Setelah kelulusan kelas 3 SMA dan SMK euforianya pasti masih terasa. Tetapi mungkin tidak berlama-lama, karena setelah itu masuk masa-masa kebingungan, mau kemana nih setelah tamat.
Ketika masih SMA, hal ini mungkin belum terpikirkan dengan jelas, karena masih terfokus untuk belajar materi-materi pelajaran di sekolah dan juga tuntutan harus mencapai nilai tertentu agar dapat lulus Ujian Akhir Nasional.
Sekarang setelah lulus, pertanyaan-pertanyaan itu semakin bergema dalam pikiran.
Baca : Libur panjang setelah UN? Lakukan Hal Ini Saja!
Buat kamu yang sedang galau ketika harus dihadapkan pada banyak pilihan kehidupan setelah lulus sekolah nanti dan harus mengambil keputusan mana yang harus dipilih. Ada beberapa pilihan yang mungkin terpikirkan sebagai tujuan setelah lulus SMA atau SMK. Salah satunya adalah kuliah.
Sebelum akhirnya menentukan jurusan apa yang akan diambil di universitas, sebagian besar dari kita akan dihadapkan pada pilihan yang begitu dilematis.
Mulai dari apakah jurusan yang nantinya kita pilih cukup menjanjikan jika dilihat dari ketersediaan lapangan pekerjaan, sanggupkah kita menjalani tugas-tugas berat yang nanti akan diberikan, apakah jurusan tersebut sesuai passion kita atau tidak.
Menentukan jurusan di perkuliahan memang tidak semudah membalikkan telapak tangan. Berbagai pertimbangan dan alasan menjadi landasan sebelum menetukan pilihan. Karena nantinya sedikit banyak, jurusan yang kita ambil akan berpengaruh pada karir dan masa depan.
Berikut ada beberapa alasan yang sebaiknya tidak kamu gunakan untuk menentukan jurusan yang kamu ambil nantinya. Mau tau pa alasannya ?
1. Memilih Jurusan karena kamu tidak mau diambil susah. Misalnya, Kamu masuk Jurusan Hukum Karena menganggap lebih gampang dibandingkan jurusan Teknik.
“Cari kuliah yang nggak ada hitung-hitungannya ah, yang gak harus sibuk sama praktikum, nggak banyak tugas, dan nilainya gampang!”
Alhasil kamu yang di SMA mengambil jurusan IPA pun memilih ke jurusan yang bukan bidang kamu sebenarnya. Jurusan Komunikasi, HI, Hukum, Bahasa, Sosiologi jadi pilihan utama kamu untuk memilih jurusan karena dalam pikiranmu jurusan tersebut proses kuliahnya menyenangkan, tak perlu banyak membutuhkan analisis sehingga bisa dijalani dengan santai.
Padahal Jurusan Hukum pun tak bisa dijalani secara santai seperti bayanganmu. Bergelut di dunia hukum, mengungkapkan pendapat, debat sepertinya membuat jurusan ini terlihat lebih menyenangkan.
Tapi yang namanya kuliah, mana ada yang gampang. Beban tugaspun sama beratnya , begadangnya pun tak kalah beda dengan jurusan teknik yang selama ini terkenal dengan susahnya. Namun semua perlu dijalani dengan sistematis dan benar.
2. Memilih Jurusan karena standar yang dianggap High Class. Masuk Jurusan Pendidikan Dokter karena dianggap bergengsi dan setelah lulus menawarkan gaji yang tinggi.
Jurusan Pendidikan Dokter menjadi salah satu jurusan yang banyak diminati oleh berbagai lulusan SMA yang ingin melanjutkan kuliah. Setiap tahun ajaran baru ribuan bahkan ratusan ribu orang berlomba-lomba untuk mengadu keberuntungan agar bisa diterima dijurusan bergengsi yang satu ini.
Perjalanan menjadi dokter tidaklah semudah yang kamu kira. Pertama kamu perlu menyelesaikan kuliah selama kurang lebih 4 tahun untuk mendapatkan gelar Sarjana Kedokteran. Setelah itu kamu perlu masuk ke dunia Ko-ass yang menantang. Lulus Ko-ass barulah kamu bisa mengikuti sumpah dokter dan mendapatkan gelar dr. di depan namamu.
