Selama ini mungkin kamu banyak mendengar cerita horor tentang UGM. Mulai dari penampakan hantu Belanda, penampakan arwah mahasiswa abadi, dan sebagainya.
Akhirnya UGM pun terkenal sebagai salah satu kampus paling angker di Indonesia.
Wah, sayang sekali, padahal ada banyak fakta menarik tentang UGM yang wajib kamu tahu, apalagi jika kamu ingin menjadi salah satu mahasiswanya.
Nah, kali ini Ruang Mahasiswa akan mengajakmu berkenalan lebih jauh dengan UGM dengan fakta – fakta menariknya!
Yuk simak, ini dia fakta-fakta seputar UGM yang jarang diketahui, berikut ini:
1. PTN Pertama yang Didirikan Pasca Kemerdekaan
Tahukah kamu, bahwa Universitas Gadjah Mada atau yang kerap disebut UGM merupakan PTN tertua pasca kemerdekaan?
Sebenarnya, UGM berdiri pada tanggal 16 Desember 1949. Namun, berdirinya universitas ini baru diresmikan pada tanggal 19 Desember 1949, tepat satu tahun pasca agresi militer Belanda.
Uniknya, pemilihan tanggal ini dimaksudkan sebagai simbol persatuan Indonesia sekaligus kekalahan Belanda. Sebab UGM menjadi bukti bahwa Indonesia telah bangkit bahkan mampu mendirikan universitas sendiri.
Universitas yang satu ini bahkan didirikan oleh beberapa pendiri NKRI, seperti Bung Karno, Bung Hatta, Sri Sultan Hamengkubuwono IX, Prof. Sardjito, Prijono, Harjono, dan Wreksodhiningrat.
Bahkan tanah UGM di Bulaksumur merupakan hibah dari Hamengkubuwono IX, loh!
2. Berpartisipasi dalam Mempertahankan Kemerdekaan
Karena berdiri di tengah gejolak mempertahankan kemerdekaan, banyak sivitas akademika UGM yang turut serta bertempur baik dengan senjata maupun ilmu. Mereka bahu-membahu memanggul senjata bersama rakyat.
Salah satunya adalah Prof. Dr. Ir. Herman Johannes, guru besar UGM yang dipercaya untuk membangun dan memimpin laboratorium persenjataan TKR serta turut bergerilya menghancurkan tempat-tempat vital yang dikuasai Belanda.
Ada juga Prof. Sardjito, rektor pertama UGM yang berjuang di bidang kesehatan.
Beliau menciptakan vaksin cacar, merintis pembangunan rumah sakit akademik, dan membuat biskuit untuk konsumsi para pejuang Indonesia.
Tak mau kalah dari para pendidiknya, mahasiswa UGM juga membentuk pasukan bersenjata yang disebut Korps Mahasiswa.
Secara bergantian, mereka terjun ke medan pertempuran, memasok makanan dan senjata, juga mengajar di daerah-daerah terkencil.
Hal itu menunjukkan mereka tak hanya sibuk kuliah, namun juga peduli akan nasib bangsanya. Wah, patut kita contoh, nih!
Baca juga: Jurusan Kedokteran Terbaik Ada di 5 Kampus ini
3. Memiliki 5 Jati Diri yang Membedakannya dari Kampus Lain
Ini dia fakta tentang UGM yang jarang diketahui oleh calon mahasiswa. Tak hanya manusia, UGM pun punya jati diri sendiri, loh Sobat!
Universitas yang satu ini memiliki 5 jati diri, yakni sebagai Universitas Nasional, Universitas Perjuangan, Universitas Pancasila, Universitas Kerakyatan, dan Universitas Pusat Kebudayaan.
Sejak awal, UGM memang dicita-citakan untuk menjadi universitas nasional. Selain itu, Ir.Soekarno menyebutkan bahwa UGM merupakan lambang persatuan Indonesia usai adanya agresi militer Belanda.
Tak heran jika “Universitas Nasional” menjadi salah satu jati diri UGM.
Disamping banyak berkontribusi dalam mempertahankan kemerdekaan, UGM juga membentuk Program Pengerahan Tenaga Mahasiswa guna memberantas kebodohan dan kemiskinan pasca penjajahan.
