Halo sobat mahasiswa, kali ini ruangmahasiswa.com akan berbagi kepada teman – teman contoh – contoh kehidupan Mahasiswa dan Kampus yang sebenarnya.
Hal ini bertujuan agar teman – teman bisa lebih tahu tentang apa yang akan terjadi, mempersiapkan diri ke depannya, dan juga agar mampu survive semasa perkuliahan hingga lulus kuliah nanti.
Disclaimer: ini merupakan unpopular opinion tapi mungkin sering terjadi di kehidupan mahasiswa, tapi kami juga tidak memaksakan bahwa kamu harus setuju dengan pernyataan – pertanyaan berikut ini.
Selamat menyimak Contoh Realita Kehidupan Mahasiswa dan Kampus yang Sebenarnya
1. IPK tinggi tidak menjamin, apalagi IPK terlalu rendah
IPK tinggi tidak menjamin kesuksesan, apalagi IPK yang terlalu rendah. Serius ini, makanya selama masa kuliah seriuslah belajar.
2. Organisasi tidak selalu berpengaruh
Pengalaman organisasi apalagi yang tidak relevan dengan jurusan tidak terlalu dilirik atau diperhatikan HRD saat melamar pekerjaan
3. Magang
Pengalaman magang, apalagi bagi mahasiswa teknik wajib hukumnya, tetapi bukan magang membuat kopi di kantor tentunya.
Perusahaan sangat mengutamakan pelamar yang punya pengalaman seperti ini daripada lulusan yang hanya kuliah di kelas aja, apalagi yang cuma nongki – nongki, atau kupu – kupu
4. Ikut lomba Karya Tulis
Biasakanlah mengikuti lomba karya tulis ilmiah, paper, atau essay sejak mahasiswa baru.
Jika tidak sempat melakukan penelitian di lab atau turun ke masyarakat, mulailah dari PKM-GT atau literature review. Tujuannya agar kalian terbiasa dan tidak kagok saat skripsi nanti
Baca: 5 Manfaat Publikasi Karya Tulis Ilmiah di Jurnal
5. Dosen pelit nilai
Dosen yang pelit nilai nyata. Di UI misalnya, ada dosen mata kuliah MPKT yang berbobot 6 sks, tetapi tidak mau sama sekali memberi nilai A atau A- kepada mahasiswanya sehingga sangat mempengaruhi IPK.
Atau pengalaman mimin nih, ada seorang dosen yang mahasiswanya dapat nilai 80.7, tidak mau memberikan pembulatan ke 81 agar menjadi nilai A. Sehingga di kelas tersebut tidak ada yang mendapat nilai A.
6. Ketahui Akreditasi Jurusan dan Kampus
Ketahui akreditasi jurusan dan universitas sebelum memilih suatu jurusan dan universitas.
Soalnya, masih banyak BUMN yang mementingkan akreditasi jurusan dan kampus sebagai syarat menjadi pegawai mereka.
7. Kuasai minimal 1 skill di bidang IT
Di era digital sekarang, masih berprinsip bahwa skill coding/pemrograman atau designer itu masih kebutuhan mahasiswa IT?
Sebaiknya berubah deh, di era sekarang sebaikya setiap orang memiliki minimal 1 skill IT. Misalnya desain grafis, buat program aplikasi atau web, editor video, data analis dan lainnya.
