Mahasiswa yang nantinya akan melanjutkan karier di berbagai bidang yang mereka tekuni, tentu saja membutuhkan keahlian yang menjadi nilai plus. Tipe keahlian yang banyak dibicarakan adalah hard skill dan soft skill.
Kedua tipe keahlian ini kerap kali dibandingkan. Beberapa pihak menganggap bahwa hard skill lebih dibutuhkan, sementara pihak lain memiliki pandangan yang berlawanan.
Sebenarnya, seberapa penting keahlian-keahlian tersebut dan bagaimana cara mengembangkannya?
Sebelum memahami tentang seberapa penting sebuah keahlian dan cara mengembangkannya, kamu perlu memahami arti keahlian tersebut terlebih dahulu.
Apa itu Hard skill?
Hard skill adalah tipe kemampuan yang berhubungan dengan pengetahuan teknikal. Kemampuan ini biasanya diperoleh dari pendidikan atau pelatihan telah kamu tempuh dan mudah diajarkan ke orang lain.
Beberapa contoh hard skill yang sering kita temui adalah kemampuan dalam membuat, mengoperasikan, atau memproduksi sesuatu.
Hard skill yang kamu miliki sebagai mahasiswa sebenarnya mudah dilihat oleh orang lain melalui hasil pencapaian, nilai kuliah, serta penghargaan kejuaran yang berhasil kamu terima.
Baca juga: Bukan IPK, Ini 7 Hal yang Lebih Penting Dicapai saat Kuliah
Apa itu Soft skill?

Berbeda dengan hard skill, soft skill merupakan keahlian yang tidak bisa dilihat secara sepintas sehingga lebih sulit untuk dinilai.
Soft skill mencakup tingkah laku, pemikiran, dan karakter personal. Bebrapa kemamuan yang tergolong sebagai soft skill adalah kemampuan beradaptasi, berkomunikasi, menyelesaikan masalah, dan kerja sama.
Soft skill yang kamu miliki tidak dapat dibandingkan dengan milik orang lain. Artinya, soft skill seseorang tidak bisa dianggap lebih baik dari soft skill kamu, begitu pula sebaliknya.
Kamu telah memahami 2 tipe keahlian. Tipe-tipe keahlian tersebut tentu saja sangat diperlukan bagi kamu sebagai mahasiswa.
Lantas, tipe keahlian manakah yang lebih penting bagi kamu?
Baca juga: 5 Soft Skill Dasar yang Dibutuhkan Dunia Kerja
Hard skill vs Soft skill
Kedua keahlian ini pada dasarnya sama pentingnya, tergantung tuntutan perkerjaan yang kamu miliki.
Jika kamu sedang menekuni bidang programmer, hard skill cenderung dipandang lebih penting untuk dijadikan sebagai bahan pertimbangan ketika mendaftar sebuah posisi.
Namun, jika kamu sedang menekuni bidang yang menuntuk kamu untuk bekerja secara berkelompok, berpikir kritis, dan berfokus kepada penyelesaian sebuah masalah, soft skill tentu saja perlu untuk lebih ditonjolkan.
Tidak melulu hanya untuk memenuhi kebutuhan berkarier, kedua keahlian ini juga sama pentingnya dalam menunjang aktivitas kamu sehari-hari sebagai mahasiswa.
Kamu tidak boleh meremehkan hard skill. Bisa-bisa nilai kuliahmu akan turun. Akan tetapi, kamu juga tidak bisa melupakan soft skill. Keahlian inilah yang justru akan menjadi penolongmu dalam setiap situasi.
Karena kedua keahlian ini sama-sama penting, bagaimana cara menyeimbangkan keduanya?
Cara Menyeimbangkan Soft skill dan Hard skill

Pertama, tekunlah dalam mempelajari hard skill, lalu tampilkan hard skill tersebut dengan soft skill kamu.
Maksudnya, setelah kamu belajar melakukan atau membuat sesuatu, cobalah untuk menampilkan kemampuanmu tersebut dengan kemampuan berkomunikasi yang baik dan rasa percaya diri.
Kedua, ikuti berbagai organisasi atau kegiatan yang sejalan dengan bidang yang akan kamu tekuni. Melalui kegiatan tersebut, kamu tentu saja akan dapat mengembangkan hard skill kamu.
Tidak hanya itu, soft skill kamu juga dapat terasah dengan bekerja sama dan berkomunikasi yang baik dengan orang lain yang kamu temui di organisasi atau kegiatan tersebut.
Baca juga: Selain Kuliah, Berikut 7 Kegiatan yang Wajib Mahasiswa Ikuti
Lantas, bagaimana ukuran keseimbangan yang tepat antara hard skill dan soft skill? Apakah keseimbangan yang tepat tersebut berarti 50% hard skill dan 50% soft skill?
Pada dasarnya, tidak ada keseimbangan yang sempurna antara hard skill dan soft skill yang dimilliki seseorang. Keseimbangan ini bersifat relatif.
Untuk mengetahui proporsi hard skill dan soft skill yang tepat untuk kamu, coba pahami bidang yang akan atau sedang kamu tekuni! Dengan begitu, kamu akan dapat memahami tipe skill apa yang perlu untuk lebih ditonjolkan.
Semoga artikel ini bisa membantu kamu dalam memahami perbedaan serta menyeimbangkan hard skill dan soft skill.
Hal yang perlu diingat adalah, kesuksesan akan lebih mudah untuk diraih jika kamu tidak hanya mengandalkan hard skill atau soft skill saja.
Kolaborasikan keduanya!
*) Artikel ini ditulis telah berdasarkan berbagai sumber referensi valid dari berbagai situs onine terpercaya
Penulis Hana Palestri,
Mahasiswi Universitas Gadjah Mada