Update 05 Agustus 2020 – Halo, hai… kembali lagi berjumpa di situs ruangmahasiswa.com yang akan fokus membantu memberikan informasi perkuliahan dan kampus untuk kamu sobat mahasiswa maupun calon mahasiswa.
Kali ini, kita akan membahas tentang hal – hal penting tentang seleksi ujian mandiri sebagai salah satu jalur masuk ke PTN yang perlu kamu tahu.
Ya, seperti yang kamu tahu, setelah seleksi SBMPTN ini adalah kesempatan terakhir kamu untuk bisa mengenyam pendidikan S1 di Perguruan Tinggi Negeri (PTN)
Apa saja hal penting tersebut, langsung saja simak poin – poin berikut ini:
Daftar Isi :
- 1. Merupakan seleksi opsi ke-3 untuk masuk PTN
- 2. Maksimal kuota 30% dari total daya tampung PTN
- 3. Uang pendaftaran (biasanya) lebih tinggi dari SBMPTN
- 4. Uang kuliah cukup tinggi
- 5. Peminat lebih sedikit
- 6. Tidak boleh mendapat beasiswa dari pihak PTN terkait
- 7. Proses pendaftaran langsung berurusan dengan PTN yang dituju
- 8. Berkas pendaftaran (sering) lebih banyak dibanding SNMPTN & SBMPTN
- 9. Sebagian PTN membuka jalur mandiri hanya dengan nilai SBMPTN
- 10. Sebagian PTN tetap menerima pendaftar KIP Kuliah secara gratis
1. Merupakan seleksi opsi ke-3 untuk masuk PTN
Benar sekali, ujian mandiri merupakan seleksi opsi ke-3 setelah SNMPTN dan SBMPTN agar kamu bisa mengenyam pendidikan S1 di PTN. Jadi buat kamu yang masih menunggu pengumuman atau nanti tidak lulus, kamu boleh ambil seleksi yang satu ini,
Eitss… tapi tunggu dulu baca poin selanjutnya ya 🙂
2. Maksimal kuota 30% dari total daya tampung PTN
Untuk kuota mahasiswa yang diterima adalah (maksimal) 30% dari total daya tampung setiap jurusan. Artinya dari seluruh daya tampung PTN, yang diterima dari jalur mandiri hanya 30%, tidak boleh lebih
Jadi setiap PTN yang membuka seleksi Mandiri biasanya hanya membuat kuota 20 – 30%, dan 70 – 80% adalah kuota untuk jalur SNMPTN dan SBMPTN
3. Uang pendaftaran (biasanya) lebih tinggi dari SBMPTN
Uang pendaftaran melalui jalur mandiri (biasanya) lebih tinggi dibandingkan uang pendaftaran SBMPTN. Biasanya berkisar dari Rp. 250.000 – Rp. 500.000. Bahkan ada PTN atau jurusan tertentu dengan uang pendaftaran Rp. 1.000.000 ke atas.
Jadi kamu harus cek secara teliti PTN yang akan kamu tuju
4. Uang kuliah cukup tinggi

Source: quipper.com
Salah satu yang perlu jadi pertimbangan utama untuk memilih masuk PTN melalui jalur mandiri adalah uang kuliah-nya cukup tinggi.
Biasanya uang kuliah jalur mandiri setara dengan UKT (Uang Kuliah Tunggal) Penuh atau bahkan jauh di atas-nya.
Baca : 5 Hal Penting tentang Uang Kuliah Tunggal (UKT)
Selain itu mahasiswa jalur mandiri akan dikenakan biaya pungutan lainnya yang dikenal dengan istilah uang pangkal, dana sumbangan atau dana pembangunan tergantung istilah PTN masing – masing.
Tidak heran jika di awal masuk semester nanti, kamu atau orangtuamu harus membayarkan sejumlah uang yang bisa berkisar 10 – 20 juta, bahkan lebih terutama untuk jurusan – jurusan tertentu
5. Peminat lebih sedikit
Jelas saja, peminat jauh berkurang dibanding SNMPTN atau pun SBMPTN, karena sebagaian besar sudah pada lulus di jalur tersebut. Bahkan ada yang sudah memilih kuliah di Politeknik Negeri, STAN, Sekolah Kedinasan atau di PTS.