Baca: 5 Manfaat Memiliki Kemampuan Desain Grafis bagi Mahasiswa
8. Belajar bahasa asing
Belajarlah bahasa asing selain Inggris, seperti Mandarin, Korea, Jepang, atau Prancis. Ini era globalisasi, kalo emang niat mau kerja di perusahaan multi nasional, mau beasiswa keluar negeri, atau mau jadi traveller ke mana-mana, lancarin deh minimal bahasa Inggris sejak tahun pertama. Wajib
9. Kuliah sesuai passion
Kuliah sesuai passion. Apalagi jurusan yang “kering/jarang” lapangan kerjanya tidak disarankan jika kalian bukan anak sultan yang sejak lulus masih bisa makan dan punya uang tanpa kerja
10. Ikut konferensi dan kompetisi internasional
Rajin-rajinlah mengikuti konferensi dan kompetisi internasional, untuk menambah koneksi, ini berguna untuk penelitian, merubah pola pikir dan sangat berguna sebagai portofolio untuk bekerja
11. Meningkatkan akreditasi kampus
Kompetisi yang berhubungan dengan riset dan diskusi ilmiah juga berperan dalam meningkatkan akreditasi kampus
12. Bagaimana dengan Organisasi di kampusmu?
Sebagian besar organisasi kemahasiswaan is so overrated. Apalagi kalo udah ditunggangi kepentingan politik. Jadi baik – baik lihat dan perhatikan sebelum kamu bergabung. Terutama jika kamu tidak ingin sekali dimanfaatkan
13. Ospek is bullshit?
OSPEK is bullshit. Kekompakan angkatan sebagian besar hoax. Buktinya, di banyak jurusan di kampus saya, ada yang hampir DO angkatan tidak peduli.
Bahkan banyak teman yang hilang atau gak ada kabar, kita juga gak tahu ke mana.
Ketika lulus, jarang sekali ada yang membantu mereka yang susah mencari kerja
14. Kuliah di luar negeri tidak selalu WOW
Tidak semua selebriti yang kuliah di luar negeri adalah WOW, karena banyak kampus di luar negeri (negara maju Anglosphere terutama) yang memang mencari uang sebanyak-banyaknya dari mahasiswa internasional berkantong tebal.
15. Wisuda tidak harus heboh
Wisuda tidak seharusnya dirayakan dengan euforia berlebihan. Jika kalian belum diterima bekerja sebelum wisuda atau memiliki bisnis sendiri, kalian hanyalah pengangguran bergelar.
Boleh diapresiasi dan bersyukur bersama keluarga, tapi ingat ini adalah awal perjuangan hidup yang sebenarnya.
16. Benarkah SNMPTN begitu?
SNMPTN (masuk PTN tanpa tes) jalur “gaib” memang nyata adanya. Mungkin kamu juga tahu di kampusmu hehe…
17. Kuliah bisnis belum tentu jadi pengusaha
Kuliah di sekolah bisnis yang mahal tidak menjamin lulusan untuk menjadi pengusaha sukses.
Karena menjadi entrepreneur itu adalah tentang aksi
Baca: Pengusaha Startup Motivasi Mahasiswa untuk Ciptakan Bisnis Sejak Dini
18. Ingat kesehatan guys
Mengerjakan tugas itu harus, begadang itu biasa, tapi jangan lupa menjaga kesehatan.
- Makasih pesannya kak… hehe
19. Kuliah Peminatan
Ambilah mata kuliah peminatan yang realistis.
Satu yang sesuai passion, satu yang sesuai kebutuhan kerja saat ini, dan satu yang lainnya yang dosennya baik memberi nilai.
Ingat realistis ya guys… jangan terlalu idealis
20. Gunakan kiriman orang tua sebaik – baiknya
Gunakanlah uang kiriman orang tua untuk hal-hal positif.
Jika ada berlebih dari kebutuhan, gunakan misalnya untuk menabung, memulai bisnis online, mengikuti kursus, dan investasi P2P/saham/RDPU/dll
21. Jangan membangkang ke dosen (senior)
Jika kalian mendapat dosen “senior” (usia di atas 60), turuti saja kemauannya, jangan membolos, berpakaian yang sopan, banyak diam, dan pura-puralah mencatat (walaupun kalian ternyata mencatat daftar belanjaan ke pasar atau menulis fanfiction).
