Globalisasi membuat setiap orang di dunia dapat terhubung tanpa terhalang ruang dan waktu. Kemudahan melakukan interaksi dan komunikasi ini juga mesti disadari bahwa persaingan sumber daya manusia kian mengetat.
Oleh karena itu, mempersiapkan masa depan dengan tepat menjadi upaya yang harus dilakukan sejak dini.
Kemampuan membaca, menulis, dan berhitung (CALISTUNG) kini menjadi syarat yang diberlakukan untuk menerima anak usia dini ke tingkat sekolah dasar (SD) favorit. Padahal anak usia dini sedang berada pada golden age yang perlu diberi kesempatan untuk menikmati dunianya.
Orang tua juga perlu memahami bahwa anak-anak adalah usia yang tidak boleh dipaksa dalam belajar. Namun, anak-anak bisa mulai diperkenalkan dengan huruf dan angka.
Selain itu, pemberian stimulus yang maksimal kepada anak dapat memengaruhinya saat dewasa kelak. Stimulus dapat berupa pengetahuan yang berguna untuk memberikan pemahaman saat anak melakukan proses belajar CALISTUNG.
Lalu, bagaimana cara memperkenalkan CALISTUNG pada anak dengan tepat?
1. Ciptakan Suasana Belajar yang Menyenangkan
Banyak orang tua frustrasi karena anak enggan belajar CALISTUNG. Di satu sisi, anak merasa belajar bosan saat belajar. Pemaksaan belajar justru dapat membuat anak menangis dan kehilangan minat belajar.
Perlu diketahui bahwa mendidik anak di usia dini harus menggunakan prinsip “belajar sambil bermain, bermain sambil belajar”. Hal ini dikarenakan bahwa bermain menjadi kegiatan yang fleksibel dan mampu memberikan kepuasan.
Dengan melakukan sesuatu yang menyenangkan bagi anak maka akan ada perhatian yang diberikan dalam melakukan aktivitas.
2. Mengembangkan Metode dan Media Belajar yang Menarik
Telah disinggung sebelumnya bahwa anak usia dini senang untuk bermain. Oleh karena itu, metode permainan yang diminati anak dapat diterapkan untuk mengajari CALISTUNG.
Orang tua perlu untuk mencermati apa yang anak sukai dan melihat peluang untuk membuat permainan yang kiranya dapat dijadikan media untuk mengenalkan materi-materi yang telah disiapkan sebelumnya.
Namun, perlu diingat bahwa proses bermain menjadi penakanan sedangkan materi CALISTUNG bisa diperkenalkan kepada anak sesuai kemampuan tanpa membebaninya.
3. Mengaitkan Permasalahan Kontekstual dengan Situasi Dunia Nyata
Agar anak familiar dengan materi yang disampaikan maka dapat dilakukan dengan menyusun situasi-situasi di dunia nyata yang telah atau berpotensi dialami oleh mereka.
Pada kasus belajar berhitung, permasalahan atau situasi ini dapat digunakan untuk menunjukkan langkah konkrit penerapannya. Tidak selalu berupa kata-kata namun dapat disampaikan dengan gambar-gambar yang menarik. Bisa juga dengan memanfaatkan benda-benda sekitar untuk mengenalkan simbol matematika kepada anak.
4. Menyampaikan Materi dengan Story Telling
Menjaga untuk tetap fokus dan terarah adalah salah satu tantangan mengajari CALISTUNG pada anak. Hal ini dikarenakan anak bisa saja bosan sehingga membuatnya enggan belajar.
Hambatan ini dapat diatasi dengan menyampaikan materi menggunakan story telling.
Story telling pada dasarnya menjadi teknik untuk menghibur audiens dengan menekankan pada penyampaian cerita dengan gaya, intonasi, serta alat peraga untuk membuat audiens tertarik.
Bisa dikatakan bahwa story telling berfungsi untuk membangun serta mempertahankan antusiasme belajar anak.
5. Perhatikan Kualitas dan Kuantitas Waktu Belajar
Kualitas belajar harus sejalan dengan lamanya waktu yang diberikan kepada anak untuk belajar. Meskipun demikian, pembelajaran tidak perlu dilakukan secara non-stop.
Manfaatkan setiap kesempatan untuk belajar dengan tetap memerhatikan situasi dan kondisi anak. Jangan sampai pembelajaran yang terlalu lama membuat anak jemu dengan belajar.
Jika orang tuamu masih bingung mengenai materi apa saja yang perlu diajarkan atau ternyata masih mengalami kesulitan menyusun jadwal belajar anak, kamu bisa menyarankan mereka agar mencoba Ruangguru Calistung for Kids.
Ruangguru Calistung for Kids mengajak anak dari usia 4 hingga 7 tahun untuk belajar membaca, menulis, dan berhitung tanpa merasa terbebani dengan konsep stimulasi berulang dan contoh nyata.
Tidak perlu khawatir, Ruangguru Calistung for Kids telah membagi pembelajaran menjadi beberapa level dengan total pelaksanaan sebanyak 24 sesi yang dijalankan selama 3 bulan. Setiap sesi dengan durasi 60 menit, anak sesuai levelnya akan diajarkan materi CALISTUNG yang telah disusun dalam silabus pembelajaran.
Untuk paket belajar 3 bulan, Ruangguru for Kids mengenakan biaya sebesar Rp1.260.000 yang telah dilengkapi modul pembelajaran.
Jika kamu dan orang tuamu tertarik untuk mengetahui lebih lanjut mengenai silabus dan paket-paket pembelajaran yang ditawarkan, yuk kunjungin laman berikut: https://www.ruangguru.com/for-kids
Nah itu tadi informasi mengenai Ruangguru Calistung for Kids, kamu juga bisa memperoleh informasi seputar kursus, penerimaan mahasiswa baru, perkuliahan, dan berbagai event mahasiswa. Caranya gimana tuh?
Gampang banget, sobat mahasiswa cukup follow akun Instagram @ruangmahasiswa atau Tiktok @Ruangmahasiswa. Jangan lupa pantau terus website-nya, ya!