Halo, sobat Ruang Mahasiswa!

Tidak terasa ya 1 bulan lagi kita akan memasuki tahun 2022. Hal apa aja nih yang sudah Anda rencanakan?

Terutama buat yang sedang duduk di bangku SMA/SMK sederajat. Sudah mutusin belum mau kuliah di mana?

Sebelum memutuskan masuk perguruan tinggi mana, kita harus tahu dulu perbedaan kuliah diploma dan sarjana dulu dong, agar nggak salah pilih.

Jenjang perguruan tinggi ini bervariasi mulai dari program diploma D1, D2, D3, dan D4. Kemudian, ada program sarjana, S1.

Perlu Anda tahu kalau program diploma ini termasuk ke dalam pendidikan vokasi. Sedangkan program sarjana termasuk ke jenjang pendidikan akademik. Wah, apa itu pendidikan vokasi dan akademik?

Memangnya apa sih perbedaan kuliah diploma dan sarjana?

Yuk, kita cari tahu bareng-bareng. Pertama-tama, kita bahas dulu jenjang diploma, ya.

1. Kuliah di Jenjang Pendidikan Vokasi (Diploma)

Sumber: www.gettyimages.com

Nah, pada dasarnya pendidikan di perguruan tinggi itu terdiri dari dua jenjang pendidikan, yaitu vokasi dan akademik.

Salah satu perbedaan kuliah diploma dan sarjana adalah, pada fokus pembelajarannya. Pada diploma, mahasiswa lebih berfokus pada penguasaan keterampilan dan keahlian terapan tertentu.

Biasanya lebih banyak praktik di lapangan ketimbang di kelas di mana kurikulumnya 60% praktik dan 40% teori. Tugas akhirnya berupa laporan praktik kerja atau karya tulis ilmiah.

Jenjang pendidikan vokasi ini terdiri dari  diploma satu (D1), diploma dua (D2), diploma tiga (D3), dan diploma empat (D4).

D1, D2, D3, dan D4 pastinya memiliki perbedaan. Mulai dari lama waktu tempuh pendidikannya, SKS yang harus diambil, syarat kelulusan, dan tentu gelarnya yang pasti berbeda.

Program D1

Pertama, durasi waktu kuliah D1 adalah 1 tahun dengan memfokuskan pada suatu keterampilan untuk kalian yang siap kerja.

Nah, jika buat yang ingin siap kerja, D1 merupakan pilihan yang paling tepat karena cepat lulusnya. Berarti selama 1 tahun ini tidak ada belajar apa-apa dong?

Eitss, tentunya ada. Dalam waktu 1 tahun atau 2 semester itu, kalian akan belajar sebanyak 32 SKS dan lulus dengan gelar A.P. atau disebut Ahli Pratama.

Namun, saat ini sangat jarang perusahaan yang mencantumkan D1 sebagai persyaratan minimun untuk bekerja. Jadi, pikirkan matang-matang ya jika ingin mengambil D1.

Program D2

Program D2 memiliki durasi waktu yang lebih lama dari D1, yakni 2 tahun atau 4 semester saja dengan lebih banyak praktik dan teori daripada D1.

Nantinya, setelah gelar yang Anda terima adalah “A.Ma” atau Ahli Muda.

Baca selengkapnya: 15 Istilah Perkuliahan Ini Wajib Mahasiswa Tahu

Program D3

Sumber: pcr.ac.id

Selanjutnya, ada program D3 yang bisa dibilang ramai peminatnya karena durasi kuliah dan program pendidikannya dinilai cukup untuk siap bekerja.

Untuk durasi kuliah di program studi D3 adalah 3 tahun dengan SKS sebanyak 112 SKS. Tentu saja, ini lebih unggul dari D1 dan D2.

Banyak perguruan tinggi sekarang menawarkan program studi pada tingkat pendidikan ini.

Dengan banyaknya pilihan program studi yang menarik dan bervariasi, program  D3 sangat ramai peminatnya. Tugas kelulusannya adalah praktik kerja dan juga laporan karya ilmiah.

