Halo adik-adik mahasiswa baru!

Wah tak terasa sekarang kalian sudah bukan anak SMA lagi, ya! Padahal rasanya baru kemarin haha hihi dengan teman-teman sekelas, lari – lari sana sini, naik – naik meja, buat – buat acara nikah jadi – jadian dan lain sebagainya.

Seolah – olah di masa SMA itu senangnya aja dan tanpa beban hehe.

Nah, sekarang kamu sudah memasuki jenjang yang lebih tinggi. Jenjang yang lebih serius, bukan berarti maksudnya tidak ada senangnya seperti SMA dulu.

Senang sih bisa menapaki jenjang pendidikan baru, tapi bingung nggak sih dengan cara beradaptasi di dunia perkuliahan? 

Apalagi kata kakak-kakak mahasiswa, dunia perkuliahan yang sesungguhnya itu berbeda jauh dengan kehidupan anak SMA maupun anak kuliahan seprti yang digambarkan di FTV!

Oleh karena itu, ada beberapa kebiasaan buruk yang harus kalian ubah untuk bisa beradaptasi dan bisa mengikuti kegiatan perkuliahan dengan lancar.

Wah, kalau begitu yuk kita simak ini dia 10 Kebiasaan Buruk yang Harus Kamu Ubah Ketika Sudah jadi Mahasiswa:

1. Menunda-nunda Pekerjaan

kebiasaan ketika jadi mahasiswa
Sumber gambar: pexels.com

Di bangku perkuliahan, kita dituntut untuk belajar mandiri. Biasanya dosen hanya akan memaparkan materi secukupnya lalu memberi kita beberapa tugas untuk menilai pemahaman kita.

Terkadang deadline pengumpulan tugas akan berdekatan, sehingga kamu sangat disarankan untuk tidak menunda-nunda pekerjaan. 

Meskipun terkadang ide-ide cemerlang muncul ketika mepet deadline, lebih baik kamu mulai mencari inspirasi dan mencicil tugas sejak tugas tersebut diberikan.

Oleh karena itu, buang jauh-jauh kebiasaan buruk mengerjakan tugas mepet deadline, ya!

Apalagi jika sengaja menunda-nunda mengerjakan tugas karena menunggu jawaban dari teman. Bisa gawat akibatnya!

Baca: 7 Tips Manajemen Waktu untuk Mahasiswa

2. Terlambat atau Tidak Mengumpulkan Tugas

Salah satu akibat yang gawat banget gara-gara kebiasaan menunda-nunda pekerjaan adalah telat mengumpulkan tugas.

Dulu, saat SMA, jika tidak mengumpulkan atau terlambat mengumpulkan tugas, biasanya guru akan mengingatkan kita. Selain itu, tak jarang guru akan memberikan tugas pengganti. Mungkin yang paling parah memberikan hukuman.

Berbeda dengan ketika kuliah. Dosen seringkali tidak menanyakan apakah kita mengumpulkan tugas atau tidak, juga tidak akan memberikan tugas pengganti apabila kita tidak mengumpulkan tugas.

Dosen akan memberi nilai apabila beliau sudah menerima tugas kita. Namun jika tidak menerima, ya tentu saja tidak akan memberi nilai.

Bahkan, pengumpulan tugas yang terlambat biasanya tidak akan ditoleransi. Atau mungkin ditoleransi namun disertai pengurangan nilai yang cukup signifikan.

Apa yang terjadi jika kita mendapatkan nilai rendah di suatu mata kuliah?

Bisa saja diakhir semester kita tidak lulus mata kuliah tersebut. Tentunya harus mengulang di tahun berikutnya. 

Oleh karena itu, terlambat atau tidak mengumpulkan tugas akan sangat merugikan diri kita.

3. Terlambat atau Tidak Menghadiri Kelas

Saat masih SMA, terlambat atau tidak menghadiri kelas mungkin tidak memberi dampak yang signifikan terhadap nilai akademik kita.

