebab itu, kita perlu teliti.
Cobalah untuk menelusuri terlebih dahulu apakah situs tersebut benar-benar dapat dipercaya.
Caranya adalah dengan mengecek situs domain penyelenggara beasiswa.
Contohnya, seperti terdapat informasi beasiswa dari kampus ternama di Indonesia, tetapi ternyata domain-nya adalah .com.
Jika Anda teliti, seharusnya domain untuk kampus adalah .ac.id.
Hal ini juga berlaku bagi penyelenggara beasiswa yang berasal dari organisasi atau perusahaan.
Anda langsung cek di situs resminya. Pastikan domain-nya sesuai, ya.
Selain situs yang tidak jelas, penyelenggara beasiswa palsu kerap kali menggunakan alamat dan kontak palsu.
Anda bisa mencari lokasi kantor penyelenggara beasiswa dan mencocokkan dengan informasi yang didapatkan.
Apabila lokasinya berbeda dengan informasi di situs, maka bisa jadi beasiswa tersebut palsu.
Adapula penyelenggara beasiswa yang hanya mencantumkan email saja, tanpa nomor telepon karena nomor telepon mudah untuk dilacak.
Jikalau ada, tidak jarang kontak tersebut sulit untuk dihubungi.
Baca: 4 Tips dan Tahapan Umum Mendapat Beasiswa
2. Logo Situs yang Digunakan
Umumnya, situs beasiswa penipuan ada yang memuat logo universitas, bank, dan institusi lain.
Mereka asal mengambil logo, padahal tidak pernah menjalin kerja sama sama sekali.
Hal ini dilakukan untuk menyakinkan statusnya sebagai penyelenggara resmi.
Sebagai tindakan pencegahan, Anda dapat mengecek kredibilitas logo yang dicantumkan pada situs (website) di internet.
Cari juga alamat email universitas dengan logo untuk memastikan apakah itu situs yang mereka rujuk saat mengajukan permohonan beasiswa.
3. Meminta Informasi terkait Data Keuangan
Beasiswa yang asli tidak akan meminta data pribadi seperti rekening bank, nomor kartu kredit atau nomor PIN saat awal pendaftaran.
Umumnya, beasiswa resmi hanya akan meminta informasi pribadi seputar biodata diri dan prestasi yang dimiliki.
Nah, jika Anda menemukan formulir yang mengharuskan Anda untuk mengisi rincian keuangan tersebut, maka formulir tersebut adalah penipuan.
Namun, apabila Anda telah lolos beasiswa 100% pastinya akan diminta nomor rekening saja tanpa PIN untuk keperluan pencairan uang beasiswa.
Pihak penyelenggara hanya meminta foto atau fotokopi buku rekening tabungan beasiswa.
Baca: 7 Tips Lulus Wawancara Beasiswa
4. Meminta Bayaran Tertentu
Jangan pernah mendaftar beasiswa, jika calon penerima beasiswa diharuskan membayar sejumlah uang kepada penyelenggara, ya.
Cara ini paling sering digunakan untuk penipuan beasiswa.
Mereka menarik peserta dengan menawarkan berbagai fasilitas yang fantastis. Namun, Anda harus membayar biaya tertentu saat mengirimkan aplikasi.
Jikalau memang ada biaya tertentu yang harus dikeluarkan, pastikan biaya tersebut rasional, seperti biaya untuk akomodasi.
Karena ada pihak penyelenggara yang hanya memberikan beasiswa parsial alias tidak full 100%, hanya meng-cover biaya studi saja.
5. Kurang Terkenal
Umumnya, penyelenggara beasiswa sudah terkenal dengan reputasinya yang baik.
Hal ini bisa dibuktikan dari rekam jejak kerja samanya bersama universitas, pemerintah, atau lembaga lainnya.
Anda bisa mengeceknya di ulasan para alumni penerima beasiswa atau menanyakan kepada kenalan Anda yang pernah mendapatkan beasiswa tersebut.
Baca: 14 Beasiswa Populer untuk Kuliah S1
6. Tanpa proses seleksi
Sudah menjadi hal yang lumrah apabila penyelenggara beasiswa mengadakan seleksi yang ketat kepada para calon penerima beasiswa.
Tentunya bukan hal yang mudah untuk mendapatkan beasiswa karena peminatnya selalu tinggi, maka para calon penerima harus melewati serangkaian proses seleksi.