Lulusan program D3 akan memperoleh gelar di bidang “A.Md” yang disebut juga Ahli Madya.

Contoh gelar lulusan D3 sebagai berikut:

  • Ahli Madya Pariwisata = A.Md.Par.
  • Ahli Madya Pendidikan = A.Md.Pd.
  • Ahli Madya Keperawatan = A.Md.Per.
  • Ahli Madya Kebidanan = A.Md.Bid.

Diharapkan lulusan D3 ini dapat menjadi lulusan yang profesional dan berdaya saing.

Program D4

Ini dia program yang tak kalah populer dengan D3. Bisa dibilang D4 itu setara dengan S1, tapi jelas berbeda.

D4 itu termasuk ke jalur pendidikan professional, sedangkan S1 termasuk ke dalam jalur pendidikan akademis. D4 lebih mempelajari ilmu-ilmu praktik atau terapan.

Durasi kuliahnya D4 adalah 4 tahun atau 8 semester dengan 114 SKS. Tugas kelulusannya adalah sama dengan diploma lainnya, yakni kerja praktik dan laporan karya ilmiah.

Setelah lulus, kalian akan memperoleh gelar “S.Tr.” atau sering disebut Sarjana Terapan.

2. Kuliah di Jenjang Pendidikan Akademik (Sarjana)

Berbeda dengan program pendidikan diploma, program pelatihan sarjana (S1) lebih menitikberatkan pada pengetahuan teoritis ketimbang praktik.

Program pendidikan ini sangat cocok bagi mereka yang mengutamakan ilmu teori dengan memiliki perbandingan penggunaan teori lebih banyak 60% dan praktik 40%.

Jangka waktu untuk menyelesaikan pendidikan sarjana adalah 4 tahun atau 8 semester dengan mengambil sebanyak 144-166 SKS.

Baca Selengkapnya: 5 Website Informasi Beasiswa Kuliah Paling Update

Kemudian, syarat lulus program studi ini adalah skripsi. Agar memenuhi persyaratan, mahasiswa S1 akan dituntut untuk mengikuti program magang dan Kuliah Kerja Nyata (KKN) terlebih dahulu.

Sumber: Dokumentasi pribadi.

Oh iya, sebagai disclaimer, setiap kampus memiliki kebijakannya masing-masing, ya. Ada kampus yang mengadakan ikut Praktik Kerja Lapangan (PKL).

Selain itu, ada juga yang mengharuskan seminar proposal (sempro) atau ujian komprehensif (kompre) terlebih dahulu dulu sebagai syarat untuk lulus.

Gelar yang akan kalian dapatkan setelah lulus nanti adalah sarjana dengan awalan “S” yang diikuti dengan singkatan jurusan kalian.

Contoh beberapa gelar lulusan sarjana, seperti:

  • S.Pd. (Sarjana Pendidikan)
  • S.Psi. (Sarjana Psikologi)
  • S.Hum. (Sarjana Humaniora)
  • S.Kom. (Sarjana Komputer)
  • S.Sos. (Sarjana Sosial)
  • S.T. (Sarjana Teknik)
  • S.P. (Sarjana Pertanian)
  • S.S. (Sarjana Sastra)
  • S.H. (Sarjana Hukum)
  • S.Hub.Int. (Sarjana Hubungan Internasional)
  • S.E. (Sarjana Ekonomi)

Itulah beberapa perbedaan kuliah diploma dan sarjana yang harus Anda ketahui sebelum memilih perguruan tinggi.

Bagaimana sobat Ruang Mahasiswa? Jadi, ingin untuk melanjutkan pendidikan ke mana, nih?

Semoga informasi di atas dapat bermanfaat bagi teman-teman yang ingin melanjutkan pendidikan ke jenjang perguruan tinggi.

Terus ikuti Ruang Mahasiswa untuk informasi seputar dunia perkuliahan dan info menarik lainnya.

*Artikel ini telah ditulis berdasarkan pada referensi tepercaya dari kumpulan media online seperti Bintang Sekolah Indonesia, Milenia News, dan pengalaman pribadi dalam menempuh pendidikan S1.