Akhir-akhir ini kita sering menemukan istilah “copywriter” dan “UX writer”.

Kehadiran istilah keduanya menjadi sering kita dengar di saat kian maraknya bisnis digital saat ini.

Maka tak heran di masa pandemi ini pekerjaan tersebut menjadi semakin high demand atau banyak dicari.

Tapi, apakah sobat sudah tahu perbedaan UX writer dan copywriter?

Yang pastinya, 2 istilah ini sama-sama berhubungan dengan bidang kepenulisan.

Tapi apa sih perbedaannya yang lebih mendetail? Yuk lebih tahu melalui ulasan kami di bawah ini ditinjau dari beberapa aspek:

1. Fokus 

UX sendiri merupakan kepanjangan dari user experience atau pengalaman pengguna.

Lebih jelasnya, user experience adalah pengalaman pengguna saat menggunakan sebuah produk digital.

Seorang UX writer memiliki fokus untuk membantu pengguna merasa nyaman dan dapat mengeksplorasi sebuah aplikasi atau situs dengan mudah.

Tugas lain dari seorang UX writer adalah membantu menyelesaikan kendala yang dialami pengguna saat menggunakan aplikasi. 

Sementara itu, copywriter memiliki fokus yang berbeda dengan UX writer. Tulisan copywriter memiliki tujuan komersial.

Mungkin kamu pernah mendengar istilah CTA atau call to action.

Nah, ini merupakan cara persuasif copywriter untuk mengajak dan mendorong pengguna untuk melakukan suatu tindakan.

Misalnya, mengajak pengguna mendaftarkan akun baru, berlangganan newsletter, atau bahkan membeli suatu produk atau layanan.

2. Tugas

Sumber gambar: spotify.com

UX writer memiliki tanggung jawab untuk menyusun seluruh teks yang ditemui pengguna selama menggunakan produk digital tersebut, seperti teks pada menu, pesan error, dan banyak lagi.

Seorang UX writer memiliki tantangan untuk menggunakan diksi yang sederhana sehingga dapat mempermudah pengguna menggunakan aplikasi.

Jika kata-kata yang mereka gunakan sulit untuk dimengerti, maka kemungkinan besar pengguna akan meninggalkan website atau aplikasi tersebut.

UX writer juga bertugas untuk memperhatikan metrics yang berhubungan dengan pemakaian produk, yang mencakup kemudahan, efisiensi, penggunaan aktif perhari, dan kepuasaan pengguna.

Baca juga: Tahukah Kamu Perbedaan Content Writer dan Copywriter?

Sumber gambar: trendhunter.com

Di sisi lain, seorang copywriter memiliki tanggung jawab untuk membuat tulisan yang berhubungan dengan promosi yang umumnya terletak di situs web, e-mail, papan iklan, brosur dan slogan perusahaan.

Copywriter juga bertugas untuk memperhatikan berapa banyak waktu yang dihabiskan pengguna di halaman web dan berapa banyak klik serta konversi yang tercipta.

Selain itu, seorang copywriter juga perlu memahami seluk-beluk SEO. Mereka tidak hanya dituntut pandai bermain kata namun juga menguasai konsep SEO.

3. Ruang Lingkup Kolaborasi

UX writer cenderung memiliki ruang kolaborasi yang lebih luas.

Mereka berkolaborasi bersama tim desainer, sales/marketing, product development, legal, dan lainnya.

Ini dikarenakan mereka tidak hanya memastikan kenyamanan pengguna, tetapi juga membantu menciptakan brand voice, panduan gaya konten, dan dokumen perusahaan yang menjelaskan prinsip dan pedoman penulisan untuk copy dan content produk perusahaan.

Berbeda halnya dengan UX writer, copywriter cenderung mempunyai ruang lingkup kolaborasi yang lebih sempit karena ia hanya berkolaborasi dengan tim desainer, PR dan tim sales/marketing

Baca juga: 6 Cara Mahasiswa Bisa Sukses Menjadi Penulis Artikel Sebagai Pekerjaan

4. Teknik Penulisan

Teknik penulisan UX writing cenderung lebih singkat dan padat. Ini karena tulisan mereka harus mudah dimengerti (to the point).

Sebaliknya, copywriter menggunakan teknik storytelling.

Dengan teknik ini, copywriter melakukan soft selling atau teknik berjualan halus.

Seorang copywriter dapat mempengaruhi emosi pembaca dan membuat mereka merasa yakin atau percaya terhadap produk tertentu. 

5. Fase Pengerjaan Proyek

Biasanya, para UX writer terjun dalam proyek di fase awal saat produk sedang berada dalam masa riset atau sebelum produk dipasarkan.

Mereka harus bisa menempatkan diri sebagai pengguna dan menilai suatu layanan produk sebelum dipakai pengguna.

Nah, sementara copywriter bergabung dengan timnya di masa product development atau bahkan sesudah produk  diluncurkan.

Baca juga: 9 Tips Persiapan Karir Sejak Masih Kuliah

Itu dia perbedaan UX writer dan copywriter. Semoga bermanfaat bagi sobat yang tertarik terhadap pekerjaan tersebut, ya.

Jangan ragu mencoba dan tetap semangat!

*) Artikel ini telah ditulis dari beberapa sumber referensi

Penulis Felicia
Mahasiswa Universitas Kristen Krida Wacana