Menyongsong gerakan pelestarian Danau Toba, Perhimpunan Jendela Toba dan Rumah Karya Indonesia bekerjasama dengan Badan Pengelola Geopark Kaldera Toba menggelar Geobike Kaldera Toba yang ketiga kalinya. Untuk tahun 2017 ini, Geobike Kaldera Toba #3 diadakan dua sesi yakni pada 7-8 April 2017 dan sesi kedua pada Hari Festival Danau Toba (sekitar Bulan Desember).
Pelaksanaan Geopark Kaldera Toba #3 sesi pertama ini diikuti oleh 100 orang, di mana termasuk panitia dan peserta. Pada hari pertama, yakni 7 April 2017 panitia Geopark Kaldera Toba #3 menjemput para pesepeda di Medan dan sekitarnya, Lubuk Pakam dan Pematang Siantar untuk dibawa menuju Silangit, lalu menginap di Hotel Roma Anugerah, Siborong-borong.
Hai, setelah lulus SMA/sederajat mau kuliah? tapi tidak ada biaya. Baca: 16 Beasiswa Ini Menantimu di Perguruan Tinggi
Pada pagi harinya, tepat 8 April 2017, peserta dan panitia menuju ke Landasan Udara Silangit untuk mengikuti rangkaian pembukaan acara oleh Kepala Dinas Pariwisata Tapanuli Utara, Minot Aritonang. Beliau mengungkapkan bahwa Pemerintah Daerah Tapanuli Utara sangat mendukung kegiatan ini.
“Bupati sudah mengkoordinasikan seluruh perangkat daerah untuk mempersiapkan kegiatan ini, mulai dari Kepolisian, Ambulance dan Mobil Patwal serta dukungan lainnya yang dapat membuat acara ini semakin meriah lagi kedepannya” ungkapnya di sela-sela pembukaan Geobike Kaldera Toba #3.
Selanjutnya, setelah dari Silangit, peserta dan panitia dikawal ketat oleh Mobil Patwal menuju Simpang Doloksanggul, kemudian bergerak ke Bakkara untuk mengikuti acara pembukaan dan penyambutan oleh Bupati Humbang Hasundutan, Dosmar Banjarnahor. Dosmar mengungkapkan bahwa Humbang Hasundutan, khususnya Bakkara merupakan kampung wisata yang memiliki banyak potensi yang dapat diperkenalkan kepada dunia.
“Tidak ada yang seperti Bakkara, dimana kiri dan kanan terdapat Gunung, ditengah-tengah ada danau. Mari kita gaungkan desa ini kepada dunia” himbaunya.
Mau daftar SBMPTN? Mempelajari Passing Grade juga salah satu trik lolos SBMPTN. Baca ini: Cara Mudah Menghitung Passing Grade
Dosmar juga mempromosikan Desa Bakkara sebagai desa situs sejarah dan desa penghasil kopi, dimana perekonomian masyarakat dapat di peroleh dari hasil kebun tersebut dimana penyelenggara Geopark Kaldera Toba menggaung-gaungkan Bio Diversity. Acara penyambutan tersebut juga di sambut proses penyerahan cenderamata dari pihak pemerintah daerah Humbang Hasundutan kepada panitia penyelenggara. Alimin Ginting, Ketua Badan Pengelola Geopark Kaldera Toba dalam pidatonya mengapresiasi penuh seluruh peserta yang berpartisipasi dalam Geobike Kaldera Toba #3 ini.
“dengan kegiatan bersepeda seperti ini, anda sudah mendukung pemerintah dalam mencanangkan Danau Toba sebagai aset wisata yang berharga” ungkapnya.
Salah satu peserta perempuan bernama Ega, asal Siantar mengungkapkan bahwa ia senang berpartisipasi dalam Geopark Kaldera Toba #3. Bahkan, ia sudah dua kali mengikuti rangkaian acara berbasis wisata Geopark ini.
“kita bisa bersepeda sambil menikmati panorama alam Danau Toba dengan kegiatan Geobike Kaldera Toba ini, selain itu kita bisa kenal keberagaman alam dan situs sejarah” kata wanita yang telah berkeliling ke negara-negara terkenal seperti Israel, Prancis, Spanyol dan lain sebagainya tersebut.
Lekas dari acara penyambutan Geopark Kaldera Toba #3 ini, seluruh peserta dan panitia termasuk Bupati Humbang Hasundutan dan beberapa pegawai pemerintahan ikut bersepeda menuju Tombak Sulu-sulu tempat dimana Sisingamangaraja dilahirkan. Setelah itu, peserta dan panitia beranjak menuju Mess Pemkab Humbang Hasundutan untuk makan siang dan ramah tamah sambil menikmati panorama Danau Toba yang biru. Lalu, peserta dan panitia akan menuju Muara dan terakhir menuju ke Parapat dengan Kapal penumpang. Setelah itu, panitia dan peserta langsung berbalik menuju Medan pada sore harinya.
Penulis: