Selama pandemi, bukan hal yang mengejutkan mendengar beberapa usaha harus gulung tikar akibat merugi. Bahkan mungkin salah satunya adalah usaha milik sobat.

Namun jangan merasa begitu terpuruk dan menyerah dulu. Kali ini kita akan membagikan tulisan mengenai tahapan dalam membuat produk digital, barang kali ini dapat menjadi titik balik bagi kehidupanmu.

Sederhananya, produk digital adalah produk yang tak memiliki bentuk fisik. Produk digital sendiri dapat berasal dari produk fisik yang kemudian didigitalisasi.

Contohnya seperti buku menjadi e-book, tiket fisik yang terbuat dari kertas kini berbentuk gambar dan hanya perlu diperlihatkan kepada petugas melalui telepon seluler milik kalian.

Banyak hal yang dapat menjadi bisnis dan sumber pendapatan dari produk-produk digital.

Misalnya kalian membuat lagu dan soundtrack. Kalian juga dapat menjual hasil jepretan ponsel kalian di internet. Bahkan, jika kamu cukup hebat dalam dunia coding, kamu bisa buat aplikasi untuk dipasarkan loh.

Nah, pertanyaannya bagaimana cara dan tahapan untuk membuat produk digital sehingga menjadi produk yang diminati dan laku di masyarakat?

Mari kita simak ulasan berikut ini:

1. Temukan Ide

Sumber Gambar: pexels.com

Sebelum membuat sebuah produk digital, kalian mesti memiliki ide mengenai produk apa yang akan kalian jual.

Biasanya bagi sebagian orang, mencari ide itu lumayan sulit. Oleh karena itu, kalian memulainya dengan melihat kegiatan masalah, kendala atau hal – hal yang dibutuhkan masyarakat di sekitar kalian.

Misalnya, banyak orang yang kesulitan untuk menemukan alamat rumah. Dari permasalahan tersebut, kalian bisa mencari solusi yang dapat dijadikan bisnis produk digital kalian, contohnya seperti aplikasi peta digital.

Selain itu, ide produk digital kalian harus jelas dan mendetail, menarik, solutif.

Apa yang kalian tawarkan kepada masyarakat, apa solusi permasalahannya, bagaimana cara kerjanya, dan fitur utama apa saja yang harus ada.

Jadi pastikan ide yang kalian miliki jelas, menarik, dan solutif sehingga memang diminati dan dicari oleh masyarakat.

Baca: 7 Ide Membuat Toko Online dengan Website Builder

2. Analisa Pasar

Sumber Gambar: pexels.com

Langkah selanjutnya juga salah satu yang tidak kalah penting, yakni mengidentifikasi siapa dan bagaimana konsumen dapat memberi produk kalian.

Dalam membuat suatu produk digital, seperti yang kita jelaskan di atas, baiknya produk tersebut dapat menjawab permasalahan yang ada di masyarakat sebagaimana contoh yang telah penulis berikan sebelumnya.

Sederhananya, buatlah produk berdasarkan kebutuhan masyarakat. Jika kalian membuat produk tanpa melihat atau melewatkan analisa pasar.

Bisa jadi produk kalian tak akan laku karena memang bukan produk digital yang dibutuhkan masyarakat.

Misalnya, kalian membuat aplikasi pengantaran barang. Sedangkan di wilayah tersebut setiap toko telah menyediakan jasa antar barang gratis kepada pembeli mereka. Sehingga, bisa saja produk kalian tidak laku sebab kebutuhan masyarakat sebelumnya telah terpenuhi.

Jadi, analisa pasar begitu penting ya sobat.

Baca: Hobi Menulis? Ketahui 5 Perbedaan antara Copywriter dan UX Writer

3. Buat Value Proposition dan Bentuk Produk

Dalam membuat sebuah produk, kalian mesti memiliki value proposition. Value proposition sendiri merupakan keuntungan apa yang bisa diperoleh oleh konsumen kalian.

Misalnya, kalian ingin membuat marketplace khusus penjualan makanan untuk masyarakat yang cukup sibuk sehingga tidak sempat memasak.

Kalian harus membuat penawaran yang menarik agar para konsumen maupun penjual makanan ingin menggunakan aplikasi kalian.

Contohnya, buatlah promo makanan bagi konsumen marketplace dan berikan pelayanan dengan cepat.

Kalian juga bisa memberikan fasilitas-fasilitas tambahan kepada konsumen seperti kotak dialog agar pembeli dan penjual dapat membuat kesepakatan mengenai makanan apa yang akan dibuat.

Selain itu kalian mesti menentukan bentuk produk yang akan kalian jual. Misalnya kalian ingin menjual resep dan tutorial makanan simple.

Kalian bisa memilih untuk membuat resep itu dalam bentuk e-book, video, atau bahkan kelas memasak secara online.