Berbeda jauh dengan kuliah, ketika kita terlambat, seringkali kita tidak boleh masuk kelas atau bahkan terkena pengurangan nilai.

Selain itu, terlalu sering bolos juga akibatnya fatal, loh! Kalau kamu tidak memenuhi persentase kehadiran minimum misalnya 80% dalam 1 semester, sudah tentu kamu tidak boleh mengikuti ujian.

4. Sistem Kebut Semalam Saat Ujian

Sumber: www.aakash.ac.in

Hayo, siapa yang suka belajar SKS alias Sistem Kebut Semalam?

Ketika kamu duduk di bangku perkuliahan, alangkah baiknya jika kebiasaan ini dihilangkan.

Mengapa?

Hal ini karena kita akan dihadapkan pada banyak materi perkuliahan yang membutuhkan pemahaman mendalam.

Belajar semalam suntuk tentu tidak membuat kita dapat memahami materi secara mendalam. Yang ada justru kita mengantuk dan lesu.

Selain itu, tingkat kesulitan soal biasanya akan meningkat. Mungkin saja kamu akan dihadapkan pada ilustrasi yang butuh penalaran ketimbang hafalan hasil kebut semalam.

Jadi, kamu perlu memahami materi secara mendalam karena soal ujiannya akan berbeda dengan soal ujian SMA yang umumnya mencakup hal-hal teoritis saja.

Baca juga: 7 Hal yang Akan Mahasiswa Baru Rasakan di Awal Masa Kuliah

5. Bersikap Kekanak-kanakan

Ini dia yang paling sering menjadi masalah dalam pergaulan mahasiswa. Seringkali kita bersikap kekanak-kanakan dan berharap semua orang akan memahami diri kita.

Yang perlu kita pahami adalah tidak semua orang akan paham dan melakukan hal-hal yang kita inginkan. Kita harus belajar mandiri dan memahami kepentingan orang lain.

Selain itu, kamu perlu bersikap profesional, misalnya dengan tidak membawa masalah pribadi ke dalam forum.

Karena apabila orang-orang menilai kita tidak profesional, kepercayaan orang lain terhadap kita akan berkurang.

Intinya, belajarlah mandiri, menghargai, dan memahami orang lain jika kita juga ingin diperlakukan serupa, ya!

6. Boros

Manajemen keuangan yang benar selama duduk di bangku perkuliahan sangatlah penting.

Hal ini karena ada banyak sekali “godaan” yang membuat kita boros. Misalnya saja godaan untuk nongkrong bersama teman.

Apalagi jika kamu adalah anak kost. Tinggal jauh dari orang tua membuatmu harus belajar mengatur keuangan agar jangan “kalap” di awal bulan.

Sikap boros juga akan menyulitkanmu apabila nanti harus berhadapan dengan pengeluaran mendesak. 

Oleh karena itu, belajarlah berhemat. Selain untuk membantumu survive di kampus, kamu juga bisa belajar mengelola keuangan untuk gajimu jika sudah bekerja nanti.

Baca juga: 5 Tips Terbaik Bertahan di Perantauan bagi Mahasiswa

7. Menjadi People Pleaser

Saat masih SMA, mungkin kita sering melakukan sesuatu atas dasar iba atau bujukan seseorang.

Akibatnya, banyak kegiatan kita yang terbengkalai karena kita sibuk melakukan berbagai hal untuk orang lain.

Ketika memasuki bangku perkuliahan, kamu akan dituntut untuk bertanggung jawab atas diri dan masa depanmu sendiri, sehingga alangkah baiknya kamu menghindari sikap ini. 

People Pleaser adalah sebutan bagi orang yang selalu berusaha ingin menyenangkan orang – orang di sekitarnya

Menjadi seorang people pleaser akan sangat merugikan karena kita banyak kehilangan waktu untuk diri sendiri, membuat pekerjaan kita terbengkalai, dan menjadi tidak enak hati karena takut orang lain akan marah.

