Angle (bukan angel) adalah sudut pandang seorang penulis dalam melihat masalah yang hendak ia tulis. Sama seperti analogi gajah. Ketika anda melihat gajah dari dekat, anda akan berkata gajah itu besar. Tetapi, apabila dilihat dari jauh akan terlihat lebih kecil.

Menulis juga demikian, suatu bangunan tulisan akan terlihat apik bila menggunakan angle yang menarik, out of the box, dan nyentrik. Permasalahannya, sering sekali penulis (apalagi pemula) belum memiliki sudut pandang yang jelas dalam menulis.

Untuk itu, artikel kali ini mencoba memberikan tips dalam menentukan angle kepenulisan. Mari simak…

1. Menentukan angle dari isu yang dibahas

Suatu angle bisa dibangun berdasarkan isu yang dibahas. Misal, kita ingin membahas isu Freeport dan Papa Minta Saham. Angle yang kita dapat gunakan bisa beraneka ragam. Mulai dari bagaimana proses nya, legal standing nya hingga hukumannya.

Baca: Menulis Sebagai Aktualisasi Pembelajaran

Singkat kata seperti ini. Ada sebuah warung kopi yang sungguh laris. Si penulis A menulis bagaimana ramuan kopi sehingga bisa laris. Penulis B menulis bagaimana omset dari kopi tersebut. Penulis C melihat bagaimana komunikasi pelanggan di warkop tersebut. Macam-macam sudut pandang, tergantung isu yang dibahas

2. Menentukan angle berdasarkan kacamata orang lain

menentukan sudut pandang menulis

source: capungmerah.wordpress.com

Penulis tertentu juga sering menulis menggunakan kacamata orang lain. Misal, penulis A menulis permasalahan kemacetan dari kacamata pengendara.

Ketika membaca tulisan tersebut, kita kemudian terhanyut didalamnya dan mengamini bahwasanya karakter tulisan penulis tersebut (kacamata dari pengendara; pengendaralah yang salah dalam kemacetan) senafas dengan kita.

Ini tidak salah, sejauh penulis memang memiliki karakter yang  sama dengan penulis tertentu.

3. Menentukan angle berdasarkan pengalaman

Pengalaman adalah guru terbaik, demikian kata pepatah klasik. Betul adanya. Pengalaman juga dapat membantu menentukan angle menulis kita.

Dalam setiap tulisan, tidak pernah lepas dari pengalaman pribadi yang menjadi rujukan kita dalam menulis, memilah masalah dan mencari solusi. Tulisan seperti ini cenderung lebih mengalir, renyah dan beraroma feature (tulisan terkait perjalanan).

Baca: 6 Langkah Menjadi Penulis Profesional

Misal, kita memiliki pengalaman pengabdian di pedalaman. Dalam menulis, kita bisa menentukan tulisan kita akan selalu dibumbui oleh pengalaman. Ini angle yang baik juga.

4. Menentukan angle berdasarkan kajian penelitian

menentukan sudut pandang menulis

source: ems.osram.info

Ada tipe tulisan yang cenderung kaku dan agak kering. Tulisan semacam ini biasanya memiliki angle kepenulisan dengan basisnya hasil penelitian.

Memang tipe tulisan ini agak membosankan di baca. Akan tetapi, dari penelitian juga, data yang kita dapatkan valid, tidak asumtif dan terpenting akan cenderung kuat. Dari kajian penelitian, kita juga bisa menentukan sudut pandang kita dalam menulis.

5. Menentukan angle berdasarkan pendekatan teoritis

Ada juga beberapa tulisan yang ditulis menggunakan basis teoritis. Tulisan semacam ini mengambil teori-teori sebagai rujukan utama dalam menentukan angle. Misal, kajian virus yang menyerang beberapa layanan publik waktu lalu bisa dikaji dalam lingkup teknologi informasi, keamanan, politik, maupun ekonomi. Cukup  beragam.

Baca juga: 7 Manfaat Mengikuti Pelatihan

Inilah beberapa tips dalam menentukan angle bagi penulis. Dari semua pendekatan tersebut, pastinya memiliki kelemahan dan kelebihan.

Tinggal bagaimana penulis memposisikan dirinya mau dimana. Sama seperti analogi gajah tadi. Besar ketika dekat, dan kecil ketika jauh.

Semoga bermanfaat.

Penulis penyuka humor yang tidak lucu