Sebagai orang Indonesia, pastinya kita salut dan bangga terhadap prestasi yang diperoleh Defia Rosmaniar, peraih medali emas pertama untuk Indonesia di Asian Games 2018. Hal ini tentunya juga menambah semangat atlet-atlet lainnya untuk meraih lebih banyak medali.
Sebenarnya, siapa sih Defia Rosmaniar? Ia adalah atlet taekwondo yang masih berumur 23 tahun. Bukan hanya seorang atlet, ternyata dia juga seorang mahasiswa UNJ jurusan olahraga. Bagi Defia, pendidikan juga sangat penting meskipun menjadi seorang atlet. Nah, apa sih yang dapat kita pelajari dari Defia? Yuk, kita simak di bawah ini.
Pandai Dalam Membagi Waktu
Seperti kata pepatah, waktu adalah uang. Ini memang benar. Coba bayangkan jika kita ketinggalan pesawat semenit saja, maka sudah pasti tiket kita hangus. Hal ini membuktikan bahwa waktu semenit pun sangat berharga.
Itulah mengapa kita harus memanfaatkan waktu sebaik mungkin karena waktu tidak dapat diputar kembali. Tidak semua orang pintar dalam membagi waktu.
Sebagai seorang atlet dan mahasiswa, Defia tentunya sangat pintar dalam membagi waktu antara latihan dan belejar. Kita tahu, seorang mahasiswa pasti memiliki banyak tugas yang harus dikerjakan. Akan tetapi, Defia dapat membagi waktunya dengan baik sehingga latihan dan perkuliahannya dapat berjalan dengan lancar. Terbukti dengan medali emas yang dia peroleh.
Hal ini bisa kita jadikan sebagai motivasi untuk dapat mempergunakan waktu kita sebaik-baiknya.
Baca juga: 7 Tips Manajemen Waktu untuk Mahasiswa
Tekun
“Ala bisa karena biasa”, mungkin kalimat itu dapat mewakili kata “tekun”. Orang yang tekun pastinya akan mendapatkan hasil kerja kerasnya.
Hal ini dapat kita contoh dari Defia. Ia adalah orang yang tekun sehingga dapat mahir dalam olahraga taekwondo. Awalnya, tentunya ia tidak langsung jago taekwondo. Namun, dengan berlatih dan terus berlatih, akhirnya ia bisa juara seperti sekarang ini. Bayangkan jika dia tidak tekun, sepertinya mustahil bagi Defia untuk mencetak prestasi bagi negeri ini.
Itulah yang perlu kita tiru bahwa apapun yang kita lakukan sekarang ini, selagi itu positif, tetaplah lakukan dan jangan pernah berhenti. Bahkan, di saat apa yang kita lakukan belum membuahkan hasil, teruslah belajar dan seharusnya itulah yang memotivasi kita untuk lebih giat lagi.
Baca juga: 5 Keuntungan yang Dapat Diperoleh Ketika Kita Gagal
Semangat Tinggi dan Pantang Menyerah
Semangat, kata itulah yang bisa membuat kita bangkit lagi.
Jika Defia tidak memiliki semangat yang tinggi, pastinya akan sangat mudah bagi dia untuk menyerah. Jika ia tidak memiliki semangat, tidak mungkin bagi dia untuk terus bertahan dan memenangkan lomba. Mungkin sangat berat dan lelah yang harus ia jalani, jauh dari keluarga dan harus latihan setiap hari. Hal ini bisa membuat seseorang terkadang jatuh.
Akan tetapi, Defia memiliki semangat yang tinggi dan pantang menyerah. Ia menjalankan semua itu dengan ikhlas dan bersyukur sehingga ia bisa melewatinya dengan lancar. Alhasil, ia memperoleh buah yang manis dari kerja kerasnya.
Jadi sebagai generasi penerus bangsa, sudah sepantasnya kita meneladani Defia yang memiliki semangat membara dan pantang mundur.
Baca juga: 20 Kata Motivasi Tokoh Dunia bahwa Belajar Sangatlah Penting
Nah, itulah 3 hal yang bisa kita teladani dari Defia Rosmaniar. Mudah-mudahan, setelah membaca artikel ini, kita bisa lebih semangat lagi.
Jangan tanya apa yang telah dilakukan negara kepadamu tapi tanyalah apa yang telah kamu lakukan untuk negaramu.
Mari kita bangkit dan lakukan sesuatu untuk menjadikan bangsa ini lebih baik. Jangan hanya berpangku tangan.
Semangat mahasiswa !