Perjuangan belum selesai sampai disana Masih ada UKDI, internship, masa jadi residen, sampai ambil sub-spesialis. Ya mungkin, bisa-bisa sepanjang hidupmu kamu disibukkan dengan kegiatan kedokteran yang sepertinya tidak singkat.
3. Memilih Jurusan yang Sama Dengan Teman-teman agar tidak merasa sendiri dan berharap nanti ada teman untuk berdiskusi karena punya jurusan yang sama
Buat kamu yang mungkin semasa sekolah belum memiliki minat atau ketertarikan dalam suatu bidang, baik itu dalam bidang seni, bahasa, teknik, maupun ekonomi. Tidak ada satu hal yang dapat menarik perhatianmu.
Hal ini membuat kamu bingung menentukan pilihan apa yang akan kamu ambil ketika ingin melanjutkan kuliah nanti Sementara disisi lain teman-temanmu sudah punya pihan sendiri ingin melanjut kuliah di jurusan apa nanti.
Kondisi tersebut membuat kamu juga ingin sama seperti temanmu, alhasil kamu pun ikut mendaftar sama seperti temanmu ke jurusan yang belum tentu kamu minati dan parahnya kamu tidak mengetahui Jurusan seperti apa yang kamu daftarkan. Setelah kuliah barulah kamu tahu bahwa jurusan tersebuat tidak sesuai dengan minat dan bakatmu.
4. Memilih Jurusan Teknik Berharap setelah lulus mendapatkan penghasilan besar maupun Jurusan di bidang Ekonomi karena menganggap lapangan Pekerjaan bagi Lulusannya Tinggi
A : “kamu ngambil jurusan apa bro?”
B: “Jurusan Teknik Perminyakan bro, biar cepet kerja, terus gajinya tinggi lagi. kan di perusahaan minyak gitu bro!”
A: “Oh gitu ya bro” *mengikuti pilihan si A karena tergiur gaji tinggi*
Sama hal nya dengan poin nomor 2 diatas, iming-iming gaji besar setelah lulus dari perkuliahan membuat kamu menjatuhkan pilihan ke jurusan yang menjanjikan gaji besar untuk setiap lulusannya dan berpikir bahwa setiap perusahaan pasti membutuhkan jasa seorang akuntan, maka kamu pun memutuskan masuk ke Jurusan Akuntansi.
Maka wajar saja Jika Jurusan Teknik dan Ekonomi adalah jurusan yang dianggap banyak diminati saat ini karena dianggap setelah lulus bisa langsung diterima bekerja dan berpenghasilan besar.
Namun ada kenyataan yang harus kamu tahu, kini perusahaan semakin terbuka terhadap latar belakang pendidikan pelamar, tidak menutup kemungkinan jurusan non- teknik dan Ekonomi juga punya kesempatan mempunyai gaji besar.
Mirisnya lagi, kemampuan perusahaan untuk menyerap lulusan jurusan ekonomi tak sebanyak lulusan setiap perguruan tinggi setaip tahunnya. Realita sulitnya mencari pekerjaan baru dibuktikan setelah ijasah telah berada di dekapanmu. Kemudian gaji besar yang kamu inginkan juga tidak langsung kamu terima, ada proses yang harus kamu jalani untuk meniti karir mulai dari bawah hingga pada level puncak
Meskipun jurusanmu termasuk jurusan yang cukup populer kamu tetap harus kerja keras untuk mendapat pekerjaan dan di akhir nanti semua akan bergantung pada skill dan kemampuan yang kamu miliki dalam bekerja.
5. Masuk Jurusan Tertentu Karena Disuruh Orangtua dan Sudah Menjadi Tradisi Keluarga
Kamu mungkin punya anggota keluarga yang berprofesi pada bidang yang sama dan semuanya anggota keluarga kamu di bidang tersebut termasuk mapan. Maka hal ini menjadi pertimbangan untuk kamu dan orangtuamu untuk memilih jurusan ketika ingin kuliah.