Oleh karena itu, jati diri sebagai universitas perjuangan memang telah melekat pada kampus ini sejak lama.
Sejak awal pendirian kampus yang satu ini, Prof. Sardjito juga selalu menyampaikan bahwa UGM dibangun dan dijalankan dengan landasan Pancasila.
Bahkan, untuk menegaskan jati diri ini, UGM mempelopori kegiatan Studium Genarale untuk penanaman dan indoktrinasi Pancasila yang berjalan hingga saat ini.
UGM juga dikenal sebagai universitas kerakyatan karena banyak menghasilkan penemuan-penemuan yang bermanfaat bagi masyarakat. Contohnya adalah penemuan jenis-jenis padi baru, pembangunan jaringan pipa di Merapi, hingga pengaturan program transmigrasi.
Sebagai Universitas Pusat Kebudayaan, UGM berkontribusi dalam pengembangan kesenian Nusantara. Terdapat banyak Unit Kegiatan Mahasiswa di bidang kesenian, misalnya UKM Swagayugama yang bergerak di bidang kesenian Yogyakarta.
Nah itu tadi 5 jati diri UGM, wah seneng banget ya kita bisa tahu jati diri kampus yang satu ini!
Baca juga: Siapa itu Mahasiswa? Apa Peran dan Tanggungjawab Mahasiswa?
4. Mengedepankan Komitmen Pengabdian Masyarakat
Sobat mahasiswa, tahu nggak sih, UGM juga berkomitmen untuk mengabdi pada masyarakat dan turut serta meningkatkan taraf hidup rakyat Indonesia, loh!
Bukti nyata dari komitmen ini adalah peran UGM sebagai pelopor program Kuliah Kerja Nyata (KKN) yang hingga kini banyak diadaptasi oleh perguruan tinggi di Indonesia.
Selain itu, mahasiswa baru UGM juga ditugaskan untuk menjalankan tugas Action Plan dengan fokus utama pengabdian pada masyarakat di sekitar kampus.
UGM juga memiliki komunitas khusus untuk mengelola Program Hibah Bina Desa (PHBD) yang diadakan oleh Kemendikbud, loh Sobat!
Komunitas ini aktif mengadakan sosialisasi dan melayani pengajuan proposal Bina Desa dari tahun ke tahun. Keren, ya!
Baca juga: 6 Kegiatan Berguna untuk Mahasiswa yang Bisa Menjadi Inspirasi
5. Balairung UGM Merupakan Gedung Modern Pertama di Indonesia
Balairung UGM merupakan gedung yang menjadi pusat administrasi UGM.
Berdiri kokoh dan menjadi ikon dari UGM, siapa sangka, gedung ini merupakan gedung modern pertama di Indonesia, loh!
Gedung ini dibangun pada tahun 1951 oleh arsitek asli Indonesia, GPH. Hadinegoro. Balairung UGM menghadap ke 2 arah, yakni ke utara menghadap Gunung Merapi, dan ke selatan menghadap Laut Selatan.
Selain itu, ada banyak filosofi yang terdapat pada ornamen, susunan pohon-pohon di sekelilingnya, hingga pintu-pintu gedung ini.
Tak heran jika arsitek UGM, Ir. Ismudianto, M.S., mengatakan bahwa karakter konstruksi Balairung merupakan bangunan modern awal di Indonesia pada masa itu.
6. Memiliki Prodi dan Fakultas yang Mayoritas telah Terakreditasi A
Tak hanya unggul dari sisi sejarah, UGM juga memiliki keunggulan di bidang akademik.
Universitas ini memiliki 18 fakultas dan 69 program studi untuk jenjang sarjana dan 21 program studi untuk jenjang sarjana terapan.
Selain itu, ada banyak program studi untuk jenjang pasca sarjana, meliputi program magister, spesialis, dan doktor.
Untuk akreditasinya sendiri, 78% persen program studi UGM telah terakreditasi A, loh!
Selain itu, ada 28 prodi yang memperoleh akreditasi unggul dari BAN-PT. Untuk prodi-prodi yang mendapat akreditasi B biasanya adalah prodi baru yang masih dalam tahap pengembangan.
Wah, hebat sekali ya Sobat!