Jangan coba – coba adu argumen juga ya guys… hihi. Bisa auto coret absen atau tinggal nunggu E di portal nilai
Mereka mengutamakan nilai sopan santun daripada kecerdasan. Dan sebaiknya juga, harus patuh ke semua dosen sih…
22. Hati – hati terhadap peralatan lab
Hati-hati saat praktikum di lab. Banyak barang-barang berusia setua Fir’aun yang rentan rusak dan susah dicari gantinya.
Gak mau kan kiriman orang tua 1 bulan hanya untuk ganti peralatan lab-nya
23. Sisi lain keuntungan aktif ikut lomba
Keuntungan ikut lomba paper selain jadi “jago” menulis, kalian lebih dekat dengan dosen dan lebih berpeluang besar mendapat topik skripsi yang kalian sukai.
24. Tidak ada yang salah jika rajin ikut seminar
Rajin-rajinlah ikut seminar/simposium/kuliah umum. Ilmu dapat, teman baru dapat, makan gratis pun (sering) dapat.
25. Tetap berusaha untuk kampusmu yang tidak terkenal
Campus stereotyping saat mencari kerja nyata adanya. Deal with it.
Jadi beberapa perusahaan memang mengutamakan kampus yang terbaik, PTN atau juga akreditasi A.
So, harus realistis juga melihat kampusmu ya, masih banyak peluang kerja di perusahaan lain.
26. Jadi mahasiswa yang toleran dan open minded
Jadilah orang yang toleran dan pandai menjaga diri sendiri. Saat kuliah kalian akan menemui macam-macam, literally macam-macam orang.
Ada lulusan pesantren, ada finalis olimpiade internasional, ada artis, ada anggota FPI, ada DJ, ada aktivis LSM, ada anak pejabat, ada kaum LGBT, ada wibu, ada K-Popers, ada yang Islam, Katolik, Protestan, Buddha, Hindu, Konghucu, bahkan ateis, agnostik, Baha’i, sampai Yahudi juga ada.
Jika kamu tidak berusaha open minded, kamu akan tersiksa dengan ketidaknyamanan yang kamu ciptakan sendiri.
Baca: 5 Ciri Yang Menunjukkan Mahasiswa yang Seharusnya
27. Matematika IPA, Fisika, dan Kimia wajib juga untuk jurusan ini
Setelah dinyatakan lulus SBMPTN/SIMAK UI/SNMPTN, bagi anak MIPA, Teknik, Fasilkom, sebaiknya segera belajar lagi matematika IPA, fisika, dan kimia, agar kalian tidak ketinggalan dan menyesal di tahun pertama.
Banyak anak IPS juga yang menyerah dan terakhir berhenti kuliah karena merasa gak sanggup mengikuti materi kuliahnya.
28. Bidikmisi tidak tepat sasaran
Beasiswa Bidikmisi banyak yang salah sasaran. Banyak yang malah memakai uang bidikmisi untuk hedon. Atau ada juga yang menerima bidikmisi naik mobil ke kampus hehe…
Mungkin kamu juga mengetahui ada temanmu yang seperti itu.
29. Mendapat hiburan versi hemat
Menonton konser musik di kampus, gigs, dan pusat kebudayaan adalah cara hemat mendapat hiburan bagi mahasiswa
30. Jika tidak ada pertanyaan
Jika di dalam kelas, tidak ada pertanyaan ada dua kemungkinan. Materi yang disampaikan memang sudah dimengerti, atau tidak dimengerti sama sekali hehe…
Itulah Contoh Realita Kehidupan Mahasiswa dan Kampus yang Sebenarnya sebagai unpopular opinion yang bisa bermanfaat dan menambah pengetahuanmu saat berkuliah atau juga agar lebih memperbaiki cara pandang kamu.
Semoga bermanfaat dan jika ada hal lain yang menarik seputar realita mahasiswa dan kampus, boleh tambahkan di kolom komentar ya.
*Diambil dari situs quora.com dan tulisan ini sudah diizinkan oleh penulis untuk dishare di platform lain.