Dimulai dari pengiriman berkas administrasi, pembuatan esai beasiswa, seleksi wawancara, hingga berbagai ujian lainnya.
Namun jika ada informasi beasiswa tanpa seleksi, maka hampir bisa dipastikan bahwa program ini adalah palsu.
7. Iming-iming 100% Lolos Beasiswa
Semua pihak penyelenggara beasiswa pasti mencari penerima beasiswa dengan kualifikasi terbaik.
Para calon penerima harus saling bersaing satu sama lain dalam mendapatkan beasiswa.
Oleh karena itu, tidak ada penyelenggara yang mencantumkan keterangan menjamin pendaftar lolos 100%.
Jika ada, maka Anda patut curiga apabila menemukan persyaratan beasiswa seperti itu.
Ingat, scholarship ain’t free lunch!
8. Diteror Penyelenggara Beasiswa
Jika Anda terus menerima email (spam) atau panggilan telepon yang menawarkan beasiswa secara terus-menerus, jangan tertipu.
Terutama, jika Anda diberikan batasan waktu pendaftaran yang tidak masuk akal, misalnya dalam waktu 1×24 jam.
Pihak penyelenggara resmi beranggotakan orang-orang profesional yang tidak akan mengirimkan Anda spam atau melakukan hal yang mengganggu kenyamanan Anda.
Jika Anda terus dihubungi, maka Anda bisa memblokir nomor kontaknya, atau bila perlu segera melaporkannya kepada pihak yang berwenang.
9. Jadi Penerima Beasiswa Dadakan
Jangan mudah percaya dengan seseorang yang tiba-tiba menghubungi Anda, dan mengaku sebagai pihak penyelenggara beasiswa melalui telepon atau email.
Terlebih orang tersebut mengaku bahwa Anda sudah terdaftar sebagai penerima beasiswa, padahal sebelumnya belum pernah mendaftar.
Jangan langsung memberi informasi apapun. Anda cukup mengabaikannya saja dan tidak perlu mencari tahu lebih jauh.
Baca juga: 5 Tips Menulis Motivation Letter untuk Daftar Beasiswa. Dijamin Ampuh!
10. Pelayanan yang Buruk
Tak jarang ada pihak penyelenggara yang tidak memberikan pelayanan yang baik kepada para pendaftar beasiswa.
Misalnya, tidak merespons segala pertanyaan seputar beasiswa atau tidak ramah dalam melayani pertanyaan.
Dilansir dari laman INDBeasiswa, ada juga yang cenderung terburu-buru dalam memberikan pertanyaan.
Karena rata-rata para penipu (scammer) suka melakukan ini agar korbannya segera memberikan jawaban tanpa berpikir dengan tenang.
Terkadang scammer juga suka memainkan emosi, membuat suatu hal terkesan berlebihan. Misalnya, dengan mengatakan bahwa kesempatan yang diberikan kepada korban tidak akan datang 2 kali.
Akibatnya, pendaftar tersebut terburu-buru mengiyakan segala hal yang diminta tanpa berpikir panjang.
Intinya, Anda harus waspada dan jangan asal memberikan informasi pribadi kepada pihak eksternal yang belum Anda kenal dalam hal apapun.
Apalagi Anda tidak pernah mendaftar beasiswa, tiba – tiba ada yang mengontak seputar program beasiswa.
Karena bisa jadi beasiswa tersebut adalah palsu. Anda tidak mau kan rugi besar dan data pribadinya disalahgunakan atau bahkan kerugian uang.
Sudah sebaiknya untuk selalu lebih waspada dan cerdas dalam mengakses informasi di dunia maya karena banyak oknum yang ingin mengambil keuntungan dengan menawarkan beasiswa palsu.
Ingat, selalu teliti demi hasil yang pasti!
Semoga informasi di atas bermanfaat bagi Anda yang sedang mencari atau mendaftar beasiswa.
*Artikel ini telah ditulis berdasarkan pada referensi terpercaya dari kumpulan media online seperti rencanamu.id, ayokuliah.id, indbeasiswa.com, beasiswapascasarjana.com, dan pengalaman pribadi dalam meraih beasiswa.
Penulis : Venisa Yunita Sari
Mahasiswi Universitas Tanjungpura
Penerima Beasiswa Bank Indonesia
kak belakangan banyak sekali muncul beasiswa creativa di social media atau google, apakah itu asli atau palsu kak? tolong atas jawabannya