Misalnya mungkin sebenarnya angan-angan kamu adalah ingin menjadi seorang desainer dan sebenarnya sudah kamu rencanakan apa yang akan menjadi pilihanmu sesuai bakatmu. Namun, ketika mengisi formulir jurusan universitas, kamu mengisi jurusan di bidang kesehatan bukannya jurusan tata busana atau desain.
Kamu yang adalah anak seorang dokter sukses pun di suruh atau di anjurkan memilih jurusan di bidang kesehatan untuk meneruskan karir orang tua dan anggota keluarga kamu yang bergelut di dunia kesehatan. Padahal melihat darah saja kamu takut dan tidak pernah ada dalam bayanganmu untuk menggeluti jurusan di bidang kesehatan.
6. Asal Masuk Perguruan Tinggi Negeri, tidak peduli jurusan apa yang penting PTN
Entah bagaimana Magnet Perguruan Tinggi Negeri membuat kita selalu beranggapan bahwa kuliah di PTN akan menentukan kelancaran karir kita dan cepat dapat pekerjaan.
Alhasil kamu mengambil jurusan yang tidak sesuai dengan minat dan bakatmu asalkan diterima di Perguruan Tinggi Negeri. Padahal sekarang kenyataannya banyak kok Universitas Swasta yang tak kalah berkualitasnya dengan universitas negeri.Semua tergantung kamu yang akan menjalaninya karena tidak ada yang tidak mungkin jika kamu berusaha.
Jika memang ingin mengambil jurusan tertentu yang sulit dimasuki di universitas negeri karena persaingannya yang sangat ketat, tak perlu ragu mengambilnya di Universitas Swasta. Yakinlah passion-mu jauh lebih berharga dari sebuah ijazah berembel-embel “Negeri.”
Baca : 10 Perguruan Tinggi Negeri Terbaik versi Webometrics 2019
7. Jangan Pernah kamu Merasa Harus Kuliah hanya karena ikut-ikutan saja dengan teman-temanmu.
Kalau memang nggak mau kuliah ya be fair, jangan Cuma berdiam diri saja di rumah dan malah menyusahkan orangtua. Cari kerja dan wujudkan semua rencana yang kamu yakini bisa tercapai tanpa harus melalui pendidikan formal. Namun bukan berarti menganjurkan kamu untuk tidak melanjutkan pendidikan. Pendidikan tetap perlu.
Banyak hal yang harus dipersiapkan ketika lulus dari Sekolah Menengah. Memlih jurusan kuliah merupakan salah satu hal yang perlu dipikirkan bagi mereka yang akan melanjutkan pendidikan . Dalam memilih jurusan kuliah perlu banyak pertimbangan dan perlu pemikiran matang, agar nantinya kita tidak merasa “salah jurusan” .
Banyak dari kita salah mengambil keputusan dalam memilih jurusan kuliah. Dan pada akhirnya kita mengambil jurusan kuliah dengan prospek kerja cemerlang namun tidak sesuai dengan minat dan kemampuan kita justru menjadikan kita menjadi tertekan .
Maka dari itu pilihlah jurusan sesuai minat, kemampuan, dan passion kamu, bukan tergiur pada prospek kerja yang ditawarkan. Karena jika kamu expert di bidang itu kesempatan kerjalah yang akan dengan senang hati mendatangimu.
Saat memilih jurusan apa yang hendak kamu ambil, sebaiknya tutup telinga dari omongan orang di luaran. Dasarkan pilihan tersebut pada minat dan bakatmu.
Ketika kamu masuk ke jurusan yang memang kamu inginkan, kamu akan memiliki energi penuh untuk menjalani proses tersebut dengan keseriusan. Keseriusan inilah yang sebenarnya akan mengantarkanmu pada keberhasilan yang kamu idam-idamkan.
Tetap Semangat !!! Semoga kamu sukses, ya!
Selanjutnya baca: cara memilih jurusan kuliah
Kak… Nilaiku 638….bisakah ke il kom UI atau tek komputer UI?
Kl ke IT universitaslain… Kira2 krmana yA