“Pengalaman adalah guru yang paling berharga”
Demikian kata pepatah kuno. Dengan berpengalaman, kita diajak melihat bagaimana sebenarnya keadaan dari apa yang kita perbincangkan, dengar, tonton, dan simak. Pengalaman adalah aktualisasi dalam pencarian jati diri dan menjelajahi hidup.
Pengalaman beragam, mulai dari yang kita dapat di sekitar/lingkungan, alam, maupun kegiatan yang berbau organisatoris dan akademis. Salah satu pengalaman yang sangat berharga ialah pelatihan.
Apalagi, teruntuk bagi mahasiswa, pelatihan menjadi modal berharga dalam meningkatkan kapabilitas serta kompetensinya untuk dilepas di dunia kerja yang kompetitif.
Terhitung, pelatihan yang saya ikuti cukup beragam, mulai dari pelatihan debat dari Balai Bahasa Sumatera Utara, pelatihan kepemimpinan dari Komisi Pemberantasan Korupsi, pelatihan kebijakan publik dari Ombudsman Sumut, hingga yang terakhir pelatihan menulis dari koran/majalah Tempo. Tentu kegiatan ini membawa manfaat yang cukup besar bagi saya.
Untuk itu, artikel ini mencoba memberikan informasi apa-apa saja manfaat mengikuti pelatihan secara general.
Let’s, check this out baby…
1. Menambah dan Mengembangkan Wawasan
Mahasiswa sering berkutat dengan tugas-tugas akademis dan kering kegiatan ekstra. Bagi sebagian mahasiswa, mengejar IPK adalah hal utama. Padahal, kompetensi di luar IPK juga diperhitungkan, salah satunya dengan mengikuti pelatihan ini.
Dengan mengikuti pelatihan, pengetahuan kita akan bertambah luas. Tidak hanya itu, wawasan kita, yang didapat dari bangku kuliah akan semakin berkembang.
2. Mengembangkan Hard skill
Hard Skill adalah kemampuan diluar kemampuan jurusan kita. Misalnya, kita berasal dari jurusan Komputer. Ternyata, selain kemampuan komputer, kita juga memiliki kemampuan berbicara.
Nah, dengan pelatihan debat, kemampuan debat kita akan semakin diasah. Inilah yang dinamakan hard skill tadi.
Baca: 7 Manfaat Membaca Buku
3. Mengetahui Kesalahan Elementer (Dasar) atas Pemahaman Kita
Selama saya mengikuti pelatihan, banyak hal-hal yang selama ini saya anggap benar ternyata salah. Misal, dalam berdebat, kita kadang gagah-gagahan suara, kuat-kuatan suara. Padahal, yang penting itu substansi. Kalau substansi tidak tersampaikan dengan jelas, maka akan mengurangi poin debat.
Contoh lain, dalam kepenulisan, kita sering menulis “sekedar”, padahal yang benar “sekadar”. Nah, dari pelatihan inilah saya mengetahui kesalahan elementer saya
4. Belajar dari Orang Hebat
Pelatihan juga memberi pelajaran berharga dengan diampu oleh tentor dan mentor yang hebat. Misal, ketika saya mengikuti pelatihan KPK di Berastagi dan Jakarta, saya bertemu dengan pejabat-pejabat KPK yang luar biasa pemahamannya dan prakteknya di lapangan.
Baca: 6 Cara Memanfaatkan Gadget Untuk Meningkatkan Produktivitas
Bagi saya, ilmu yang saya dapat dari mereka begitu berharga. Bisa berjumpa dengan orang-orang hebat itu suatu kebanggan besar dalam hidup saya.
5. Mengajari Kita Rendah Hati
Sebenarnya, kalau bisa dibilang, pelatihan ini mengajarkan kita untuk rendah hati, bukan sebaliknya. Bagi saya pribadi, pelatihan dimanapun, ketika kita tidak menyalurkannya pada orang lain, bersikap congkak, we are nothing.
Tan Malaka berkata bahwa “padi tumbuh tak berisik”. Demikian kita. Pelatihan yang kita ikuti tak perlu terlalu digemborkan, cukup dibagikan.
Sama seperti pribahasa yang mengatakan, padi semakin berisi semakin merunduk. Ilmu yang kita miliki semakin membuat kita semakin “merendah” terhadap sesama.
6. Modal Kerja
Hampir seluruh perusahaan kalau tidak menyaratkan pengalaman kerja adalah kemampuan di luar akademis kita. Pelatihan menjadi modal berharga bagi kita untuk bisa mengarungi dunia kerja yang kompetitif.
Baca ini: Liburan Lebih Bermanfaat dengan 5 Kegiatan Ini
IPK saja tidak cukup, itu teknis. Jauh dari itu pengalaman kita mengikuti organisasi atau pelatihan menjadi kunci lain yang patut diperhatikan.
7. Menambah Jejaring
Pelatihan yang saya ikuti selama ini tidak hanya menambah wawasan saya. Jauh dari itu, juga menambah jejaring saya lintas provinsi bahkan pulau.
Ketika saya di Jakarta bulan November lalu, saya bertemu hampir dari seluruh delegasi se Indonesia. Dengan jaringan inilah konektivitas relasi kita semakin kuat.
Jika bepergian jauh pun, kita tidak akan takut lagi, karena ada jejaring kita yang akan membantu. Pun demikian, jaringan ini mengajarkan kita ragam pengetahuan dari sudut pandang yang berbeda.
Ini saja pengalaman yang bisa saya bagikan. Semoga bermanfaat
Penulis katanya famous