Menentukan format produk itu penting ya, sobat. Sebab format produk dapat menjadi pertimbangan dalam memilih produk digital.

Misalnya, orang yang cepat menangkap pelajaran melalui bentuk visual mungkin akan memilih produk digital dalam bentuk video karena lebih mudah untuk dimengerti olehnya.

Jangan malah sebaliknya, target pasar lebih menyukai produk digital dalam format video tapi kalian malah menawarkan produk dalam bentuk e-book. Karena itu, baiknya format produk disesuaikan dengan minat target pasar.

Intinya, tawarkanlah manfaat produk yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat semenarik mungkin. 

Baca juga: 6 Cara Memanfaatkan Gadget Untuk Meningkatkan Produktivitas

4. Cegah Pembajakan

Nah, bagian ini amatlah penting bagi kalian yang ingin membuat bisnis produk digital.

Jika mendengar kata pembajakan, kalian mungkin berpikir tentang bajak laut yang merebut kapal rempah-rempah. Tapi pembajakan dalam dunia produk digital bukan sebar-bar itu ya hehe.

Kalian masih ingat dengan tersebarnya e-book tanpa seizin penulisnya?

Yah, kurang lebih seperti itulah bentuk pembajakan. Produk digital kalian dapat diambil dan ditiru lalu dijual di pasaran. Hal tersebut tentunya begitu merugikan kalian sebagai produsen produk digital yang asli.

Oleh karena itu, kalian dapat mencegahnya dengan memberikan penanda seperti watermark, menampilkan aturan hukum terhadap Hak Kekayaan Intelektual (HAKI) atau bahkan mendaftarkan legalitas merek dan hak cipta hingga memiliki kekuatan hukum.

Kalian juga bisa memasang berbagai proteksi lainnya seperti konten yang tak dapat di copy paste, tak bisa di screenshot, dan bahkan tak bisa diunduh.

5. Lakukan Uji Coba

Setelah seluruh rangkaian proses di atas selesai, kalian harus melakukan tes terlebih dahulu.

Mengapa harus melakukan tes?

Sebab melalui tes kalian dapat mengetahui kekurangan atau gap yang ada dalam produk kalian.

Misalnya kalian membuat produk digital berupa aplikasi. Kalian bisa mengecek apakah aplikasi kalian sudah aman dari hacker atau mengecek hal-hal kecil seperti bug.

Jika kalian sudah melakukan tes, kalian bisa membuat atau menyempurnakan produk kalian sebelum dirilis di pasar.

melakukan testing produk digital
Sumber gambar: pexels.com

6. Peluncuran Produk

Apabila produk kalian telah rampung dan sudah melewati tahapan testing dengan baik, maka produk kalian dapat dilucurkan ke pasaran.

Nah, di mana sih kita dapat menjual produk digital kita?

Produk digital dapat dijual di mana saja tergantung jenis formatnya.

Misalnya kalau mau jual aplikasi mobile dapat dimasukkan ke appstore, sedangkan untuk e-book dapat dijual di situs yang kalian buat sendiri atau situs khusus seperti “toko” buku online.

Jangan lupa untuk menyiapkan strategi pemasaran yang apik agar para target tertarik untuk membeli produk digital buatan kalian, ya.

Itulah tadi beberapa langkah yang dapat kalian lakukan dalam membuat sebuah produk digital.

Eitss..tapi… bagaimana kita belajar tahapan membuat produk digital dengan lebih detail dan terarah? Lalu, siapa yang mau ngajarin? Apakah ada orang yang expert yang mau berbagi ilmunya?

Nah, untuk menjawab rasa penasaran itu, kita punya rekomendasi Kelas Merancang Produk Digital dari Skill Academy, nih!

Mungkin kalian sudah banyak yang tahu tentang Skill Academy, salah satu platform belajar peningkatan skill yang paling populer di Indonesia.

Bisa di simak di sini: 6 Keunggulan Skill Academy sebagai Platform Pelatihan Skill Direkomendasikan

Nah untuk Kelas Merancang Produk Digital ini sendiri, nanti kalian akan mendapatkan 14 topik bahasan dengan total 65 materi. Kalian juga bisa bertanya kepada instruktur serta mendapatkan penawaran bonus berupa Career Mentoring, loh.

Nah, buat yang kamu tidak sabar ingin belajar lebih lanjut, langsung beli kelas di sini.

Terimakasih sudah membaca artikel ini ya.

Buat kamu tertarik dengan kelas pelatihan online Skill Academy ini gunakan kode referal: RUANGMJT7QIZYN20 atau klik di sini.

Kamu bisa mendapatkan pulsa Rp. 20.000 – 50.000 setiap pembelian kelas dengan kode referal kami.

*Artikel ini telah ditulis berdasarkan referensi dan situs media online terptercaya seperti xendit.co, niagahoster.co.id, skillacademy.com, dan lain sebagainya.