Menjadi mahasiswa yang memikul tanggung jawab akademik sangat besar seharusnya membuatmu mandiri dan tegas terhadap diri sendiri maupun orang lain.

Kamu perlu menyadari jika kamu tidak bertanggung jawab untuk menyenangkan semua orang.

Berhenti menjadi seorang people pleaser juga akan sangat membantumu untuk menghindari resiko bertemu dengan orang-orang manipulatif yang akan memanfaatkanmu untuk hal-hal yang tidak baik.

8. Pasif saat Kerja Kelompok

Di bangku perkuliahan, akan ada banyak tugas yang harus dikerjakan berkelompok. Biasanya, dosen akan membebaskan mahasiswa untuk menentukan sendiri anggota kelompoknya.

Dalam kelompok ini, ada aturan tidak tertulis yang mengharuskan tiap anggota untuk aktif dan berkontribusi dalam mengerjakan tugas.

Oleh karena itu, sebisa mungkin kamu aktif mengerjakan bagianmu dan mem-follow up perkembangan tugas kelompok.

Selain itu, jangan sekali-kali meng-ghosting teman sekelompok. Apabila ada kegiatan yang mendesak sehingga kamu tidak bisa ikut kegiatan kelompok, kamu harus segera mengabari.

Hal ini penting karena apabila kamu tidak berkontribusi atau tiba-tiba meng-ghosting temanmu, biasanya mereka tidak akan mencantumkan namamu dalam tugas tersebut.

Selain itu, parahnya lagi, kamu bisa ditandai dan tidak ada yang mau sekelompok denganmu di tugas-tugas selanjutnya.

Oleh karena itu, belajarlah bertanggung jawab dalam tugas kelompok, ya!

9. Malas Membaca

kebiasaan ketika jadi mahasiswa
Sumber gambar: pixabay.com

Salah satu perbedaan mendasar antara SMA dan kuliah adalah ketika kuliah kamu akan dituntut untuk selalu memperkaya pengetahuanmu. Salah satunya adalah dengan rajin membaca.

Ada banyak bahan bacaan yang idealnya harus dibaca mahasiswa, yakni buku, jurnal, bahkan skripsi.

Selain memperkaya pengetahuan, kebiasaan membaca akan membantu kita dalam mengerjakan tugas, ujian, maupun tugas akhir. 

Jadi, jangan malas membaca, ya!

Baca juga: 4 Jenis Persiapan Mahasiswa Baru Hadapi Dunia Perkuliahan

10. Jadwal Tidak Terstruktur

Jadwal kegiatan yang jelas dan terstruktur akan membantu kita dalam membagi waktu. Apalagi jika kamu adalah mahasiswa yang aktif dalam kegiatan kampus.

Sebagai mahasiswa baru, kamu perlu merancang skala prioritas bagi kegiatanmu. Misalnya, kamu memastikan semua tugasmu sudah selesai sehari sebelum rapat mingguan organisasi.

Selain itu, kamu bisa membuat jadwal harian seperti pada pukul 19.00-21.00 kamu akan menyisihkan waktu fokus belajar tanpa membahas proker organisasi.

Jangan sampai kamu terlalu sibuk dengan suatu kegiatan sampai membuat tugas-tugas kuliahmu terbengkalai, ya!


Nah, itu tadi 10 kebiasaan buruk yang harus kamu ubah ketika sudah jadi mahasiswa.

Bagaimana? Sudah siapkah kamu untuk meng-upgrade dirimu untuk ke jenjang lebih tinggi?

Baca juga tips-tips menarik lainnya seputar kehidupan mahasiswa hanya di website Ruang Mahasiswa ini dan Instagram @ruangmahasiswa.

Sampai jumpa!


*Artikel ini telah ditulis berdasarkan referensi terpercaya dari kumpulan media online terpercaya

Penulis Ardalena Romantika
Mahasiswi Universitas Gadjah Mada

Editor: M. Hafizh Nabiyyin & Ronaldi Tumanggor