Selain itu biasanya, banyak yang mengurungkan niatnya seleksi melalui jalur mandiri karena uang kuliahnya cukup tinggi seperti yang dijelaskan di atas
6. Tidak boleh mendapat beasiswa dari pihak PTN terkait
Beberapa PTN menerapkan aturan bahwa mahasiswa jalur mandiri tidak diperkenankan menerima beasiswa – beasiswa langsung dari pihak PTN tersebut atau pemerintah. Misalnya seperti beasiswa PPA dan BBM
Namun, kamu nanti tetap bisa apply beasiswa dari luar atau dari pihak swasta, so tidak terlalu kendala banget. Yang penting kamu harus bisa raih IP tertentu agar memenuhi syarat dari penyelenggara beasiswa terkait
Baca: 3 Beasiswa Bergengsi Dalam Negeri dari Pemerintah Indonesia
7. Proses pendaftaran langsung berurusan dengan PTN yang dituju
Ya, poin penting lainnya yang perlu kamu tahu bahwa, seleksi mandiri tidak seperti SNMPTN atau SBMPTN yang pendaftarannya dikelola oleh pemerintah dan terpusat pada satu sistem.
Namun, jalur mandiri membuka pendaftaran harus ke PTN – PTN terkait, misalnya jika kamu ingin mendaftar ke Universitas Indonesia, kamu harus daftar ke website mereka atau langsung datang ke kampus tersebut.
Memang ada seleksi mandiri gabungan seperti Seleksi Mandiri Masuk PTN Wilayah Barat (SMMPTN Barat), tapi beberapa PTN saja yang bergabung di sana.
8. Berkas pendaftaran (sering) lebih banyak dibanding SNMPTN & SBMPTN

Source: jempolkaki.com
Untuk berkas pendaftaran jalur mandiri biasanya lebih banyak yang perlu dipersiapkan.
Maka, kamu harus teliti. Cek secara detail syarat – syarat pendaftarannya di website masing – masing PTN
9. Sebagian PTN membuka jalur mandiri hanya dengan nilai SBMPTN
Wah ini kabar bagus juga buat kamu, bahwa sebagian PTN membuka jalur mandiri tanpa ujian tertulis lagi.
Sebagian PTN ini memanfaatkan nilai yang sudah kamu dapat melalui SBMPTN untuk digunakan lagi di jalur mandiri.
Ini terjadi setelah adanya peraturan Permenristekdikti Nomor 126 Tahun 2018, wah cukup membantu juga ya. 🙂
Ayo – ayo, silahkan cari PTN – PTN yang membuka jalur mandiri dengan nilai PTN
10. Sebagian PTN tetap menerima pendaftar KIP Kuliah secara gratis
Ini juga berita buat kamu pelamar KIP Kuliah atau calon mahasiswa kurang mampu yang tidak lulus SNMPTN dan SBMPTN.
Kamu tetap bisa coba mendaftar ke PTN melalui seleksi mandiri secara gratis. Sungguh kesempatan yang bagus ya…
Baca juga: 10 Perguruan Tinggi Swasta (PTS) Terbaik Setara PTN
Namun, tidak semua PTN menerima pendaftar KIP Kuliah melalui seleksi mandiri
Itulah hal – hal atau poin – poin penting yang tim Ruang Mahasiswa sampaikan kepada kamu tentang jalur mandiri untuk masuk ke PTN.
Semoga artikel ini berguna dan membantu kamu mendapatkan informasi seputar dunia perkuliahan dan kampus.
Jika kamu suka dan merasa artikel ini penting untuk diketahui banyak orang, silahkan share ke media sosial atau grup – grup kamu dengan menekan tombol share di bawah ini.
Thanks ruang mahasiswa atas informasinya.
sangat bermamfaat
Sama – sama, mudah2an membantu kamu menemukan kampus impianmu ya 🙂