7. Memiliki Museum Sendiri
Karena sejarah pendiriannya yang amat panjang dan melibatkan banyak tokoh nasional, UGM membangun museum khusus untuk mengenang jasa tokoh-tokoh tersebut. Museum ini diberi nama Museum UGM.
Museum UGM menyimpan kurang lebih 327 koleksi berupa arsip, tanda jasa, pakaian, medali, karya teknologi, dan masih banyak lagi. Semua koleksinya seolah-olah menjadi penghubung perjalanan UGM dari masa ke masa.
Selain itu, museum ini merupakan tempat singgah Barrack Obama ketika masih kecil. Obama kecil sering berlibur ke Yogyakarta ketika libur puasa.
Rumah dinas yang dijadikan museum inilah yang dulunya sering menjadi tempatnya singgah. Wah, nggak nyangka, ya!
Museum ini juga terbuka untuk umum, siapapun boleh berkunjung dan belajar. Selain bisa mengenal UGM lebih dekat, kamu juga bisa belajar nilai-nilai kebangsaan dan Pancasila. Keren, ya!
8. Memiliki Beberapa Asrama Mahasiswa
Wah, kalau yang satu ini sih sepertinya memang banyak banget yang belum tahu!
Bahkan mahasiswa UGM sendiri banyak yang kaget ketika tahu bahwa UGM punya asrama khusus mahasiswa.
Asrama ini terbagi menjadi asrama putra dan putri, dan berdiri berdekatan dengan kompleks fakultas klaster saintek maupun soshum.
Untuk asrama putri, ada Asrama Ratnaningsih Sagan, Ratnaningsih Bulaksumur, Ratnaningsih Kinanthi 1, Ratnaningsih Kinanthi 2 & 3, serta Ratnaningsih Sendowo.
Sedangkan asrama putra terdiri dari Dharmaputra Santren, Dharmaputra Baciro, dan Dharmaputra Karanggayam.
Untuk biayanya, cukup terjangkau, yakni mulai dari 4 juta pertahun. Fasilitasnya pun terbilang lengkap, loh!
Nggak kalah deh dengan kost-kost di sekitar kampus.
Baca juga: 5 Tips Cari Kost buat Mahasiswa Baru
9. Fasilitas yang Memadai dan Berbagai Layanan Gratis bagi Mahasiswanya
Tak hanya peduli di bidang akademik, UGM juga peduli pada kesejahteraan mahasiswanya loh, Sobat!
Hal ini ditunjukkan dengan banyaknya fasilitas dan layanan gratis yang diberikan selama kita menjadi mahasiswanya.
Yang paling bermanfaat buat mahasiswa sih biasanya free wifi-nya, hehe. Di semua fakultas, bahkan di asrama sekalipun, pasti ada layanan wifi gratis yang dapat kita akses dengan e-mail UGM.
Hal ini sangat menyelamatkan kantong mahasiswa agar tidak kekeringan karena masalah paket data internet.
Selain itu, UGM juga memberikan layanan kesehatan gratis, baik fisik maupun mental. Caranya sederhana, kamu cukup membawa Kartu Tanda Mahasiswa UGM ke klinik Gadjah Mada Medical Center.
Selain itu, ada juga layanan sepeda kampus yang tersebar di beberapa fakultas. Sepeda-sepeda ini siap untuk membantu kelancaran mobilitas kita selama berada di lingkungan kampus. Keren, bukan?
Masih banyak lagi fasilitas dan layanan yang diberikan oleh UGM untuk menunjang pendidikan mahasiswanya. Tak heran jika universitas ini disebut-sebut menjadi salah satu universitas tertua sekaligus terbaik di Indonesia.
Nah itu tadi beberapa fakta UGM yang jarang diketahui. Wah ternyata UGM nggak melulu soal universitas angker, ya!
Bagaimana, tertarik untuk menjadi salah satu mahasiswa universitas yang satu ini?
Baca juga fakta-fakta unik seputar kampus lainnya hanya di website Ruang Mahasiswa, ya!
Selain itu, buat kamu yang mencari informasi terkini tentang perkuliahan, webinar, dan berbagai tips menarik, jangan lupa follow Instagram @ruangmahasiswa.
Sampai jumpa!
Penulis Ardalena Romantika
Mahasiswi Universitas Gadjah Mada